"Jus lemon 2, cupcake 1."
Setelah mendapatkan pesananmu dan membayarnya, kamu segera menuju meja kafe yang berada di tengah. Jika kebanyakan orang-orang akan memilih duduk didekat jendela, maka kamu akan memilih duduk di kursi yang berada di tengah ruangan.
Kamu mulai menikmati cupcake lemonmu sembari menunggu seseorang. Suamimu lebih tepatnya, dia mengajakmu makan siang bersama. Namun kamu memilih singgah di kafe terlebih dahulu untuk membeli jus dan cupcake kesukaanmu.
Tepat saat kamu menelan potongan terakhir cupcake, seseorang yang kamu tunggu duduk di hadapanmu dengan senyum manisnya.
"Lama nunggunya?"
Kamu menggeleng, "nggak, nih, minum dulu jus kamu."
"Makasih sayang," ujarnya lembut disertai senyum manis.
Kamu menatap jus lemon di hadapanmu, beberapa memori seketika menyapa pikiranmu. Memori yang manis, kamu tersenyum saat kembali mengingat kejadian di masa lalu. Kejadian yang diakibatkan oleh segelas jus lemon...
Flashback on
Musim panas kali ini merupakan musim yang paling kamu tunggu. Karena khusus pada minggu pertama musim panas akan diadakan "Lemon Festival". Sesuai judulnya, di festival itu kamu akan menemukan berbagai macam jenis buah lemon dan juga olahan dari buah lemon.
Hari pertama, festival sangat amat ramai. Kamu begitu bersemangat untuk berkeliling. Pilihan pertamamu jatuh pada stand kecil di dekat pintu masuk.
"Selamat siang! Silahkan Kak, pesan apa?" sapa gadis penjual ramah.
"Siang, um, jus lemonnya satu ya."
Gadis itu mengangguk dan membuatkan pesananmu. Beberapa menit kemudian, dia menyerahkan segelas jus itu padamu dan kamu langsung membayarnya.
"Terimakasih sudah berkunjung! Have a nice day, Kakak cantik!"
Kamu tertawa pelan seraya mengangguk. Namun saat kamu berbalik, kamu tidak sengaja menabrak seseorang dan mengakibatkan jus lemon dingin itu tumpah membasahi kaus yang kamu kenakan.
"Aduh-" kamu nyaris memekik.
"Maaf Mbak," ujar sebuah suara.
Kamu menengadah dan menatap manik mata hitam lelaki yang berada di hadapanmu. Kamu berani bersumpah, manik matanya sangat amat indah dan teduh.
"Bajunya basah Mbak, duh," dia terlihat bingung, sedetik kemudian menghela napas seraya mengusap tengkuknya
"Aduh, maaf ya Mas. Baju Mas basah gak? Maaf ya saya gak liat-liat."
Lelaki itu menggeleng, "nggak, justru baju Mbak yang basah. Sebentar," dia menggantung ucapannya.
Kamu membulatkan kedua matamu. Dia membuka jaketnya dan merentangkannya agar bisa menutup keseluruhan tubuh atasmu.
"Kaus nya basah jadi sedikit tembus pandang," ujarnya pelan.
Kamu sontak merapatkan jaketnya di tubuhmu, "tapi-saya balikin jaketnya gimana?"
Lelaki itu kembali tersenyum, "simpen aja dulu. Kalo kita ketemu lagi tanpa sengaja, baru balikin . Terus-" dia berdeham pelan.
"-kalo kita ketemu lagi, berarti kita jodoh," lanjutnya ringan disertai tawa kecil.
Kamu tertegun sesaat, mencoba memahami apa maksud dari ucapannya. Karena tiba-tiba saja otakmu seakan berhenti berpikir.
"Ahaha, oke Mas, um..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanficWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.