Chapter 013

18 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps 013

.

Rey sama Ari nyerang zombie-zombie yang menuju ke arah mereka, hajar sana-sini, pukul sana-sini, cakar sana-sini kayak kucing. Gak lama kemudian si Ian selesai ngisi bensin mobil, dan mereka segera masuk ke mobil.

Rey menyalakan mobil, dan langsung tancap gas, mobil langsung melaju cepat di jalan raya, namun sial, baru lima kilometer berjalan, jalan raya udah gak bisa dilewatin sama mobil mereka. Jalanan macet dan penuh mobil yang ditinggalin sama pemiliknya.

"Sial, percuma ngisi bensin kalo ternyata jalannya macet kayak gini." Rey mengumpat.

Mau tidak mau, akhirnya mereka turun dari mobil dan bawa barang-barang mereka. Untung rumah Rey udah deket, sekitar satu kilometer gitu lah. Mereka terpaksa jalan kaki, karena kondisi jalan raya gak memungkinkan untuk menggunakan mobil.

Mereka jalan pelan-pelan, dan mereka milih menghindari zombie-zombie daripada harus melawan mereka. Tiba-tiba ada kejutan yang gak terduga, jalan yang harus mereka lewati dipenuhi zombie, para zombie menyadari kedatangan Jones Response Team, dan berjalan perlahan ke arah mereka.

Ketiga Jones berbalik, dan ada lgi kejutan untuk mereka, jalan yang tadinya mereka lewati dipenuhi zombie yang tadinya hanya mereka lewati. Zombie kelihatan kayak orang lagi ngerokok, liat aja mulutnya, ngeluarin asap hitam.

Tapi anehnya kalo pas malem, mulut mereka gak ngeluarin asap, sangat mencurigakan. Apa mungkin itu cara mereka bernafas? Kayaknya kagak mungkin, zombie kan orang yang udah mati.

"Sekarang apa? Maju, banyak zombie.. Mundur, banyak zombie."

"Oke, kita mesti berpencar, langsung pergi ke rumah gue, siapapun yang nyampe di rumah gue, langsung buka gerbang dan nunggu yang lain sampe. Gimana?" Rey punya ide.

"Oke, gue setuju." jawab Ian.

"Pada hitungan ketiga, kita berpencar. Satu.... Dua...." setelah kata dua tidak terdengar kata tiga dalam waktu yang cukup lama.

"Rey, tiganya kok lama banget?" Ian langsung noleh ke sampingnya dan ternyata Rey udah lari dulu.

"Tigaaaa..... Lari oy, lari." teriak Rey dari kejauhan.

"Gue ikut Rey, lu ke sana." Ian menentukan ke mana mereka harus pergi.

Tidak ada jawaban dari Ari, dan ternyata Ari udah lari ke arah yang berlawanan dengan arah Rey pergi. Si Ian bingung, dia mau ngejar Ari apa Rey, terjadi dilema di hatinya si Ian, dia bimbang, dan tak tau arah jalan pulang. Setelah berpikir keras selama beberapa detik, dia akhirnya memutuskan lari mengejar Rey.

Mereka bener-bener berpencar, Rey sama Ian ke kiri, sementara Ari ke kanan. Entah siapa dulu yang bakalan sampe di rumah Rey, tapi dilihat dari jaraknya sih, kayaknya si Ari yang bakalan nyampe duluan. Soalnya tempat yang bakalan Ari lewati tidak terlalu padat rumah penduduk, sedangkan tempat yang bakalan Rey sama Ian lewati malah kebalikannya, mereka harus melewati puluhan gang kecil yang mirip labirin.

Kalau mereka berdua beruntung, mereka berdua gak bakalan nyasar, tapi kalo mereka kurang beruntung, mereka bakalan muter-muter di gang-gang rumah penduduk yang mirip labirin itu. Daripada kita ngikutin Rey sama Ian yang belum jelas nasibnya, kita ikutin si Ari yang udah bisa dipastiin nasibnya.

Ari lari secepet yang dia bisa, barang bawaannya yang berat memperlambat larinya. Tapi apa boleh buat, Ari gak mau kehilangan laptop dan printernya. Karena suatu saat nanti, laptop dan printernya bisa berguna bagi orang banyak.

Dan bener dugaan gue, Ari nyampe duluan di rumah Rey. Tapi sial, gerbang rumah Rey digembok, dan gak ada orang di dalam rumah Rey. Ari megang tuh gembok, dan ternyata gembok yang lebih buat dari gembok biasanya, Ari ngejatuhin perisainya dan ngambil batu gede di pinggir jalan. Dasar pemungut batu.

Ari siap-siap mukul gembok pake batu, dan gembok itu tetap gak terbuka meski sudah dipukul batu beberapa kali. Ari ngambil lagi perisainya, dan mukul tuh gembok pake perisainya, sama kayak yang dilakukan Captain America.

Tapi sama saja, gemboknya gak kebuka. Bahkan gak tergores, kampret banget dah pokoknya. Kenapa Rey gak bilang kalo gerbangnya digembok, dan parahnya lagi zombie-zombie mulai berdatangan. Ari ngambil pistolnya dan nembak tuh gembok, namun sama saja, peluru itu malah memantul dan mengenai perisainya.

"Oke, ini cara yang terakhir, bimsalabim, terbukalah." Ari menirukan gaya Patrick Star yang mencoba membuka pintu rumah pohon Sandy yang membeku.

.

Next to Eps 014

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang