Aku tak memikirkan siapa mantanmu,siapa mantan pertama mu atau apapun itu. Yang aku fikirkan karma apa yang akan terjadi padamu yang sudah melukai hati ini.
.
.
.
.
.
."Kampret lo del kalo gue punya sakit jantung udah megap megap gue gara - gara lo." Ketus fikri.
"Dih yaudah gak usah nonjok gue bisa kan." Sambung fadel.
"Udah yuk makan gue udah lapar." Kata naina. Dan mereka pun makan tanpa ada obrolan. Tak lama bel pun berbunyi bertanda masuk.
"Eh gue lupa ngerjain pr bahasa inggris." Kata fikri.
"Tumben kri?" Tanya naina.
"Yaudah liat punya gue aja kalo lo disuruh maju nanti." Jawab fadel.***
Sesampainya di kelas, hanya mereka berempat yang berada disana. "Loh ini pada kemana?" Tanya syella. "Trus yang bikin coretan di meja kita siapa?" Tanya naina takut. "Udah kita keluar yuk mana tau ada kejadian di luar." Kata fadel. Akhirnya mereka keluar, saat mereka berjalan ada laki laki sedang berlari ke arah UKS, kemudian di hentikan oleh fikri. "Eh lo mau kemana?" Tanya fikri. "Mau ke UKS bang, katanya anak baru yang namanya KIARA kerasukan gitu, gue duluan ya bang. Permisi." Kata cowok tadi yang langsung berlari kembali. "Whattttt???? Kiara kerasukan? Bertahun tahun oma gue disini gak ada yang kerasukan katanya." Kata syella. "Yaudah yuk kita liat." Jawab fikri. "Ogah ah males gue, kalian aja kesana." Ketus naina. Tak lama hp syella berdering.
📲Grandma's calling
"Eh bentar gue angkat telvon dulu." Kata syella. Mereka hanya mengangguk'Halo Assalamu'alaikum oma'
'....'
'Iya oma syella sama temen temen kesana'
'....'
'Iya oma Wa'alaikumsalam'"Kata oma kita ke ruangannya sekarang, katanya sih mau nanyak kejadian si kiara." Kata syella. "Udah sadar si kiara?" Tanya fadel. "Belum, cuma kita disuruh kesana, yaudah ambil tas dulu aja gue jadi takut." Kata syella. Mereka hanya menuruti perkataan syella.
*Sesampainya di ruang kepala sekolah*
"Assalamu'alaikum" kata mereka berempat serentak. "Wa'alaikumsalam, ayo duduk. Letakkan aja tas kalian di situ." Jawab kepsek. "Maaf sebelumnya buk, ada keperluan apa ya ibuk memanggil kami ber empat?" Tanya fikri yang memulai pembicaraan. "Begini, kata temen kita kalo tidak salah namanya rey, dia bilang kiara kerasukan gara gara kalian. Saya belum mengerti apa yang kalian perbuat sama kiara." Jelas kepsek. "Begini oma eh buk maksudnya syella jelasi aja yang sebenarnya ya." Kata syella. Kemudian syella menjelaskan semuanya*part 14*. "Kok kayak gak jelas ini sih." Sambung fadel. "Semuanya berasa settingan dia aja itu." Lanjut naina. *iyaa author aja pusing bacanya*
"Buk, kiara sudah sadar." Jawab salah satu murid yang daritadi menjaga kiara. "Yasudah yuk kita melihat kesana." Kata kepsek ke mereka berempat. Di tengah perjalanan menuju UKS naina langsung menggenggam lengan fadel karena naina takut dengan hal-hal yang berbau mistis.
"Nak kiara tidak apa-apa?" Tanya kepsek. "Tidak buk." Jawab kiara sambil melirik fadel. "Coba kamu ceritakan kronologinya. Bertahun tahun saya jadi kepala sekolah, tapi baru ini ada siswi yang kerasukan." Kata kepsek. "Pas jam istirahat saya hendak ke kelas buk, tapi saya melihat spidol tiba tiba bergerak sendiri dan mencoret meja fadel dan naina buk, trus saya tidak sadarkan diri." Jawab kiara panjang lebar. Kepsek dan teman teman lainnya hanya tertawa terbahak bahak bahkan ada yang melecehkan ucapannya.
"Demi apa spidol bisa bergerak sendiri." Sindir fadel.
"Huss.. gak boleh gitu del, siapa tau dia bener." Potong naina. "Sebenarnya semua tidak masuk diakal saya, kamu kiara silahkan istirahat dulu di sini. Sedangkan kalian berempat ikut saya ke ruangan, yang lainnya silahkan masuk ke kelas masing-masing." Kata kepsek sambil meninggalkan UKS. Murid-murid pun menuruti kata kepsek sedangkan mereka berempat mengikuti kepsek."Aneh banget ya." Kata syella. "Halahh paling dia berhalusinasi. Dia gak mungkin jujur apa yang dia lakukan." Jawab fikri. "Tapi kri apa gak sebaiknya kita panggil orang pintar aja." Sambung naina. "Kepsek itu sebenernya mata batinnya udah terbuka. Tapi gak terlalu dinampakkan, jadi dia tau siswa/siswi mana yang bohong atau pun jujur." Jelas syella.
***
Sesampainya di ruang kepsek.
"Sudah, nanti masalah kiara saya yang ngurus. Kalian kan bakal ngadain study tour. Jadi saya mau kalian berempat yang jadi panitia utamanya." Kata kepsek. "Kita study tour kemana buk kalau boleh tau." Sambung fikri. "Pas rapat dewan guru kemaren kita study tour ke Singapore." Kata kepsek. "3 hari 2 malam buk? Trus kan gak semua dari mereka yang punya paspor buk?" Tanya naina. "Iya, nah kalau masalah uang, lusa para siswa/siswi kelas 3 tolong dikumpulkan untuk membahas masalah uang study tour. Kalok masalah paspor kan mereka orang berada semua. Makanya saya suruh kalian umumkan sekarang, biar nanti bisa langsung ngurus paspor." Kata kepsek. "Apa gak sebaiknya orang tuanya aja yang dipanggil buk? Kan lebih enak." Kata fadel. "Iya buk, lagian kalok muridnya nanti ditambah-tambahin lagi nominal jumlahnya." Sambung syella. "Iya juga si, yasudah berarti nanti tolong kalian bilangkan ke anggota osis lainnya untuk mengumumkan hal ini. Menurut kalian biaya perorang itu berapa?" Tanya kepsek. "5 juta mungkin sudah cukup buk." Kata fadel. "Yasudah kalau begitu, karena hari ini akan ada rapat lagi jadi pulang cepat. Kalian boleh pulang duluan." Jelas kepsek. "Yasudah buk, kami pamit pulang buk." Kata fikri sambil menyalami kepsek diikuti ketiga teman lainnya. Saat mereka keluar bel pulang pun berbunyi.
"Kri, lo ikut kan?" Tanya fadel. "Kemana?" Tanya fikri balik. "Astaga fikri, lo melamun siapa sih? Dari tadi kita itu bahas ke mall." Jelas naina. "Gue liatin bidadari gue." Kata fikri sambil meletakkan lengannya di bahu syella. "Apaan sih, ilfeel gue." Jawab syella sambil berjalan cepat menuju mobil.
Diperjalanan fikri banyak diam dan menatap pinggir jalanan.
"Kri tumben banget lo diam melempem kayak kerupuk amem." Ketus syella. "Eh iya iya, tumben banget. Lo gak lagi nahan poop kan? Tanya naina.
"Gila yaa, iya kali gue nahan poop. Gue gak kebayang gue bisa ikut study tour itu." Kata fikri.
"Lah kenapa kri?" Tanya syella. "Kan kondisi gue belum stabil." Kata fikri. "Eh eskrim tung tung, study tour masih lama, ini dirapatkan lusa biar di cicil uangnya." Ketus fadel.
"Sejak kapan lo ejek dia eskrim tung tung?" Tanya syella dan naina serentak.
"Dia kan suka makan eskrim tung tung. Apalagi kalau kerumah gue. Tukang eskrim tung tung lewat 3 kali sehari, yaa gue harus traktir dia 3 kali." Jawab fadel.
"Hahaha makanya jangan ajak fikri kerumah lo." Kata naina.
Syella pun melihat ke arah luar jendela, namun disana dia melihat bryan bersama pacarnya, dan kenangan pahit itu terulang lagi. Kepalanya mulai pusing hebat. Dan tanpa sadar syella pingsan. "Ehh syell, ngantuk ya?" Tanya naina yang tidak tahu kalau syella pingsan. "Kok diam syell, syella?" Kata naina sambil menepuk pipi syella, namun tak ada respon dari syella. "Kri, kerumah syella, dia pingsan ni." Jelas naina. "Eh seriusan, yaudah putar balik aja yuk ke rumahnya syella." Kata fadel sambil melirik syella dari kaca mobil. Fikri yang daritadi melamun langsung memikirkan kondisi syella***
Sesampainya dirumah syella tidak ada orang, hanya beberapa pembantu yang sedang melaksanakan tugasnya masing-masing. Syella pun di gendong ala bridal style oleh fikri. Lalu syella di letakkan di sofa. Tak lama bik sutri pun datang. "Loohh, non syella kenapa?" Tanya bik sutri. "Gak tau bik, tadi tiba-tiba pingsan gitu." Kata fikri. "Yasudah bibik ambil minyak kayu putih dulu ya." Kata bik sutri sambil berjalan ke kamar syella untuk mengambil minyak kayu putih. Tak lama naina sama fadel menghampiri mereka. "Gimana kri?" Tanya naina. "Ini gue lagi nyuruh bik sutri ambil minyak kayu putih." Kata fikri. Tak lama bik sutri datang dengan membawa apa yang disuruh fikri
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung06 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Fiksi RemajaJangan pernah menghilang seperti debu yang di hembuskan yang pada akhirnya saat kembali dirimu bukanlah dirimu yang sebenarnya