Semenjak kepergian Jihyun, Sehun tidak lagi memainkan perasaan wanita. Sehun justru menjaga perasaan mereka dengan cara berteman sewajarnya saja.
"Hun, lo udah baik-baik aja?"
Sehun menoleh dan tersenyum, "It's okay.."
Kai tersenyum dan menepuk pundak Sehun, "Ya udah. Kalau ada apa-apa, cerita dengan gue. Kita udah kenal dari dulu, ga usah sungkan."
Sehun menganggukan kepalanya.
Drrt drrt drrt
Sehun mengambil ponselnya dan menatap ponselnya cukup lama.
"Dari siapa?"
"Irene."
Kai terdiam.
Sehun mengangkat telepon dari Irene dan Kai pergi entah kemana, karena ia sadar bahwa Sehun lagi ingin bicara dengan Irene.
"Hallo.."
"Hallo, kak.."
"Kenapa, Rene?"
"Are you okay?"
Sehun terdiam.
"You can cry, if you want. But, don't use a mask, if you can't use it anymore."
"Dimana, Rene..?"
"Di belakangmu, kak..."
Sehun membalikan badannya dan terlihatlah Irene sedang tersenyum sangat manis kearahnya.
"Kak!!"
Sehun tersenyum, "Lho? Kok sudah ada di sini?"
Irene tersenyum lebar, "Jam kosong. Jadi, sekalian aja ke fakultas kakak.."
"Rene, kita itu satu angkatan. Ngapain manggil kakak, sih?" protes Sehun.
Irene terkekeh, "Kakak itu beda dua bulan dariku, jadi wajar aku memanggilmu kakak.."
Sehun berdecak kesal.
"Ya sudah, ga akan aku panggil kakak lagi.."
Sehun tersenyum dan mengelus rambut Irene, "Aku bercanda."
Irene terkekeh, "Ada matkul hari ini?"
"Habis."
"Mau ke makam kak Jihyun?" ajak Irene.
Sehun terdiam.
"Tak apa-apa. Ada aku." kata Irene.
Sehun mengangguk setuju, "Baiklah."
"Don't afraid. I'm beside you."
KAMU SEDANG MEMBACA
destiny ❝✔❞ - irene sehun
Historia CortaSebuah takdir yang mempertemukan Sehun dan Irene. © chanchan_cdp 22 Desember 2017 - START 10 November 2018 - END #27 in hunrene #26 in hunrene #68 in exovelvet