01. Gone

196 18 21
                                    

Apa sesuatu yang hilang harus selalu melekat pada ingatanku? - Oh Sehun

Bulan masih sangat setia menemani taburan bintang - bintang diatas langit. Mereka saling melengkapi untuk mencerahkan kegelapan langit tatkala gelap.

Jarum jam itu masih berputar melawan arah rotasi bumi dengan teratur. Jarum jam itu semakin menuju ke arah atas, menandakan waktu terus berjalan.

Pyarrr...

Kesunyian itu sirna tatkala sebuah kaca terlempar dengan kasar hingga pecah tak terbentuk.

Seorang anak laki - laki berusia sekitar 6 tahun yang sedang pulas itu terpaksa membuka matanya mengakhiri mimpi yang dijalaninya tadi.

Tak hanya itu suara perdebatan antara seorang pria dan wanita dewasa juga menghambatnya untuk kembali ke alam mimpinya. Seakan dapat menimbulkan mimpi buruk jika ia terus memaksa untuk hanyut dalam alam bawah sadarnya.

Pintu kamar milik anak laki - laki itu menimbulkan sedikit decitan menandakan seseorang membukanya.

Anak laki - laki itu lantas segera membaringkan tubuhnya kembali dan berpura - pura menutup matanya. Seorang wanita paruh baya menghampiri anak laki - laki itu dan langsung memeluknya.

Dia tetap pada posisinya, menutup matanya seolah ia tertidur pulas. Wanita yang tak lain ibu dari anak itu semakin mengeratkan pelukannya seolah itu adalah pelukan terakhir untuk anak lelakinya itu.

"maafkan ibu Sehun, ibu sangat menyayangimu. Dan kini ibu menjadi ibu yang sangat jahat bagimu karena ibu mengingkari janji yang ibu buat untukmu. Sampai jumpa putraku. Ibu berharap bisa bertemu denganmu kembali."

Anak laki - laki yang tak lain Sehun itu tak begitu mengerti maksud ibunya hingga wanita paruh baya itu mengusap rambutnya dan mencium keningnya sebelum suara pintu kembali tertangkap telinganya.

============================

Jarum jam telah beradu mencapai puncak menandakan pertengahan malam telah tiba, seorang gadis kecil itu terkejut tatkala ibunya membangunkannya dari mimpi indahnya yang digelayutinya sedari tadi. Bahkan kini ibunya memaksanya untuk mengemas pakaian dan barang - barang berharganya.

"Ibu, kita akan kemana?" tanya gadis kecil itu.

"kita akan berlibur putriku." jawab wanita yang tak lain ibunya itu sambil menarik sudut bibirnya terpaksa.

"apa kak Sehun akan ikut dengan kita?" tanya gadis kecil itu lagi.

"dia akan menyusul nanti." jawab sang ibu dengan senyumannya lagi.

Gadis itu tersenyum memamerkan deretas giginya. Sejujurnya sang ibu sangat menyesal karena ia telah membohongi putrinya itu.

"Natalie dengarkan ibu." sang ibu menaruh kedua tangannya di bahu putrinya itu.

Gadis itu menatap ibunya dengan penuh tanda tanya.

"apapun yang terjadi kau harus percaya pada ibu." 

"aku akan selalu percaya pada ibu." 

Setelah membereskan semuanya, wanita paruh baya menggandeng Natalie yang tak lain gadis kecil itu segera keluar dari rumah yang menjadi kediaman mereka selama ini. Dalam hati sang ibu, rasa penyesalan sedikit terbesit tatkala mobil yang membawa dirinya dan putrinya itu melesat keluar meninggalkan bangunan bak istana itu.

============================

Cahaya menembus celah diantara gorden kamar bernuansa biru langit itu. Sehun mengerjabkan matanya tatkala cahaya sang surya itu merambat seolah memerintahkannya untuk bangun dari alam mimpinya.

ECHASE -OSH [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang