Chapter 8

30 10 0
                                    

Ein POV

Dia memegang kedua bahuku. Dia menatapku sangat dalam. Dia menghapus air mataku. Dia menarikku kearahnya lalu bibirnya menyentuh dahiku. Mataku melebar.

"Choi Young Jae" ucapku.

"Jangan menangis lagi. You have my shoulder to cry on" ucapnya sambil menepuk bahunya.

"Makasih Youngjae"

"Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, Ein"

"Apa?"

"Aku akan pindah ke Inggris. Aku harus pindah, maafkan aku" Dia harus pergi? Itu kenapa aku sangat takut.

"Kapan?"

"Besok"

Aku hanya menghela napas dan menunduk.

"Maafkan aku"

~~~

Setelah kejadian di rooftop, aku tidak dapat menahan diriku jadi aku hanya tersenyum. Tetapi karena faktanya adalah Youngjae akan meninggalkanku. Seseorang yang berharga akan meninggalkanku, lagi.

Aku sedang dalam perjalanan sendirian menuju café. Malam hari sudah tiba dan aku belum makan malam. Aku mendengar perutku bunyi tapi aku sudah terbiasa. Dulu aku akan selalu kelaparan karena ayahku akan menghabiskan uang hanya untuk alkohol.

Selain merasa kelaparan, ada sesuatu yang aneh. Aku berjalan sendirian seperti biasa tetapi aku merasakan sesuatu yang aneh. Sepertinya ada sesuatu yang tidak benar.

Aku menghentikan langkahku dan berbalik. Aku tidak melihat siapa-siapa kecuali mobil. Aku melanjutkan langkahku tapi tiba-tiba ada van hitam yang berhenti disampingku.

Orang-orang berpakaian hitam memaksaku untuk masuk dan membungkam mulutku. Aku mencoba untuk berteriak tapi aku tidak bisa.

Aku menggigit tangan orang yang sedang menutup mulutku. Dia berteriak tapi setelah itu sebuah pukulan mendarat dipipiku.

Hal terakhir yang kuingat, aku langsung pingsan

Jungkook POV

Aku pergi ke café tempat dimana Ein bekerja, Jimin yang memberitahuku. Aku sudah dapat melihat Ein dari café tapi aku yakin dia tidak melihatku. Aku harus memberitahunya tentang Jimin. Aku harus membujuknya agar menerima Jimin lagi.

Langkah Ein terhenti saat aku berdiri dari tempatku. Tapi, dia tidak melihat kearahku. Dia berbalik lalu melanjutkan langkahnya. Yang membuatku terkejut adalah tiba-tiba ada sebuah van hitam berhenti disampingnya lalu membawa Ein pergi.

Aku langsung mengejar van tersebut.

"Yahh!! Berhenti!! Lepaskan dia!?!" teriakku. Aku berlari sekencang mungkin mengejar van itu tetapi aku tidak dapat menghentikan mereka. Dengan cepat aku menghubungi hyungku untuk memberitahu mereka kejadian yang baru saja terjadi.

Jimin POV

Aku mengajak Youngjae untuk makan malam bersamaku disebuah restoran dekat sekolah. Aku harus berbicara padanya tentang Ein. Untung saja tidak ada yang melihat kami.

"Aku sangat senang dapat makan malam denganmu" ucapnya

"Tidak perlu, aku hanya manusia biasa sepertimu juga"

"Tetap saja"

Aku terkekeh. Aku melihatnya. Apa yang Ein lihat didalam dirinya? Setiap kali aku berada didekatnya seperti ada yang tidak benar dan aku tidak tahu kenapa.

"Besok aku akan pindah ke Inggris"

"Kau akan pindah?" Jadi, Ein pasti akan sendirian lagi. Tapi, ada untungnya juga. Aku bisa dekat lagi dengan Ein.

"Yeah. aku tahu ini tiba-tiba tapi orang tuaku yang menginginkannya, mereka mau aku mengambil alih perusahaan mereka"

"Kau bilang kau akan melindunginya"

"Aku tau" ucapnya melihatku. Aku merasa curiga. Handphonenya berdering dan dia mengangkatnya. Dia tersenyum miring sebelum memutuskan sambungan tapi dia tidak melihat kearahku.

Dia melihatku "Aku harus pergi, terima kasih atas makan malamnya" ucaonya lalu membungkukkan badannya. Ya, itu karena aku lebih tua darinya. Para member dan aku harus menghadiri kelas yang sama dengan maknae dan kami harus lulus bersamaan disekolah itu.

Ya, itu karena kita berhenti sekolah saat awal debut kami, Jungkook why do you have to be so young?

"Kau mau kemana?" tanyaku padanya

"Uhh, k-ke sekolah, aku meninggalkan handphoneku disana" gagap Youngjae lalu pergi.

Handphone? Dia baru saja mengangkat telepon didepanku.

Aku menerima sebuah sms dari Jungkook yang membuatku tidak bisa bernafas. Apa mungkin.....

~~~~~

Kita semua bertemu didepan café tempat Ein bekerja. Aku khawatir setengah mati.

"Yah, kalian tidak memberitahu siapa-siapa dimana tempat Ein bekerjakan?" tanyaku

"Buat apa kami memberitahu orang?" ucap Suga. Kami memakai topi dan kacamata. Untuk mencegah orang mengenali kami.

"Yahh, Jeon Jeong Guk, bagaimana ini bisa terjadi?" tanya RM

"Dia-dia uhm *tarik nafas* jalan kesitu dan *tarik nafas* ada van h-hitam.."dan dia tarik nafas lagi seakan-akan dia baru saja lari 100 meter.

"Yah, Jungkook gwaenchanayo?" ucap V sambil menepuk pundaknya.

"Aku mengejar vannya" ucapnya.

"Bagaimana kita akan menemukannya sekarang?" ucap Jhope

Aku memikirkan sesuatu. Aku tersenyum. Ahah!

"Aku tau dimana" ucapku ke mereka lalu lari ke tujuanku.

"Yah Jimin-ah!! Yahh Chim chim!!"

~~~~~

Ein POV

Aku batuk-batuk dan membuka mataku. Dimana aku? Apa yang terjadi? Aku melihat sekelilingku.

Tempat ini.

Aku disekap. Seumur hidupku aku tidak pernah disekap. Apa yang telah aku lakukan? Pasti ada orang yang ingin balas dendam kepadaku, apa mungkin orang itu adalah Eunha?

"Kau sudah bangun" ucap seseorang diantara lima pria sambil melihatku.
Ada seseorang berdiri diantara pria yang lain dan dia adalah....

"K-kau...." gagapku.
.
.
.
tbc

Hai readersku yang paling sabar. Apa kabar :D! Akhirnya aku update lagi, maaf karena aku jarang update. Author bakalan usahain biar bisa update sekali seminggu yaaa.

Btw menurut kalian siapa yang sekap Ein, Eunha? atau siapa?

Jan lupa tuk Vomment and Follow

Thor out..

Idols with One Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang