Chapter 015

15 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps 015

.

Gue jadi bosen ngelihat Rey dikejar cabe-cabean, kalo gitu gue nyari si Ian dulu, buat memastikan kalo si Ian masih hidup. Kasian tuh jones, sendirian dengan palu kesayangannya. Gue langsung otw nyari si Ian, entah dia di mana, apa masih di sekitar pemukiman penduduk, atau sudah keluar dari pemukiman penduduk, gue kagak tau.

Setelah belok ke gang ini dan itu, akhirnya si Ian ketemu, dan sama seperti si Rey, dia juga lari terbirit-birit seperti orang lagi lomba lari. Si Ian larinya cepet banget, dan gue sampe kehilangan jejaknya ketika si Ian belok ke kanan, lalu ke kiri, lalu ke kiri lagi, lalu ke kanan, begitu seterusnya.

"Woy, Ian.... Lu ngapain lari-lari kayak gitu?"

"Janda bro, janda."

"Janda apaan bro? Janda muda? Janda menggoda? Apa janda zombie?"

"Ketiga-tiganya bro."

Gue jadi penasaran, dan gue noleh ke belakang, eh busyet dah, zombienya cantik-cantik broh, janda-janda pula. Gue jadi bingung, si Rey dikejar zombie cabe-cabean, lah si Ian dikejar zombie janda, maunya apaan sih tuh zombie.

Setelah beberapa kali belok ke kanan, lalu ke kiri, lalu ke kanan, lalu ke kiri lagi, akhirnya mereka berdua berpapasan, dan bersama-sama nyari jalan keluar. Mereka bareng-bareng belok ke kanan, lalu ke kiri, lalu ke kanan lagi, lalu ke kanan lagi, kanan lagi, dan akhirnya mereka sampai di tempat mereka berpapasan lagi.

"Kok kita ada di sini lagi?" tanya Rey.

"Kita coba jalan yang lain."

Mereka lari lagi, lalu belok ke kanan, lalu ke kiri, ke kanan lagi, ke kiri lagi, kiri lagi, kiri lagi, lalu kanan, lalu mereka kelelahan karena tak kunjung menemukan jalan keluar. Gue jadi kasian sama mereka, tapi apa boleh buat, gue juga gak tau jalan keluarnya.

"Gue capek Rey, jalannya kagak ketemu dari tadi."

"Gue juga capek, udah gitu gue kebelet nih."

"Buruan lari bro, janda and cabe-cabean comeback."

Mereka lalu menoleh ke belakang, dan wow, zombie janda dan cabe-cabean kembali, dan mereka berdua lari lagi. Seperti tadi, mereka berdua belok ke kanan, lalu ke kiri, ke kanan, ke kiri, ke kanan, ke kanan lagi, lalu lurus ke depan, dan akhirnya mereka sampe di jalan raya.

"Akhirnya kita sampe di jalan raya, untung kita gak mati dimakan zombie janda" Ian ngos-ngosan.

"Untung gue gak jadi makanan tuh zombie cabe-cabean, serem cuy."

"Udah-udah, lagian zombie-zombie itu kagak lari, kalian aja yang takutnya kebangetan."

Mereka berdua lari lagi ke rumah Rey, di mana Ari yang saat itu sedang menikmati jatah tidur siangnya. Sesampainya di rumah Rey, mereka berdua membuka gerbang, dan segera masuk ke dalam rumah.

Rey langsung ngunci pintu masuk, dan mereka langsung lari ke ruang tv, di mana Ari sedang tidur di sofa yang ada di depan tv. Tanpa mereka sadari adanya Ari yang tidur di sofa panjang itu, mereka berdua langsung menduduki sofa itu.

Sontak Ari terkejut dan mendorong mereka berdua, dia lalu ngambil pedang sama perisainya, karena dia mengira kalau ada zombie masuk. Eh ternyata bukan zombie, hanya Rey sama Ian. Ari lalu ngejatuhin pedang sama perisainya, dan balik duduk di sofa.

"Enak banget hidup lu, bisa tidur nyenyak pas kita berdua dikejar-kejar janda sama cabe-cabean."

"Lu kira enak ribuan detik nyoba buka gembok yang ternyata cuma pajangan, itu melelahkan cuy."

"Udah-udah, semua tenang, tarik nafas dari hidung.... Tahan..... Dan keluarkan lewat pantat...."

Mereka bertiga melakukan apa yang tadi gue bilang, dan seketika ruang tv dipenuhi bau tidak sedap. Sumpah dah, ini kayaknya bau kentut si Ian, kan dia dari tadi udah kebelet boker. Ari sama Rey berlagak kejang-kejang setelah menghirup aroma terapi dari pantat mereka yang bercampur di udara.

Aroma terapi yang beracun itu bercampur dengan udara bersih, dan menyebabkan orang yang menghirupnya menjadi kejang-kejang. Syukur dah cuma kejang-kejang, kalo pas mereka mati, bener-bener hebat tuh si Ian, its amazing bro.

Rey sama Ari merangkak menjauh dari ruang tv, mereka merangkak menjuju dapur. Sementara si Ian udah terkapar di sofa tampat Ari tidur tadi. Merka berdua merangkak ke arah kulkas, begitu mereka sampai, mereka membuka kulkas dan menghirup udara dingin dan segar yang keluar dari kulkan. Seketika mereka berdua kembali sehat dan segar setelah menghirup udara dingin dan segar itu.

.

Next to Eps 016

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang