5

71 12 0
                                    

Aku mulai sadar jika benci dan cinta hanya berbeda tipis

-Kayla-

Kayla sedang berjalan ke kelasnya seusai dari kantin yang berada sedikit jauh dari kelasnya. Saat ia berada di koridor kelas seseorang memanggilnya dengan suara yang terbilang keras yang membuat kayla spontan menoleh.

"KAYLAAAA!!!?"

Saat kayla menoleh ke sumber suara ia sedikit kaget karena teman sekaligus yang memanggilnya tadi sudah tepat berada di hadapannya dengan nafas yang tidak teratur seperti orang yang sedang dikejar anjing kelaparan wk.

"Yaampun! Rin, lo kagetin gue aja" ucap kayla sambil mengusap dadanya karena dibuat kaget oleh Ririn.

"Huu..haaa..huu..haa! Yaa sorry, lo sih!! Gue panggil dari tadi gak balek-balek yaudah gue kejar sambil teriak" jelas ririn sambil mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

"Hehe.. Sorry gue gak denger lo panggil soalnya disini agak ribut tadi!" kayla ngeles karena takut dibilang budeg ama ririn.

"Aellaah ngeles ae lu, orang disini sepi!" cibir ririn karena memang dikoridor yang mereka lewati sepi, mungkin sebagian siswa berada di kantin karena sekarang adlah jam istirahat.

"Yaah maap gitu aja marah!"
"Kuy ahh! Pegel tauk berdiri disini!!" ajak kayla kepada ririn karena kakinya mulai pegal berdiri dari tadi, ia ingin segera duduk di bangku kerajaanya.

"Kemana?"tanya ririn bingung karena tidak tahu kayla ingin mengajaknya kemana.

"Ke kuburan!!?" kayla udah gak sabar hadapin ririn yang gak tau dia oon atau terlalu lugu.

Kayla dan ririn memang baru kenal, tetapi kayla merasa udah dekat dengannya akhir-akhir ini mungkin karena mereka sebangku selain itu mereka juga sering jalan bareng. Kayla juga udah nganggep ririn sebagai sahabatnya sekarang walaupun dia sering bikin kesel tambah lagi oon-nya sering kumat kayak sekarang ini, yang anehnya kalau soal pelajaran ririn lebih pintar dari kayla.

"Kok ke kuburan sih? Mau ngapain coba!?" ucap ririn makin bingung.

"Yaallhhh!! Dosa gak sih bunuh teman yang nyebelin?" ucap kayla sekenanya karena sudah menyerah menghadapi ririn yang nyebelinnya udah kumat.

"Emang lo mau bun-" ucap ririn terhenti karena sudah dipotong oleh kayla.

"Kalau lo bicara lagi! jangan harap lo masih bisa liat matahari besok!?" potong kayla cepat sebelum ia naik pitam gagara ririn.

"Hmm" ririn spontan mengatupkan bibirnya setelah mendengar ucapan kayla yang mengerikan itu.
Gue masih mau liat cogan kaylaa! Lo tega amat dah ama gue, salah gue apa coba?? Batin ririn.

Kayla segera menarik tangan ririn agar mengikutinya untuk pergi ke kelas mereka yang berada di samping lapangan basket.

Saat ingin memasuki kelas ia menabrak seorang lelaki yang tidak lain adalah alvaro hingga menyebabkan keduanya jatuh terduduk dilantai

Brukk!

"Aww!!" teriak kayla kesakitan saat tubuh bagian bawahnya menyentuh lantai karena menabrak seseorang.
Alvaro yang ditabrak juga terduduk dilantai, bedanya dia tidak menjerit seperti yang dilakukan kayla karena tangannya sigap menahan tubuhnya agar tidak menghantam lantai saat terjatuh.

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang