Chapter 028

13 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps 028

.

Pukul 19.08 WIB.

Malam harinya, udara terasa dingin, dingin sekali. Ari yang tidak tahan dengan cuaca dingin, akhirnya memakai jaket yang dia simpan di tasnya. Jaket yang dia pakai punya tudung kepala yang sedikit lebih lebar, dan ada logo Assassin's di punggung dan dada kiri jaket itu.

Mereka bertiga lalu berjalan-jalan ke luar tenda, melihat-lihat keadaan sekitar. Saat baru keluar tenda, mereka melihat Julia sedang berbicara dengan seorang tentara berusia lanjut, dan mereka bertiga langsung masuk lagi ke tenda. Di saat mereka bertiga masuk ke dalam tenda, gue langsung nguping pembicaraan Julia sama tentara itu.

"Dari belasan anggota Z.E.A yang kamu kirim untuk menjemput kedua putriku yang saat ini ada di pengungsian yang ada di alun-alun Rambipuji, tidak satupun dari mereka yang berhasil mencapai tempat itu. Dan kini kedua putriku terjebak di sana dengan penjagaan minim."

"Tapi kapten Hadi, saya akan mengirimkan lagi anggota Z.E.A yang lain untuk menjemput putri anda."

"Mengirim anggota Z.E.A lagi? Anggota Z.E.A sekarang hanya tersisa tujuh orang, dan itupun termasuk kamu. Belasan orang yang dikirim lebih awal saja gagal, apalagi anggota Z.E.A saat ini. Dan satu lagi, belum tentu sisa anggota Z.E.A berani mengambil misi ini."

"Maafkan aku kapten, sebenarnya ada satu tim lain, tapi mereka bukan tentara, ataupun polisi. Mereka beranggotakan tiga orang."

"Tiga orang? Kamu bercanda? Mereka pasti mati saat gerbangnya terbuka."

"Tapi mereka berhasil selamat dan membawa serta puluhan orang ke sini tadi siang. Mereka adalah J.R.T."

"J.R.T?"

"Jones Response Team. Anda hanya punya dua pilihan, mengirim ketujuh anggota Z.E.A, atau mengirim ketiga anggota J.R.T?"

"Jones? Astaga, oke oke, tunjukkan di mana mereka sekarang."

"Mereka di tenda itu." Julia menunjuk lurus ke tenda Ari, Rey, Ian.

Julia dan Kapten Hadi berjalan menuju tenda mereka bertiga, oh ow, kayaknya mereka bakalan dapet misi serius nih. Kapten Hadi dan Julia masuk ke dalam tenda, dan melihat mereka bertiga sedang sibuk dengan aktifitas masing-masing, yaitu dengan laptop masing-masing.

"Ada apa Kapten? Anda mau mengirim kami untuk tugas berbahaya?" Ari langsung bertanya pada Kapten. Tunggu, dia tau dari mana? Ya dari gue lah, dari siapa lagi, kan gue ngupingnya pake HT.

"Saya ingin berbicara dengan ketua J.R.T."

"Dia." Rey sama Ian barengan nunjuk Ari yang ada di ranjang atas.

"Tapi sebenarnya saya bukan ketua di tim ini Kapten, tapi oke, anda bisa memanggil saya Captain Jones."

"Saya Wolvejones." ucap Rey.

"Dan saya Jonthor." ucap Ian.

Mereka langsung memperkenalkan diri pada Kapten Hadi tanpa berpindah tempat dari ranjang mereka. Tiba-tiba Ari ngasih selembar kertas ke Rey sama Ian, dan mereka bertiga menunjukkan kertas itu ke Kapten Hadi. Kertas itu berisi logo dari tim J.R.T.

"Saya ingin kalian melakukan misi penjemputan untuk kedua putri saya."

"Maaf Kapten, saat ini kami tidak bisa berbuat apa-apa, senjata kami sudah disita." balas Rey.

"Saya punya banyak senjata, peledak, saya punya banyak peledak. Kalian bisa mengambil semuanya."

"Tapi maaf Kapten, senjata kami istimewa, dan senjata kami itu yang menggambarkan siapa kami." ucap Ian.

Ari lagi-lagi ngasih kertas ke Rey sama Ian, dan kali ini kertas itu berisi gambar dari masing-masing senjata mereka.

"Senjata seperti itu? Kalian tidak akan bisa bertahan dengan senjata seperti itu. Tapi oke, saya akan mengembalikan senjata kalian."

"Sekali lagi maaf Kapten, bukannya saya bersifat matre, tapi apa untungnya untuk kami?" Ian yang bertanya kali ini.

"Saat ini saya tidak bisa menjanjikan apa-apa, tapi jika kalian bisa membawa kedua putriku ke sini dengan selamat dan tanpa luka sedikitpun, mungkin aku akan mempertimbangkan keuntungan kalian."

Mereka bertiga terdiam, dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Mereka juga sedang berpikir, apakah mereka akan menerima tugas itu apa enggak, semua keputusan ada di tangan mereka. Ari lalu ngasih dua lembar kertas ke Rey sama Ian, dan kedua kertas itu berisi tulisan, 'kami terima' dan 'maaf'. Mereka bertiga dengan serempak menunjukkan kertas yang bertuliskan kata. 'kami terima'. Mereka ternyata bersedia menerima tugas itu.

.

Next to Eps 029

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang