Sesuai permintaan Doyoung, kini dua lelaki itu tengah berada di dalam mobil Ten dan menuju rumah sakit. Dan selama perjalanan Ten terus tersenyum lebar. Hey, ia terus tersenyum bukan karena gila ya, ini karena bahagia akan bertemu si polos, Jeong Lin.
"Ten, lama-lama lu yang masuk rumah sakit ini mah, gila lu senyum-senyum terus." celetuk Doyoung sambil mendelik ke arah Ten dengan tatapan ngeri.
"Apaan sih, gue tuh senyum seneng, bukan karena gila!" sambar Ten sambil terus memperhatikan jalanan.
Doyoung menepuk lengan Ten dan membuat Ten meringis kesakitan. "Apaan sih?!" tanya Ten kesal.
"Lu tuh gila, Ten." kata Doyoung kalem.
"Lu ngatain gue—"
"Gila karena Jeong Lin. Gue tau," potong Doyoung cepat, dan perkataan Doyoung tadi membuat Ten terdiam cukup lama.
"Gue tau lu suka sama tuh anak. Gak bisa di sembunyiin emang kalo lu lagi suka sama cewek tuh," sambung Doyoung.
Ten menghela napas panjang. "Ya gimana ya, imut banget dia, polos lagi. Jarang gue liat cewek yang begitu."
"Kita kan udah ngomongin ini pas lu di rawat, Doy. Udah ketauan juga kan gue suka sama dia, ah gimana sih?!" Ten rasanya ingin menjitak kepala Doyoung tapi tidak bisa, bisa-bisa kalau berantem sekarang mobilnya oleng.
"Yaudah cepetan!! Ini kagak sampe-sampe, perut gue sakit lagi!!" pekik Doyoung sambil memegangi perutnya.
"Iya bawel!!"
Ketika keduanya sampai di rumah sakit, Doyoung langsung menuju ruangan Dokter yang sudah janjian dengannya, sementara Ten mengitari rumah sakit untuk menemukan Lin.
"Kemana sih?" tanya Ten sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemudian ia berniat berbalik dan menunggu Doyoung saja di depan ruangan Dokter tadi.
Namun,
Bruk,
"Kak Ten nyari aku kan?"
Saat Ten berbalik, ia malah menabrak seseorang yang ia cari sejak tadi. Dan orang itu kini memeluknya. Dan membuat mata Ten melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Bangau Kertas | Ten✔
Fanfiction"Katanya kalau kita berhasil bikin 1000 bangau kertas, keinginan kita bakal tercapai."