Chapter 027

13 4 0
                                    

        Eps 027

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps 027

.

Semua tentara mengalihkan bidikan mereka ke arah para zombie, dan memberikan tembakan perlindungan pada semua orang yang datang. Lagu yang gue puter akhirnya selesai, dan mereka berhenti berlari. Semua orang berlari ke bandara dan membuang senjata mereka, sedangkan Ari, Rey, sama Ian, mereka diam saja, dan melihat lurus ke bandara, kemudian mereka saling merangkul menuju ke bandara.

Sesampainya di pintu masuk bandara penjaga pintu masuk meminta senjata mereka bertiga, namun mereka bertiga tidak mau memberikan senjata mereka. Penjaga pintu memaksa mereka untuk memberikan senjata mereka, dan akhirnya terjadi perdebatan antara mereka dan penjaga pintu masuk.

"Maaf, kita gak mau ngasih senjata kami." Rey tetep gak mau

"Tapi ini peraturan di tempat ini. Tidak boleh ada senjata. Jika kalian tidak mau menyerahkan senjata kalian, kalian bertiga tidak boleh masuk."

"Astaga, siapa yang buat peraturan kayak gitu?" Ian protes.

"Aku yang membuat peraturan itu." tiba-tiba Julia menjawab pertanyaan Ian.

"Julia?"

"Halo Ari, senang bisa bertemu langsung denganmu. Tapi tolong, serahkan senjata kalian pada mereka, untuk keamanan bersama, tidak ada yang boleh membawa senjata saat masuk ke dalam."

"Oke, kalo begitu."

Ari ngambil perisai sama pedangnya, tapi bukan buat dikasihkan ke para penjaga, Ari nancepin pedangnya ke lantai bandara, dan perisainyapun ikut terpaku di lantai.

"Oke, aku sudah nyerahin senjata punyaku."

Setelah Rey sama Ian ngelihat Ari nyerahin senjatanya, Rey sama Ian langsung ngejatuhin senjata mereka. Suara logam berdenting terdengar nyaring saat Ian ngejatuhin palu sama kapaknya. Setelah mereka ngejatuhin senjata yang mereka pegang, lalu tiga penjaga langsung memeriksa mereka menggunakan metal detector.

Ketiga metal yang digunakan ketiga penjaga langsung berbunyi saat melewati badan dan kaki mereka bertiga. Oh ow, mereka ketahuan masih menyimpan senjata lainnya. Dengan berat hati mereka membuka jaket dan rompi yang mereka pakai, dan super sekali, di dalam jaket dan rompi yang mereka pakai tersimpan banyak senjata, seperti pisau, suriken, granat, dan revolver.

Julia dan para penjaga langsung tercengang saat melihat semua senjata yang ada di balik jaket dan rompi yang mereka pakai, para penjaga tidak menyangka kalau Ari, Rey sama Ian masih nyimpen senjata sebanyak itu di balik pakaian mereka.

"Maaf, hanya untuk berjaga-jaga." ucap Ari sambil tersenyum.

Dengan terpaksa, Ari, Rey, sama Ian ngeluari senjata mereka satu-persatu, dan menjatuhkan semua senjata ke lantai. Setelah semua senjata yang ada di jaket dan rompi mereka keluarkan, kini mereka mengeluarkan senjata yang ada di balik celana panjang mereka. Dan sekali lagi para penjaga terkejut, di betis mereka bertiga ada dinamit. Dan mereka melepaskan dinamit itu lalu menjatuhkannya ke lantai.

"Untuk berjaga-jaga." Ari kembali tersenyum.

Setelah dirasa tidak ada lagi senjata yang mungkin mereka simpan, penjaga mempersilakan mereka masuk. Saat Ari melewati pintu pemeriksaan, tiba-tiba alarm peringatan berbunyi, dan ternyata Ari masih menyimpan senjata lain.

Ari berbalik, dan memperlihatkan kalungnya yang terbuat dari peluru revolver. Karena dirasa itu bukan ancaman berbahaya, penjaga akhirnya memperbolehkan Ari masuk. Mereka bertiga diantar langsung sama Julia menuju landasan pesawat, yang sekaligus menjadi tempat pengungsian.

Puluhan tenda dibangun di sepanjang landasan pesawat, mungkin lebih dari seratus tenda. Mungkin ratusan penduduk sudah dievakuasi lebih awal ke sini, tapi tetap saja, diluar sana jumlah zombienya terus bertambah.

Julia menunjukkan tenda kosong pada mereka bertiga, tidak terlalu besar sih, tapi kayaknya cukup kalo cuma buat mereka bertiga. Mereka aja tahan kok tinggal diruangan yang penuh sesak hawa mantan, masa mereka gak betah tinggal di tenda kecil.

Setelah itu Julia pergi meninggalkan mereka bertiga karena dia masih ada urusan lain. Ternyata di dalam tenda itu ada tiga ranjang, dua diantaranya dijadikan tempat tidur susun. Ari langsung naik ke ranjang yang ada di atas, dan akhirnya mereka bisa beristirahat dengan tenang hari itu.

.

Next to Eps 028

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang