📍LIMA PULUH ENAM📍

2.7K 125 2
                                    

"Kepada keluarga harap keluar sebentar ya,saya akan memeriksa kondisi pasien terlebih dahulu"Kata Dokter saat memasuki ruangan tersebut.

Semuanya mengangguk dan keluar dari ruangan tersebut. Mereka menunggu hasilnya diluar saja sambil terus berdoa untuk kesembuhan Shellyne.

"Apa gue bilang? Shellyne pasti bangun"Bisik Daniel kepada Rara.

Rara menoleh kearah Daniel dan tersenyum. Ia pun menyenderkan kepalanya dibahu Daniel. Awalnya Daniel sempat kaget,namun perlahan lahan Daniel mencoba untuk memberikan kenyamanan kepada Rara.

"Terus berdoa"Bisik Daniel.

Rara mengangguk.

Ya tuhan,hamba cuman minta satu hal pada hari ini. Tolong sembuhkan Shellyne,bebaskan dia dari segala penyakitnya ya tuhan -Batin Rara mendoakan Shellyne.

Tak lama kemudian,Dokter pun keluar dari ruangan tersebut dan melepaskan kacamatannya dan tersenyum kearah Reni.

"Bagaimana Dok?"Tanya Reni.

"Alhamdulillah,suatu keajaiban yang sangat langka bagi pasien yang menderita kanker pankreas stadium 4B. Shellyne kembali bernafas dan detak jantungnya sangat normal,namun tetap kita pasangkan oksigen untuk mempermudah pernafasannya. Sementara,Shellyne akan dirawat dahulu di ICU,besoknya baru bisa dipindahkan keruangan opname biasa dan harus melakukan terapi secara teratur"Kata Dokter dan kembali tersenyum.

Semuanya tersenyum lega karna pernyataan Dokter tersebut. Namun,entah kenapa Rara kembali menangis dan langsung memeluk Daniel. Daniel terlonjak kaget,namun dengan cepat Daniel membalas pelukan Rara dan membelai rambutnya Rara.

"Kenapa masih nangis? Kan Shellyne udah kembali"Tanya Daniel.

"Nggak nyangka"Jawab Rara dan menenggelamkan kepalanya didada bidangnya Daniel.

"Kalau nangis tambah lucu"Kata Daniel.

"Jangan diganggu! Gue lagi nangis!"Jawab Rara.

Sebenarnya Rara kini tengah menyembunyikan pipi merahnya dan senyum yang terus mengembang dibibirnya.

Terimakasih tuhan karna sudah mengabulkan permintaan hambamu ini,terimakasih atas segala galanya. Terimakasih dan terimakasih -Batin Rara.

Setelah puas menangis,Rara pun menguraikan pelukannya dan menyandarkan kepalanya kebahu Daniel.

"Betah banget ya nangis didada gue?"Tanya Daniel.

"Apaan sih!"Jawab Rara dan sedikit menyenggol lengannya Daniel.

"Awhh"Daniel meringis.

"Kenapa?"Tanya Rara sedikit melirik Daniel.

"Nggak kenapa napa"Jawab Daniel.

"Ishh!! Nyebelin deh!"Kata Rara.

"Siapa yang nyebelin?"Tanya Daniel.

"Itu,anjing tetangga gue,nyebelin banget!"Jawab Rara.

"Mau nggak kalau anjingnya entar malem gue culik terus gue jual?"Tanya Daniel.

"Kenapa harus dijual?"Tanya Rara yang dibuat bingung sendiri.

"Supaya kamu nggak sebel sebel mulu! Mau yahh,nanti malam kita nyamar,kayak Kapten Yoo Si Jin nyelamatin Dokter Kang dari Agus!"Jawab Daniel.

"Ha? Kapten Yoo Si Jin? Dokter Kang? Mereka siapa?"Tanya Rara dan menegakkan kepalanya. Ia pun menoleh kearah Daniel.

"Itu pemain film descendents of the sun,yang hitz itu lho!"Jawab Daniel.

"Ya ampun Daniell!! Nih anak kesambet apaan sih?! Kamu nonton drama korea? Sama siapa?!"Tanya Rara.

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang