• 6 . accidentally

138 9 1
                                    

Setelah kurang lebih 14 hari pertemuan Vero dan Vera. Vera merasa ada berbagai rasa yang telah lama terkubur kemudian muncul kembali. Rasa yang dulu ia berikan kepada seseorang namun kemudian di balas oleh rasa kekecewaan. Vera memutuskan untuk tidak mau memberikan rasa itu kepada siapapun, namun pertemuannya dengan Vero yang terus berlangsung membuat rasa itu tumbuh kembali.

Untuk kedua kalinya hatinya merasa senang jika dekat dengan seorang laki-laki, jantungnya berdebar hebat ketika di dekat laki-laki.

"Ver, lo mau kemana sih? Masa abis di kasih bubur lo langsung salting gitu sih." Sarah berbicara sembari lari mengejar Vera.

Vera memberhentikan langkahnya.

"Bapak lo salting! Gue gak salting!" Vera membantah

"Ah masa sih." Kata Sarah dengan nada meledek.

"Tau ah, lama-lama lo kayak Dani tau gak." Vera membalikan kepada Sarah.

"ih apaan sih lo, nyama-nyamain gue sama manusia aneh." Sarah membalas seolah tidak terima.

"Makanya diem." Vera membalikan badannya, menghadap ke arah kantin.

"Bubur yang gue kasih masih kurang bikin perut lo kenyang?" Tiba-tiba sosok Vero sudah berdiri di hadapannya.

"Apaan sih, gue mau beli minum." Kata Vera menyikut Vero pertanda untuk segera minggir.

"Nih." Vero mengangkat sebuah botol air mineral.

Bukan Vera namanya jika bisa menahan saat melihat air mineral di depan matanya.

"Makasih." kata Vera memutar balikan badan memunggungi Vero. "Ohiya," Vera memutar kembali badannya menghadap Vero. "Nanti lo gausah anter gue pulang." Kata Vera tanpa sadar.

"berharap dianter balik sama gue?" Vero meledeki Vera karena perkataan Vera sendiri.

Tanpa menjawab Vera langsung meninggalkan Vero kemudian ia berjalan cepat menuju kelas.

Tingkah Vera kali ini hanya di balas senyuman nakal oleh Vero.

***


Vera memasuki sebuah rumah yang baru pertama kali ia datangi, biasanya ia bertemu di luar, pokoknya disebuah tempat yang sunyi dan pas untuk belajar tetapi kali ini Sazkya memutuskan untuk bertemu dirumahnya.

"Maaf ya kakak telat, soalnya tadi ojek onlinenya bannya bocor gitu." Kata Vera ketika ia sudah duduk di depan meja yang sengaja di sediakan oleh Sazkya tepat di bawah langit-langit kamarnya.

"Iya kak gapapa kok, aku malah mau minta maaf udah ganggu kakak gini, harusnya kan mau malam minggu gini kakak nenangin otak kakak." Kata Sazkya dengam senyum manis dan muka bersalahnya.

"Sazkya," Kata Vera kemudian terhenti sejenak. "Menurut kakak malam minggu bersama biologi bukan suatu hal yang harus dihindari." Lanjut gadis berbaju kemeja biru itu.

Sazkya hanya tersenyum mendengar Vera karena Sazkya merasakan kasih sayang seorang kakak ketika berada bersama Vera.

Yupss benar, Vera dan Sazkya berselisih 1 tahun. Keduanya pernah berada dalam satu sekolah yang sama, dimana Vera sebagai kakak kelas Sazkya.

Keduanya sedang fokus, Vera sedang menjelaskan berbagai kingdom kepada Sazkya, namun kefokusan mereka terhancurkan oleh suara bising dari bawah, Sazkya mengenali jelas sumber suara siapa yang menganggung konsesntarsinya. Mungkin ini puncaknya, Sazkya sangat marah pada seseorang yang menyebabkan sumber kebisingan itu. Tanpa berfikir panjang Sazkya seperti dirasuki oleh arwah jahat. Ia langsung keluar dari kamarnya, gadis itu turun kebawah membawa satu buku tebal yang jelas disampulnya tertulis kata 'BIOLOGI'. Vera mengikuti Sazkya karena Vera kaget dengan tingkah Sazkya yang langsung berubah drastis.

Vero & VeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang