pt. 3

3.1K 389 8
                                    

"GEGE!" Cilla berteriak begitu pintu kantor Luhan terbuka. Dilihatnya Luhan masih asik dengan berbagai dokumen diatas meja kerjanya.

Luhan mengangkat kepalanya dari dokumen yang ia baca, dipanggilnya Cilla lembut, "Sini sama Gege."

Cilla mendekat dengan bibir yang terus cemberut. Luhan berdiri menyingkirkan berbagai dokumen dari atas meja dan membantu Cilla duduk diatas meja kerjanya. Sementara ia kembali duduk di kursi kerjanya.

Posisi mereka kini saling berhadapan dengan Cilla yang sedikit menunduk. Sedikit aneh memang posisi mereka untuk ukuran kakak beradik, tapi inilah kebiasaan yang susah dirubah.

"Litha kenapa? Coba cerita sama Gege." Luhan menatap mata adik kecilnya.

Cilla tetap diam cemberut tidak mau menatap mata Luhan karena masih kesal Luhan tidak menjemputnya dan malah membiarkan Yixing si Om-om gila itu yang menjemput.

"Gege gak akan paham kalau Litha diem aja." Gemas Luhan menjawil hidung Cilla.

Cilla terus diam sampai handphone Luhan berbunyi suara khas pesan masuk yang ternyata dari Yixing.

Lu, sorry gue langsung balik kantor. Adek lo selamat kan?

Yoi, thanks bro.

Selesai membalas pesan Yixing, Luhan menyimpan handphone-nya, dan kembali mencoba membujuk Cilla.

Setelah berbagai bujuk rayu yang dilancarkan Luhan, akhirnya Cilla mau bicara, "Gege nyebelin, kenapa gak Gege aja yang jemput? Kenapa harus Om-om gila mesum itu?"

Luhan terbahak saat Cilla menyebut Yixing 'Om-om gila mesum', memang sengaja Luhan meminta Yixing menjemput Cilla karena Luhan memiliki jadwal meeting mendesak yang harus ia hadiri.

"Gege tadi rapat gak sempat jemput Litha, takut kamu nunggunya kelamaan jadi Gege minta tolong sama Yixing." Jelas Luhan membuat Cilla manggut-manggut mengerti.

Karena sudah lelah terlalu lama menunggu jemputan, mata Cilla menuntut untuk segera diistirahatkan.

Cilla segera turun dari meja kerja Luhan, berjalan mendekati sofa yang tersedia dalam ruangan dan berbaring disana, mengabaikan Luhan yang sedari tadi memanggil.

Luhan langsung berdiri mengambilkan selimut dan menyelimuti Cilla, tidak lupa menurunkan suhu ruangan agar Cilla tidak kedinginan.

Sebelum beranjak dari sofa yang di tempati Cilla, Luhan mencium kening Cilla dan berucap, "Tidur yang nyenyak.".

Excuse Me? || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang