Eps 017
.
Seketika itu juga darah yang ada di lantai langsung terbakar saat batang korek yang terbakar mengenai darah itu. Mereka bertiga sontak kaget, dan melompat mundur. Nah, kali beneran terjadi kebakaran di dalem rumah Rey, dan sekarang saatnya teriak kebakaran.
"KEBAKARAAAAANNNN.... KEBAKARAAAAANNNN...." gue langsung teriak histeris.
Mereka bertiga tenang-tenang aja kelihatannya, Rey langsung ngambil alat pemadam api dan langsung memadamkan api itu. Untung si Rey gerak cepat, kalo kagak, bisa keliling rumah tujuh keliling gue.
"Darahnya gampang kebakar." ucap si Ian.
"Sini koreknya." Ari langsung ngerebut korek dari tangan si Ian, dan dia lari ke zombie pak Tono, entah dia mau ngapain ke sana.
Sesampenya di sana, Ari nyalain satu batang korek, dan ngedeketin batang korek yang terbakar itu ke mulut zombie pak Tono. Seketika asap yang keluar dari mulut zombie pak Tono terbakar, dan menyala di atas mulut zombie pak Tono.
"Waow, lu cepet banget mikirnya." puji Rey.
"Lu berdua pada tau kagak apa yang gue pikirin sekarang?" tanya Ari.
"Ohhh yeaaahhh." jawab Rey sama Ian.
Ari langsung meniup tuh api yang ada di mulut zombie pak Tono. Mereka bertiga langsung mengangkat zombie pak Tono, dan mereka mengikat zombie pak Tono ke tiang penyangga rumah Rey. Setelah itu Rey pergi ke dapur dan mengambil regulator beserta selangnya, Ari langsung memasukkan regulator itu ke mulut zombie pak Tono, dan menyalakan korek di ujung selang regulator.
Seketika bussshhh, api menyala sangat besar di ujung selang itu. Api itu menyembur sangat cepat, dan berwarna biru pada bagian bawah. Ruangan seketika menjadi terang, nyala api di ujung selang memang cukup terang, mungkin bisa untuk menerangi lapangan sepak bola kayaknya.
"Rey jam berapa sekarang?"
"Jam setengah enam kurang beberapa detik."
"Wah, udah mau malem, pantes aja mulai gelap." ujar Ian.
Seiring berjalannya waktu, api di ujung selang mengecil, dan akhirnya mati. Saat itu juga zombie pak Tono mulai bertindak agresif, dan meronta-ronta. Tidak hanya itu, zombie pak Tono mengerang panjang, dan berteriak tidak karuan seakan dia sedang memanggil bantuan.
"Apinya kok mati?" tanya Ian.
"Mana gue tau." jawab Rey.
Ari berjalan menuju jendela dan dia ngelihat banyak zombie yang memanjat pagar rumah Rey. Ari langsung memanggil Rey sama Ian dan nyuruh mereka ngelihat apa yang ada di luar. Sama seperti Ari, mereka terkejut, tapi tidak seperti sebelum-sebelumnya.
Zombie yang berhasil melewati pagar berlari menuju pintu rumah Rey, ya bung, mereka berlari, bukan berjalan seperti tadi siang. Begitu zombie-zombie itu sampai, mereka memecahkan jendela dan mencoba untuk masuk. Mereka berdua mencoba untuk tetap tenang, dan berpikir jernih. Jika saja jendela rumah Rey tidak dilengkapi teralis besi, mungkin zombie-zombie itu sudah masuk.
"Sekarang gimana?" tanya Ian.
"Satu hal yang harus kita lakukan." jawab Rey.
"Dan itu adalah.... Lari ke pintu belakang." teriak Ari.
Mereka bertiga mengambil semua senjata mereka, dan lari menuju pintu belakang. Sesampainya di pintu belakang, ternyata pintu belakang dalam keadaan terkunci. Mereka bergantian mencoba mendobrak pintu belakang dengan cara masing-masing, namun tidak berhasil, lalu mereka nendang pintu itu bareng-bareng, dan akhirnya pintu langsung rusak dan patah.
"Lari oy, lari. Gue gak mau mati Jomblo, gue gak mau mati Jomblo." teriak Rey sambil lari terbirit-birit.
Mereka bertiga manjat pager belakang rumah Rey, dan mereka langsung lari ke jalan raya. Jalan raya dipenuhi mobil mobil yang ditinggalkan pemiliknya, dan mereka memeriksa mobil-mobil itu satu-persatu, siapa tau ada yang bisa dipake.
Mereka menyalakan satu-persatu mobil yang ada, namun tidak ada satupun dari mobil-mobil itu yang menyala. Sungguh aneh, padahal bensin mobil masih penuh, dan keadaan mesin masih baik. Apa mungkin ini seperti di film yang pernah mereka tonton di warnet, kalaupun iya, wah, bisa berabe nih. Di mana tidak ada satupun kendaraan berbahan bakar minyak yang bisa digunakan.
.
Next to Eps 018
.
#A.J.
KAMU SEDANG MEMBACA
J.R.T Jones Response Team
HumorSebuah cerita yang menceritakan tentang petualangan tiga Jones di dunia yang telah dikuasai Zombie, di dalam cerita ini sang Narator ikut bertindak sebagai pembimbing mereka bertiga.