Chapter 032

17 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eps 032

.

Barisan kendaraan itu langsung meledak dan hancur lebur menjadi bubur, dan Rover langsung menabrak puing-puing sisa kendaraan itu. Seperti di cerita ataupun film zombie, kalo ada suara ribut, para zombie pasti akan datang ke asal suara ribut itu.

Puluhan zombie terlihat datang dari berbagai arah, dan saat itulah tugas mereka yang di atap dimulai. Mereka bertiga menembakkan semua minigun yang ada di atap, ratusan peluru panas mencabik-cabik tubuh para zombie yang datang, tidak hanya zombie yang menjadi korban, bangunan, toko, mobil, motor dan kendaraan lain ikut menjadi korban.

Ari terus nembakin kedua minigun yang ada di depan, dan menghancurkan beberapa mobil yang ada di hadapannya. Tiba-tiba Rover berbelok tanpa mengurangi kecepatan, mereka bertiga yang di atap kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh.

"Hey, ingat yang di atas." Rey teriak ke Julia.

"Sorry."

Mereka bertiga kembali ke tempat masing-masing, dan balik lagi nembakin minigun masing-masing. Sepanjang perjalana, mereka terus menerus nembakin minigun mereka sampai akhirnya puluru minigun mereka habis.

Pukul 00.11 WIB.

Mereka hampir sampai, tapi tiba-tiba ban depan Rover meledak. Secara tidak sengaja, Rover menginjak potongan plat tajam yang mengacung ke atas. Dengan sangat terpaksa mereka harus lari menuju pintu bandara, tapi zombie yang datang banyak sekali.

"Kalian bertiga cepat lari. Lari." Ari menyuruh ketiga gadis kita untuk segera lari.

"Kalian gimana?" tanya Julia.

"Harus ada yang nahan mereka. Dan itu tugas Jones Response Team." jawab Rey sambil ngangkat kedua cakarnya.

"Tapi sebelumnya, Ari, tanda tangani dulu buku ini." Julia menyodorkan novel karangan Ari, dan Ari langsung menandatangani novel itu.

"Sekarang cepat pergi. "Ari mengusir ketiga gadis kita.

Ketiga gadis kita langsung lari ke pintu bandara yang jaraknya masih lumayan jauh. Sementara ketiga Jones kita berjalan ke arah yang berlawanan, ke arah datangnya para zombie. Mereka ternyata udah nekat banget, tapi oke, gue kan di pihak mereka.

"Lu pada yakin kita bisa menang ngelawan mereka?" tanya Ian ragu.

"Cuma kita bertiga yang tau jawabannya." jawab Rey.

"Jones Response Team, maju." Ari memberi aba-aba untuk menyerang.

Mereka bertiga mengangkat senjata mereka dan berlari ke arah para zombie, dan mereka bertiga langsung lompat. Mereka ngasih serangan mereka melalui lompatan mereka, dan akhirnya terjadi tawuran antara Jones dan penduduk yang sudah berpasangan.

Ari menyerang mereka dengan pedang sama perisainya, Rey dengan kedua cakarnya, sedangkan Ian dengan palu sama kapak. Mereka terkepung dari berbagai arah, tapi mereka tetep ngelawan sebisa dan semampu mereka. Saat ada zombie yang akan menyerang Ari dari belakang, Rey langsung melompat dan menikam jantung zombie itu, dan saat ada zombie lain akan menyerang Rey, Ian langsung menghantamkan palunya tepat di kepala zombie itu.

"Mereka terlalu banyak." teriak Ian yang terus-terusan ngayunin kapak sama palunya.

"Tapi kita lebih pintar. Menunduk." teriak Ari menyuruh mereka menunduk.

Saat Rey sama Ian menunduk, saat itu juga Ari ngibasin pedangnya dengan gerakan memutar dan berhasil menebas tujuh kepala zombie sekaligus. Benar kata Ian, zombienya terlalu banyak, bahkan mayat zombie-zombie yang mati sampai menjadi tempat berpijak bagi mereka.

Mereka saling melindungi satu sama lain, dan gue masih belum berbuat apa-apa. Gue mau sih bantuin mereka, sebenernya gue cuma harus menjentikkan jari satu kali, maka semua zombie di tempat itu bakalan langsung mati.

Tapi mereka gak minta bantuan gue, jadinya gue merasa terkacangi. Zombie yang datang semakin banyak, dan senjata mereka mulai rusak. Cakar di tangan kanan Rey terlepas dari sarung tangannya, dan tidak bisa digunakan lagi.

Palu Ian pecah berantakan dan menjadi lempengan plat, dan tentu saja gak bisa dipake lagi. Perisai Ari terlepas dari pegangannya, dan sama seperti cakar dan palu, perisainya tidak bisa dipakai lagi.

Mereka harus bertahan dengan senjata yang lain, Ari dengan pedang, Rey dengan pisau, sementara Ian dengan kapak. Mereka terus bertahan dan gak satupun dari mereka minta pertolongan dari gue. Gue bisa aja balikin senjata mereka seperti sebelumnya, bahkan lebih bagus, dan lebih kuat, tapi mereka tetep gak minta bantuan dari gue.

.

Next to Eps 33

.

#A.J.

J.R.T Jones Response TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang