Chapter 009

15 3 0
                                    

        Eps 009

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps 009

.

Dalam perjalanan entah ke mana, mereka mencar-cari sesuatu di dalam mobil yang bisa dipake buat senjata. Setelah mencari cari, Ian nemu empat buah pistol di dasbord mobil. Sementara Ari nemu dua buah HT, lumayanlah bisa buat ngehemat pulsa.

Mereka lalu bagiin barang yang mereka dapet, Ian dua pistol, sementara Rey sama Ari masing-masing dapet satu pistol dan satu HT. Kalo gitu pas udah, masing-masing dapet dua buah barang. Beberapa menit kemudian mereka sampe di rumah Ari.

Ari langsung keluar dan masuk ke dalem rumahnya, Rey sama Ian gak ikut, mereka milih tetep di mobil, biar tuh mobil gak dibawa begal. Beberapa menit lebih beberapa detik kemudian, Ari keluar bawa tas yang biasanya dia pake buat sekolah.

Ari buru-buru masuk ke mobil, dan Rey langsung tancap gas ke tujuan berikutnya, rumah Ian. Gak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah Ian, karena rumah Ian berada di gang sebelah gang rumah Ari.

Ian langsung keluar dan masuk ke rumahnya, beberama menit lebih beberapa detik kemudian Ian keluar bawa tas lumayan gede, lebih gede dari tas Ari. Setelah Ian masuk, mereka kembali melanjutkan perjalan, ke rumah Rey. Itu artinya mereka akan lewat tempat kerja mereka lagi, karena rumah Rey tujuh kilometer ke arah timur, itupun kalo dihitung dari pabrik tempat mereka kerja. Jauh banget yah.

Tapi sungguh disayangkan, ditengah perjalanan mobil mereka mogok, kayaknya sih bensinnya habis. Mobil mereka berhenti tepat di depan bengkel las, tanpa berpikir panjang lagi, mereka langsung keluar dari mobil dan masuk ke bengkel las itu.

Seperti di dalam cerita zombie kebanyakan, zombie di situ ada di mana-mana, dan nyaris aja Ian ketangkep sama salah satu zombie itu. Setelah mereka masuk ke bengkel las, mereka langsung menutup pintu pagar, dan pake apa aja yang ada buat nahan tuh pintu.

Mereka mulai bernafas lega, mereka masih belum jadi makanan zombie, dan itu berkat gue, kalo gue sebelumnya gak sleding tuh zombie, mungkin isi perut mereka udah pindah ke perut tuh zombie.

Di dalam bengkel las itu penuh alat-alat perbengkelan, seperti gerinda, bor, dan seperangkat alat pengelas dibayar nyicil. Sah? Saaahhhh.... Gak cuma alat-alatnya aja, di situ juga ada barang-barang dari logam, seperti plat baja, pipa besi, tralis jendela, dan lain-lain.

"Gue punya ide." ucap mereka bertiga bersamaan.

Dan ide brilian muncul dari otak mereka bertiga, dan sepertinya ide yang bagus. Ari ngeluarin barang yang dia bawa, rupanya dia bawa laptop, dan seperangkat alat printer, lengkap dengan kertas, sementara Ian ngeluarin makanan ringan dari dalam tasnya.

Ini mau bikin rencana, apa mau piknik sih? Kok mereka malah duduk dan bagi-bagi makanan. Oh iya, gue lupa, mereka kan belom makan apa-apa dari tadi siang. Kasian juga ngelihat mereka kayak gitu, jadi gak tega gue ngelihat mereka.

Setelah mereka selesai makan, mereka bertiga mulai membahas rencana mereka di bengkel itu. Menurut gue sih, rencana mereka itu.... Mungkin.... Mereka mau buat senjata dari barang-barang yang ada di bengkel las itu.

"Oke, gini rencana gue, di tempat ini banyak barang-barang logam kayak plat baja, pipa besi dan kawan-kawan. Kita bisa ngerubah barang-barang itu jadi senjata." Ari mengutarakan idenya. Tuh benerkan kata gue.

"Oke, itu juga yang pengen gue bilang dari tadi."

"Oke, Trio Jones, lets go.." mereka menumpuk tangan mereka dan mengangkatnya ke atas.

"What the f*ck men? Kenapa gak Tri Macan aja?" gue nyindir julukan mereka.

"Biarin, emang lu punya nama yang lebih bagus?"

"Jelas punya dong."

"Apa?"

"Karena jumlah kalian bertiga bisa bertambah dan berkurang, gue mau kasih kalian nama..... Jones Response Team, atau kalau disingkat jadi JRT."

"Cakep." mereka bertiga ngacungin jempolnya ke gue.

Seneng rasanya jadi orang yang berguna, gak kayak mereka, kadang pinter kadang, haduh, susah jelasinnya. Mereka mulai ngelakuin masing masing idenya, senjata yang mereka buat berbeda-beda, sesuai keinginan masing-masing.

Pertama-tama kita lihat si Ari, dia mulai buat gambar lingkaran di atas plat baja setebal lima milimeter, dengan diameter lingkaran sekitar lima puluh sentimeter. Setelah selesai membuat pola, Ari ngelanjutinnya dengan memotong plat baja itu mengikuti pola lingkaran, memotongnyapun membutuhkan waktu cukup lama.

.

Next to Eps 010

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang