Eps 019
.
"Auw, masa depan gue." teriak Rey sama Ian sambil megangin selangkangan mereka.
Mereka merintih kesakitan karena masa depan mereka tersakit, tau kan maksud gue? Yap betul, seperti itulah. Saat masa depanmu terancam, itu sangat berbahaya, dan akibatnya sangat fatal, kalo gak percaya, tanya sama bang haji.
Mereka bertiga akhirnya bangun, Ari mengusap-usap matanya, dan melongo melihat Rey sama Ian meringis kesakitan sambil memegangi selangkangan masing-masing. Ari bingung ngelihat Rey sama Ian meringis kesakitan, dan sisi polos Ari akhirnya muncul untuk pertama kalinya.
"Kalian berdua kenapa? Kok mukanya aneh gitu?"
"Diem lu." bentak Rey sama Ian barengan.
"Lah? Salahku apa? Aku kan gak tau apa-apa..." Ari sok polos.
Mereka bertiga kemudian keluar dari mobil dan pergi ke pinggir jalan untuk yah, kalian tau, apa yang biasa dilakukan setelah bangun tidur. Sorry, gue gak mau nyebutin hal itu, karena itu urusan pribadi masing-masing.
Setelah selesai dengan urusan pribadi masing-masing, mereka bertiga kembali ke dalam mobil. Gak usah diceritain apa yang mereka lakuin di dalem mobil, yang pasti mereka makan, minum, sama ganti baju.
Pukul 09.00 WIB.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju alun-alun kota, di mana katanya ada tempat perlindungan untuk mereka yang selamat. Mereka bertiga berharap teman-teman mereka ada di sana, dan semoga mereka baik-baik saja.
Rey pun berharap semua mantannya masih hidup, dan berharap bisa menjadi pahlawan di mata para mantannya. Kayaknya si Rey lagi berharap semua mantannya nyesel udah mutusin si Rey, tapi percaya deh, mantan si Rey gak bakalan nyesel mutusin Rey.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di alun-alun kota, tempat yang katanya menjadi tempat perlindungan. Dan memang benar, alun-alun dikelilingi pagar kawat tinggi, namun alun-alun terlihat sangat sepi, bahkan tidak terlihat satu orangpun di tempat itu.
Yang ada hanya tenda-tenda besar yang ada di lapangan, dan beberapa kendaraan militer seperti truk, jeep, dan satu helicopter. Mereka bertiga keluar dari mobil dan membawa barang-barang mereka, dan mereka berjalan mengitari pagar mencari jalan masuk.
Setelah mereka menemukan jalan masuk, mereka langsung masuk ke dalam kawasan yang dikelilingi pagar. Mereka berpencar memeriksa tempat itu, siapa tau masih ada orang di sana, dan siapa tau jodoh mereka bertiga ada di tempat itu, tapi kayaknya mustahil.
Ari memeriksa semua tenda di tempat itu satu persatu, bermodalkan perisai, pistol dan keberanian, dia berjalan memasuki setiap tenda yang ada. Namun dia tidak menemui siapa-siapa, dia hanya menemukan seperangkat komputer di dalam tenda yang paling besar di antara tenda yang lain.
"Hemmzz, lumayan ada komputer. Gue periksa ah."
Ari langsung masuk ke dalam tenda, dan duduk di depan komputer itu. Ari langsung nyalain tuh komputer, setelah itu dia harus menunggu beberapa puluh detik sebelum komputer benar-benar menyala. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya komputer siap digunakan, namun saat Ari menggerakkan mouse, tiba-tiba layar menjadi putih, dan muncul kolom login menggunakan Email Google.
"What the? Ngapain harus masukin Email Google?"
"Jangan banyak bacot, langsung login, jangan banyak bacot lagi." gue lagi kebelet nih, makanya gue nyuruh si Ari cepet-cepet.
Setelah itu, Ari mengetikkan Emailnya di kolom login itu, dan setelah itu dia memasukkan passwordnya, dan setelah itu dia langsung menekan tombol 'enter' dua kali. Layar komputer berubah gelap, dan muncul kotak loading, kali ini loading pada komputer cukup lama, lebih lama dari sebelumnya.
Selagi menunggu loading selesai, Ari mengecas hpnya yang mulai kehabisan daya, dan dia memutar lagu yang sama berkali-kali. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya loading selesai, dan monitor menampilkan sebuah gambar meja dan kursi di dalam sebuah tenda.
Tiba-tiba muncul orang-orang yang belalu-lalang di sekitar tempat yang ada di monitor, dan suara orang-orang itu terdengar sangat tenang, hanya segelintir orang-orang yang berbicara. Dan tidak lama kemudian, datang seorang wanita atau mungkin seorang gadis duduk di kursi di depan meja yang ada di tempat itu.
"Sudah tersambung?" tanya wanita itu pada seseorang yang entah siapa, dan kemudian wanita itu menghadap ke depan, atau bisa dibilang menghadap ke Ari yang duduk di depan komputer.
.
Next To Eps 020
.
#A.J.
KAMU SEDANG MEMBACA
J.R.T Jones Response Team
HumorSebuah cerita yang menceritakan tentang petualangan tiga Jones di dunia yang telah dikuasai Zombie, di dalam cerita ini sang Narator ikut bertindak sebagai pembimbing mereka bertiga.