Ada tiga hal yang paling Alta benci dalam hidupnya. Pertama, Alta benci disuruh-suruh. Kedua, Alta benci sama orang yang suka ikut campur masalahnya. Terakhir, Alta benci (baca: takut) kehilangan.
Dari kecil Alta sudah sering merasa pahitnya kehilangan. Dan sampai sekarang rasa itu terus menggentayanginya tanpa henti, membuat malamnya penuh bayang-bayang mengerikan.
Karena dari dulu, Alta tidak pernah belajar merelakan.
Awalnya Alta kira hanya dirinya yang paling menyedihkan. Keluarganya yang hancur. Saudara kembarnya mati bunuh diri di depan matanya karena tekanan-tekanan yang didapatkan. Dan terakhir, status anak haram yang melekat pada dirinya, membuat dirinya menjadi bahan gunjingan sana sini.
Tidak ada satupun orangtua yang mengijinkan anaknya bermain dengan Alta. Mereka takut Alta akan membawa pengaruh buruk untuk anak-anak mereka. Padahal, yang haram itu apa yang dilakukan orangtua Alta. Alta hanya hadir di dunia pada waktu yang salah. Dia hanya tidak seberuntung anak-anak seusianya.
Tapi nyatanya di dunia ini, masih ada jutaan manusia yang lebih tidak beruntung daripada dirinya. Dan kalau ada yang bertanya definisi bahagia kepadanya, maka Alta akan menjawab;
"Bisa ngeliat orang yang gue sayang bahagia. Contohnya mama. Walau dia bahagia karena punya suami baru dan anak tiri, dan bahagianya bukan karena gue yang masih hidup, itu udah cukup menurut gue.
Klise? Emang. Tapi kalau gue pikir-pikir lagi, itu yang buat gue selalu bersyukur sama hidup gue. Gue gak pernah minta yang muluk-muluk. Karena tanpa sadar dengan gue nerima keadaan gue yang kayak gini, gue bisa bahagia tanpa harus dibahagiain orang lain."
Tapi munafik namanya kalau Alta bilang dia sudah cukup bahagia dengan keadaannya saat ini. Jauh dilubuk hatinya, dia ingin memiliki keluarga yang sama dengan keluarga pada umumnya.
Alta ingin dibangunkan mamanya setiap pagi. Alta ingin sarapan bersama mama dan papanya. Alta mau saat dia pulang dari sekolah, ada sosok yang menyambutnya di rumah. Alta mau mama dan papanya mengomelinya saat Alta pulang larut malam.
Hal-hal kecil bagi sebagian orang, tapi bagi Alta akan sangat berharga.
Tapi dari semua ketidakberuntungan yang dimilikinya, Alta masih diberikan tiga sahabat yang selalu ada untuknya. Mereka bertiga, walau sama tidak beruntung dengan dirinya, mampu mebunuh rasa sepi dalam hidupnya.
Alta benci mengatakannya, tapi, hanya mereka bertiga yang Alta punya.
Mereka yang menguatkan Alta.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN WE HOLD ON THE PAST
Short StoryAlta tidak bodoh, dia hanya mati rasa. Note: Cerita ini telah dipindahkan ke KaryaKarsa. Untuk mengaksesnya silakan kunjungi profil penulis dan klik link KaryaKarsa yang tertera.