Author POV.
"Gimana? Lo bisa cari tau kan?" tanya Ian.
"Eh... A.. adek lo yang mana? Lo.. Lo punya adek? " tanya Geri gugup. Geri menelan silvianya kasar. Berharap bukan dirinya yang dimaksud oleh Ian.
"Iya, Cantika. Dia emang gak pernah mau bilang kalo dia adek gue. Dia kelas X.IPA.2" jelas Ian pada Geri.
Dulu Ian adalah Kapten tim basket yang sekarang digantikan oleh Geri. Ian sendiri yang memutuskan untuk keluar dari tim itu karena cantika pasti akan pulang terlambat hampir setiap harinya.
"Gini Yan, gue sama anak anak mau ngomong sesuatu sama lo, dan ini berhubungan sama adek lo" ucap Geri. Sedangkan fathur hanya diam menyimak pembicaraan keduanya.
"Ngomongin apa sih? Kenapa gak langsung aja" kata Ian tidak sabar.
"Nanti istirahat lo langsung ke basecamp, gue sama fathur ada urusan sebentar"
"Sok sibuk lo Ger" ucap Ian sebelum beranjak dan meninggalkan kelas.
****
Kringgg
Semua siswa berhambur keluar kelas. Mayoritas dari mereka berlari untuk berebut meja dikantin. Ian langsung memasukkan bukunya ke dalam tas. Dan segera beranjak dari kelas, namun saat Ian keluar, Ian berpaspasan dengan Geri dan Fathur yang sudah dari tadi berada di luar kelas.
"Lo tunggu di sana" ucap Geri sambil menepuk bahu Ian
Ian hanya mengangguk sebagai balasan.
Ian berjalan menuju belakang sekolah dimana ada sebuah kelas kosong yang di jadikan gudang peralatan olah raga. Disanalah basecamp mereka.
Basecamp ini telah di renovasi menjadi tempat yang sangat nyaman untuk tempat nongkrong. Ada beberapa sofa, meja, kipas, bahkan sampai brankar yang biasa digunakan untuk tidur. Di basecamp ini juga dilengkapi colokan, dan wifi lab ipa yang berada di depan basecamp. Varo si tukang thetring membobol password wifi itu. Di sini juga permainan seperti kartu remi, monopoli, ludo, ular tangga, catur, dll. Entah dari mana mereka bisa mendapatkan permainan permainan itu.
Ian duduk di salah satu sofa didekat pintu. Menunggu kehadiran teman temannya.
"Yan" panggil Aldi yang berada di depan pintu.
"Eh.. Lo semua pada ngapain sih, lama amat" oceh Ian jengkel karna telah membuatnya menunggu lama.
"Oke gue bakal jelasin semuanya tapi lo jangan motong pembicaraan gue, mungkin lo bakal marah denger ini tapi gue bakalan tanggung perbuatan gue" ucap Geri disusul oleh Fathur, Varo, Budi, Aldi, dan Rizal yang duduk membentuk formasi melingkar.
"Ini ada apa sih??? Gak faham gue" Ian menoleh ke teman temannya untuk meminta jawaban, tapi mereka hanya bungkam.
"Gue minta maaf sama lo, bener kata Al, Gue brengsek. Gue orang yang lo cari" ucap Geri.
"Hah? Maksud lo apa sih?" Ian menautkan kedua alisnya masih bingung dengan pernyataan Geri tadi.
"Gue orang yang lo cari, orang yang njatuhin harga diri adek lo" Geri berdiri menghampiri Ian yang masih terdiam. Sedangkan yang lain menunggu reaksi Ian atas pernyataan Geri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an Ugly Girl
Teen FictionAriana Cantika Pratama gadis remaja yang memiliki wajah buruk rupa, semua memangilnya dengan panggilan gadis si buruk rupa. Bahkan tidak ada yang mau berteman dengannya. Wajah kusam, kulit gelap, penuh jerawat dan kaca mata bulat besar yang selalu...