O3

956 95 6
                                    


꒰ ☁️ ꒱

✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*









"Dek," panggil arsen pada altha.

Pake 'dek' nih sahabat, ada maunya pasti.

"Dek," panggil arsen lagi.

arsen sekarang lagi di kamarnya altha. Numpang ngadem.

"ata," panggil arsen untuk kesekian kalinya sambil ngeliatin altha.

Yang di panggil diem aja.

Ya gimana mau nyahut, wong altha lagi tidur. gada otak emang si arsen.

"Woe, kok gak nyahut si ?"

Bodo sen. Bodo.

"ALTHA DENISS—"

"Berisik njing!"

"Lah, kok lo ngegas sih ?"

"Bodoamat, gue cantik"

Ini kayaknya altha ngigau deh.

"ta bangun dong," pinta arsen.

"Bacot bang," ucap altha yang berusaha melanjutkan mimpinya yang dipause oleh arsen. padahal sedikit lagi dia dipeluk sama shawn mendes.

"ta, bentaaar aja. Bantuin gue dong," ucap arsen dengan nada memelas.

Emang udah biasa sih kalo arsen minta tolong sama altha alias nyuruh. Ya tapi gak tengah malem gini juga kali.

Entah arsen yang ngigau atau emang niat banget minta tolong di jam segini.

Tadi sih cuma mau numpang ngadem, tapi tiba-tiba arsen keingat sama temen nongkinya, gio.

flashback, on—

"Wets arsen!" panggil sergiov, temen arsen.

"Wets bang," arsen sama gio tos-tosan ala anak warkop.

"Gimana si pinky ?" tanya gio.

Fyi, pinky tuh nama gebetannya arsen.

"Ya gitu bang," jawab arsen pasrah.

Udah 3 minggu arsen netapin pinky sebagai gebetannya. Tapi gak ada kemajuan.

"Alusin lah sen. Cewek mah luluh kalo di alusin." usul gio.

arsen manggut-manggut mempertimbangkan saran temannya.

flashback, off—

"ata," panggil arsen lagi.

"hm"

"tau gak—"

"gak."

"yakan gue belom ngomong dek," keluh arsen.

"ya makanya gue gak tau," kata altha sambil mencari posisi wenaknya.

"yaudah gue kasi tau nih."

"..."

"rasa sayang gue ke lo tuh kayak omelet loh"

"bang kalo laper,  jangan ke gue. Makan sono. Ganggu tau gak," altha masih sibuk benerin posisinya.

"yeu ni anak.  Jawab kek bilang 'kok bisa sih bang?' gue lagi belajar ngalus ini," ucap arsen frustasi

altha menoleh, "alah, ngalus doang gak tau lo. Sini tangan lo."

arsen memberikan tangan kanannya, lalu altha meletakkannya di atas tangan kiri arsen.

"terus?" tanya arsen gak sabar.

altha mengusap kedua tangan kakaknya, "nah gini bang caranya."

"YANG ITU NGELUS BEGO," sungut arsen

"santuy dong ah. Yaudah, kenapa rasa sayang lo sama telor ceplok ?" altha mengingatkan tujuan awal arsen mengganggu tidurnya.

"OMELET WOY BUKAN TELOR CEPLOK"

"gausah teriak goblog. Ntar orang kebangun," tegur altha.

"lo sih, bikin esmosi."

"yaudah iya gue lagi. kenapa omelet ama perut lo?" tanya altha

"ANJIR. HIDUP GUE DEK. HIDUP.  BUKAN PERUT. AH UDAH. UNFAEDAH NGOMONG AMA LO. MENDING GUE BOBO GANTENG AJA" arsen melangkah meninggalkan kamar altha.

"jangan lupa baca doa ya bang!"


































Kurang sabar apa gua punya adek modelan ata —arsen ganteng anak ayah bunda.

✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*

get to know them,

ᚚSergiovᚚ

ᚚSergiovᚚ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ᚚPinkyᚚ

ᚚPinkyᚚ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SG ⸙ 𝙛𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang