11

2.7K 345 16
                                    

a/n

jadi, aku mau ngasih tau, hehe

aku bakalan update work aku yang ini ataupun yang lain, kalau like/komentarnya lebih dari 50-an.....

masa readers bisa lebih dari 100, tapi like ga sampe 50, kan? :(

aku mau ngurangin silent readers juga dan aku bakalan bikin SEMUA WORK aku PRIVATE secara acak ataupun udah selesai~🤗

walaupun di PRIVATE, ada kemungkinan masih ada silent readers:( jadi, tolong kerja samanya huhu😭

tapi, makasih ya yang masih nunggu work aku🤗🤗❤️❤️

*****

Irene terus-menerus berkutat dengan tugas-tugas yang sangat menyebalkan. Setiap hari ke perpustakaan yang tentu saja mengerjakan tugas yang sangat menyebalkan.

"Gue boleh duduk di sini?"

Irene mendongak dan tersenyum, "Sure."

Seorang gadis cantik membalas senyuman Irene dan duduk tepat di hadapan Irene yang masih sibuk mengerjakan tugas-tugas menyebalkannya.

"Lo jurusan apa? Dokter gigi? Dokter anak? Dokter cinta?"

Irene terkekeh mendengar ucapan gadis cantik yang ada di hadapannya, "Dokter cinta ajalah kalau aku."

Gadis cantik itu ikut terkekeh dan mengulurkan tangannya, "Gue Seulgi. Lo?"

"Irene." Irene menyambut uluran tangan Seulgi dengan ramah.

"Gue kok ga pernah ketemu sama lo, ya? Angkatan berapa?" tanya Seulgi.

"Tahun lalu baru masuk."

Mata Seulgi membulat, "Lho? Seangkatan, toh."

Irene tersenyum.

"Gue serius nih, lo jurusan apa?" tanya Seulgi.

"Dokter umum. Kamu juga?" kata Irene.

Seulgi mengangguk senang, "TENTU! Akhirnya ada juga yang gue temui dokter umum di perpus sini.."

"Lho? Kenapa? Emang ga pernah?"

"Iya, ga pernah. Soalnya gue baru masuk perpus hari ini." jawab Seulgi polos.

Irene tertawa mendengar ucapan Seulgi, "Ada-ada aja kamu.."

Seulgi menatap Irene dengan seksama, "Lo mirip seseorang yang gue kenal."

"Siapa?" tanya Irene.

"AH IYA! Kak Jihyun! Bae Jihyun! Gue kenal dengan cewek namanya Jihyun! Anak fakultas dokter anak."

Irene berhenti.

"Lho? Kok lo berhenti?" bingung Seulgi.

"Dia kakakku, saudari kembarku."

Seulgi terdiam.

"Irene, I'm sorry...."

Irene tersenyum, "Ga apa-apa lagi. Santai aja."

Mereka berdua fokus dengan tugas masing-masing, sampai ada seseorang yang tiba-tiba hadir di sebelah Seulgi.

"Yang.."

Seulgi menoleh dan tersenyum lebar, "Caplangku~!!"

Irene tak penasaran dengan apa yang terjadi di antara Seulgi dan kekasihnya. Ia masih sibuk dengan tugasnya dan deadline-nya adalah besok pagi.

"Irene...?"

Irene mendongakkan kepalanya dan terlihatlah Sehun terkejut melihatnya ada di perpustakaan.

"Lho? Kak Sehun?"

Sehun berdecak kesal, "Kita seangkatan, Irene. Berhenti manggil aku dengan sebutan kakak..."

Seulgi dan Chanyeol melongo, bahkan secara bersamaan mereka mengatakan, "AKU?!"

Irene menatap pasangan yang ada di hadapannya bingung, "Ada apa?"

"Hun, lo beneran engga gue-lo lagi? Tumben..?" selidik Chanyeol.

Sehun terdiam.

"Udahlah, yang. Kalian berdua mending pergi dari perpus, deh. Ga lihat tugas kita berdua sebanyak engga dan deadline-nya itu besok." usir Seulgi.

Sehun menatap Irene, "Rene, kapan free?"

Irene menggelengkan kepalanya, "Engga ada free untukku."

"Tugas numpuk banget, ya? Mau aku bantuin pakai doa?"

Irene tertawa dan berkata, "Mending ga usah bantuin aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene tertawa dan berkata, "Mending ga usah bantuin aku."

Sehun tersenyum melihat Irene tertawa.

"Yang, coba kamu so sweet kayak Sehun. 'Kan bisa aku pamerin ke semua orang." protes Seulgi.

Chanyeol menggerutu, "So sweet apaan? Sehun 'kan playboy. Nanti aku ikutan dia kek gitu, kamu mau?"

Seulgi menggelengkan kepalanya, "Engga."

"Ya udah. Ga usah protes kalau gitu."

Gadis cantik berambut ombre kuning itu tertawa.

Sehun menyikut Chanyeol dan berkata, "Kalau gitu, aku sama Chanyeol balik dulu ke kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun menyikut Chanyeol dan berkata, "Kalau gitu, aku sama Chanyeol balik dulu ke kampus. Ada matkul soalnya."

Irene tersenyum, "Iya, hati-hati."

Sehun tersenyum dan pergi bersama Chanyeol. Tapi, tiba-tiba ia berhenti berjalan dan membalikan badannya. Menatap Irene cukup lama dan mengatakan sesuatu yang ingin ia katakan dari tadi.

"Irene.."

Irene menoleh, "Ya?"

"You can cry, if you want. But, don't use a mask, if you can't use it anymore."

Irene terdiam.

"Tell me about everything and I hold you tight."

destiny ❝✔❞ - irene sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang