3| lagom

6K 977 89
                                    




━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━














budayakan vote sebelum membaca














-𖤈-




Sambil mengusir hawa dingin yang menusuk tulang, Jungkook berkata. "Para malaikat yang tidur?"

Taehyung pernah bercerita tentang kaumnya yang sudah sangat tua sehingga merasa jenuh dengan keabadian. Jadi mereka berbaring dan memejamkan mata, terlelap dan hanya bangun kalau ada sesuatu yang menarik perhatian mereka.

"Ya." Sepatah kata yang menyiratkan ribuan makna.

Jungkook semakin mendekat kepada Taehyung, merangkulkan lengannya di pinggang pria itu. Punggung tangannya menyapu bulu-bulu Taehyung yang selembut sutra dan keintiman yang terbentuk di antara seorang malaikat tertinggi dan seorang pamburu itu terasa menenangkan dan menakjubkan. "Kekacauan seperti ini tidak bisa terjadi begitu saja. Pasti ada beberapa orang malaikat yang tidur?"

"Ya." Suara Taehyung terkesan dingin dengan suatu cara yang merupakan topeng dari seorang makhluk abadi yang sudah hidup berabad-abad lebih lama dari suatu milenium. "Yang sekarang kita saksikan mungkin merupakan kelahiran kembali dari seorang malaikat tertinggi."

Jungkook terkesiap, pemahaman berkejapan di sudut benaknya. "Ada berapa malaikat tertinggi yang tidur?"

"Tidak ada yang tahu, tapi ada beberapa yang menghilang di sepanjang sejarah kami. Qim, Zanaya dan..."

"... Sehee," Jungkook menyelesaikannya untuk Taehyung, menjauh supaya ia bisa melihat wajah Taehyung tanpa perlu menjulurkan leher. Malaikat tertingginya itu pandai menyembunyikan emosi, tapi Jungkook sudah belajar untuk membaca perubahan-perubahan kecil yang muncul di mata yang sudah menyaksikan lebih banyak fajar dari yang pernah ia bayangkan, menyaksikan kelahiran dan kejatuhan dari peradaban.

Sekarang, dengan punggung yang disandarkan ke kaca jendela yang dingin, Jungkook tidak memprotes saat Taehyung mendekat untuk menempelkan salah satu telapak tangan di sebelah kepalanya. Jungkook malah menurunkan jemarinya di dada bidang Taehyung dan meletakkannya di pinggul pria itu, melabuhkan Taehyung ke masa kini, kepadanya selagi ia menanyakan suatu mimpi buruk. "Apa kau tahu kalau ibumu akan bangun?"

"Waktu aku masih kecil..." kulit Taehyung panas, tapi matanya tetap memiliki warna metalik yang tidak manusiawi. "kami memiliki ikatan batin, dan saat dia jatuh ke dalam kegilaan." Pandangannya tertuju ke belakang Jungkook, ke malam yang pekat.

Jungkook sudah terbiasa berjuang untuk mendapatkan apa yang ia butuhkan, apa yang ia inginkan. Ia harus melakukannya kalau mau bertahan hidup. Kebiasaan itu telah menguatkannya. Tapi yang ia rasakan terhadap pria ini, malaikat tertinggi ini, merupakan kebutuhan yang lebih besar dan lebih kuat, kebutuhan yang memberinya penglihatan yang tidak akan pernah dimiliki oleh jiwa pemburunya. "Hentikan."

Archangel's Kiss [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang