Maaf kalo ada typo ya :)"Kayra!!" Teriak Mama Kayra dari dapurnya.
"Iya Mah." Jawab Kayra sambil menuruni tangga. "Kenapa Mah? Maaf Kayra tadi lagi beresin pakaian Kayra." Lanjutnya, lalu mencium kedua pipi Mamanya.
"Kamu mau berangkat lagi?" Tanya Mamanya.
Kayra tau ada sebuah kesedihan yang tersirat di mata Mamanya itu. Sebenarnya kayra juga tidak tega melihat Mamanya sedih lagi, Namun mau bagaimana lagi? Tadi pagi, tiba-tiba saja Salsa atau teman Kayra yang berada di Bandung mengatakan bahwa Kayra dan Dirinya mendapatkan hadiah dari salah satu stasiun TV ternama. Dan hadiah itu adalah dua buah tiket Tour yang mana di dalam Tiket tersebut menuju Negara Dubai, Negara dengan teknologi modernnya yang canggih. Kebetulan sekali Kayra tidak pernah meginjakkan kakinya ke Negara tersebut.
Awalnya Kayra ingin menolaknya, namun jika dipikir-pikir, kapan lagi Kayra bisa jalan dengan tiket gratis bukan? Maka dari itu, mau tak mau ia harus pergi lagi meninggalkan Mamanya.
"Iya Mah, Kayra berangkat lagi, tenang aja Mah, kali ini Kayra cuma keluar lima hari aja." Tutur Kayra, iya pun mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.
"Udah pesen tiket?" Tanya Mama Kayra, Kayra pun mulai menceritakan semua kepada Mamanya. Mama Kayra hanya bisa meng-iya kan keinginan Kayra. Mau ditolak tidak bisa juga kan? Yaudahlah pikirnya.
"Oiya Mah, ini Salsa udah sms Kayra, Kayra langsung aja ya Mah, takut telat." Kayra pun bergegas menuju mobil jemputannya, tak lupa Kayra bersalaman dan memeluk Mamanya tentunya.
***
"SALSAAA!!!!"
Sudah lima belas menit Kayra berkeliling di bandara, mencari keberadaan Salsa. Namun saat Kayra hendak pergi ke toilet, ia melihat Salsa berada di dekat pintu toilet, buru-buru Kayra berteriak dan berlari mendatangi Salsa.
"Huh, Kamu dari mana aja? Lima belas menit aku keliling cari kamu, tadi aku telpon kenapa gak diangkat? Aku sms gak di balas?" Tanya Kayra berurutan, terlihat di wajahnya ia sangat lelah sepertinya.
"Maaf Ra, handphone aku tadi mati, aku tadi lupa mau kasih tau kamu, kalo aku nunggu disini dari tadi." Jawab Salsa cengengesan, ia bahkan tak lihat wajah Kayra yang sudah sangat kesal.
"Yaudah deh aku maafin, tapi lain kali jangan diulangin, aku kira kamu bakal ninggalin aku, hehe."
"Iya Kayra, gak akan aku ulangi lagi kok janji. Yaudah yuk kita langsung ke ruang tunggu aja, setengah jam lagi kan ya?"
Keduanya pun segera berjalan menuju ruang tunggu, dengan membawa koper, keduanya berjalan berdampingan.
Setengah jam berlalu, kini Kayra dan Salsa akan bersiap-siap berangkat, terlihat keduanya sedang memasuki pesawat yang akan mereka tumpangi. Setelah sekitar sepuluh menit menunggu para penumpang memasuki pesawat, akhirnya pesawat pun lepas landas.
*****
"Ra, Mama kamu gak marah kan?" Ucap Salsa memecahkan keheningan diantara keduanya. Kayra yang tengah asyik memperhatikan jendela, dimana diluar sana memperlihatkan pemandangan awan-awan.
"Gak kok, kan biasanya juga gini." Jawabnya santai.
"Tapi kamu kan baru aja pulang Ra, ayah kamu gimana? Tau gak?" Kayra langsung menghembuskan nafas kasar lalu menoleh ke arah sahabatnya itu.
"Plis Sa, aku lagi gak mau bahas tentang ini, aku mau istirahat. Nanti kalo sudah waktunya Zuhur bangunin aku ya." Ucap Kayra sedikit kesal. Ia pun langsung memejamkan matanya, sedangkan Salsa hanya bisa pasrah ia pun juga ikut tertidur.
"Ra, Kayra bangun." Salsa menepuk pipi Kayra yang masih tertidur pulas, satu jam mereka terlelap di dalam pesawat, akhirnya waktu Zuhur pun tiba, mereka pun mulai menunaikan ibadah Sholat Zuhur di dalam pesawat.
Dua puluh menit keduanya mengabiskan waktu untuk menunaikan ibadah Sholat Zuhur, kini keduanya tengah makan siang, Kayra membawa sedikit jajanan yang sengaja ia bawa dari rumah. Sebenarnya dari pihak pesawat sudah memberikan makan siang kepada setiap penumpangnya, namun Kayra ragu-ragu memakannya, Halal atau tidak, pikirnya
Assalamualaikum:)
Yah aku jarang update ya? Malah mungkin gak pernah:(
Aku lagi sibuk ngerevisi naskah ini:")Cerita ku jelek ya?
Gak menarik ya??
Menurut kalian cerita ini dilanjutkan atau di unpublish aja??
Tolong kasih saran ya :)
Oiya aku bakal update kalo ada yg bilang next :(Next or No??
KAMU SEDANG MEMBACA
Azkayra
SpiritualHati juga ibarat pelangi. Yang terus hidup dengan memberi arti. Karena sesungguhnya hikmah yang terbaik adalah berasal dari dalam diri. Dari manapun kisah hijrahku dimulai, janganlah kau berniat mengentikan langkahku. Azkayra Naya Larissa, gadis ber...