Kini Jaehyun meringkuk di atas ranjangnya, tentu saja ia masih di London. Ia terus memikirkan Ten sekarang, bagaimana tidak? Saat ia sempat berbicara dengan orang yang bernama 'Taeyong'.
"Ku harap itu bukan Jung Taeyong namun Taeyong yang lain," ucap Jaehyun sambil mengacak - acak rambut coklatnya.
Tapi perasaannya sangat tidak enak, apakah dia harus pulang atau menyusul Ten ke New York? Pria dengan nama asli Jung Yoon Oh itu kini benar - benar bingung.
"Argghhh, seharusnya aku tidak meninggalkan sendiri. Si Johnny juga malah tidak menjaganya! Bagaimana sih?!"
Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi pria setengah bule itu.
'Hallo, Johnny - hyung!'
'Hei, Jey! Ada apa kau menghubungiku seperti ini?'
'Kau ini bagaimana sih, tidak menjaga Tennie dengan baik!'
'Wwowo, santai Jey! Kenapa kau tiba - tiba marah kepadaku?'
'Oh ehm...aku tidak marah, hanya saja kesal padamu karena tidak menjaga Ten - ku!'
'Cih, hey lagipula kurang apa aku?! Dia sudah dapat pekerjaan karena 'aku', kau seharusnya berterima kasih pada Seo Johnny yang tampan ini!'
'Aishh, ya ya ya. Tapi aku merasa tidak enak! Dia kerja dengan siapa?'
'Oh, dia sekarang jadi model terkenal loh....managernya Ten adalah temanku, jadi aku kenalkan dia kepada Ten,'
'Siapa managernya?'
'Yongbok,'
'Yongbok?'
'Iya, manager Ten bernama Yongbok,'
'Oh, eh baiklah. Apakah dia orang baik?'
'Tentu saja, malah sebenarnya Ten minta untuk dijadikan penata rambut tapi malah diangkat menjadi model,'
'Oh, begitu. Aku juga mau tanya sesuatu John,'
'Apa itu?'
'Apakah Ten kekasih Yongbok itu?'
'Omo! Kalau itu aku tidak tahu, Jey. Sejak kapan kau mengatakan yang tidak - tidak seperti itu?!'
'Sejak Si Yongbok itu yang mengatakannya sendiri, menyuruhku untuk menjauhi Ten!'
'Aish, yang benar saja, Taeyong'
'Taeyong?'
'Tidak - tidak,'
'John, katakan yang sebenarnya siapa itu Yongbok?'
'Jinjja, dia Lee Yongbok'
'Lee?'
'Hm, Taeyong hanya nama panggilan dariku. Dia tidak suka dipanggil Yongbok karena hampir terdengar seperti Hanbok, pakaian tradisional Korea'
'Ohh, hahaha. Nama yang aneh'
'Ishh, walaupun namanya begitu dia sukses besar,'
'Aku tidak peduli, pokoknya Ten harus cepat kembali ke Korea! Aku tidak mau Yongbok melakukan apa - apa padanya,'
'Wait, wait Jae. Nampaknya kau sedang cemburu gitu?'
'Eoh, bukannya... Hm....aku...'
'Kau suka Tennie kan?!'
'Hei, yang boleh memanggil Tennie itu cuma aku!'
Tapi pada kenyataannya, ada orang lain yang memanggil Tennie. Dan dia kekasih Tennie sendiri.
'Sudah kuduga! Kau suka Ten,'
'Johnny - hyung!'
'Akan kukatakan pada Ten saat dia pulang ke Korea!'
'Apa dia mau percaya kepadamu?'
'Tentu, akukan malaikatnya'
'Yak! Aku malaikatnya!'
'Blle......' Johnny mengejek Jaehyun lewat telepon.
'Awas kau John!!'
Tut.........
Johnny mengakhiri panggilan dari Jaehyun, tentu saja membuat lelaki ber - dimple itu kesal.
"Huh, dasar bule sialan!" umpat Jaehyun sambil membanting handphonenya ke kasur.
-
-
-
"Kau mau mandi dulu, Tennie?" tanya Taeyong karena melihat badan Ten yang cukup basah kuyup karena keringat.
"Kau saja dulu, aku masih lelah," tolak Ten halus.
"Ya sudah, tapi setelahku kau harus mandi ya?"
"Iya," jawab Ten sambil bersandar di sofa panjang.
"Jangan lupa itu! Kebersihan pangkal kebersihan!"
"Aku juga tahu, memangnya aku itu kuda nil?"
"Hihihi, jangan marah dong Tennieku,"
"Sudahlah, sana mandi!" Ten melemparkan handuk dan jatuh tepat diatas kepala Taeyong.
"Cih," Taeyong berdecih dan langsung masuk ke kamar mandi, tidak mau Tennya marah lagi.
-
"Aku sudah selesai," ucap Taeyong yang bermaksud untuk menyuruh Ten mandi. Tapi,
Ten menganga melihat pria yang ada didepannya, sungguh sexy. Bawahannya hanya berbalut handuk, sedangkan badannya dibiarkan telanjang. Menampakkan perut kotak - kotaknya, dan juga dada bidangnya. Apalagi cahaya Taeyong yang berwarna pink, sesuai dengan suasana hati Ten yang sedang berbunga - bunga karena melihat kekasihnya yang begitu perfect.
"Hei, mengapa kau diam saja?" tanya Taeyong yang membuat Ten tergundah.
"Eh, kau sudah selesai? Cepat sekali," Ten berusaha mengalihkan pipinya yang bersemu.
"Kau ini sedang lihat apa sampai mulutmu terbuka lebar begitu?" kini Taeyong menggoda Ten.
"Ani, tadi aku hanya.....hem,ah...itu....aku....hanya," Ten benar - benar tidak tahu harus menjawab apa karena Taeyonv memergokinya.
"Kau pasti terpesona dengaku kan?" sial. Kini wajah Ten sepenuhnya sepenuhnya memerah.
"Huaaa, oppa!" Ten ber - aegyo membuat Taeyong gemas, namun tentu saja ia tak mau memeluk Ten yang berkeringat seperti itu. Mengingat dirinya itu sungguh bersih atau lebih bisa disebut dengan 'Steril Man'.
"Mandi dulu nanti baru kau boleh memelukku,"
"Baiklah, aku akan segera mandi agar bisa memeluk hyung," Teb langsung terbirit ke kamar mandi karena ingin merasakan pelukan Taeyongnya itu.
Taeyong hanya membalasnya dengan senyuman kecil.
'Dia benar - benar mencintaiku, eoh? Dasar Ten bodoh!'
TBC!
Agak sudah mulai ada 'sesuatu' nih.......
Sorry pendekan😂Vomentnya ya guys!💕❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS LIFE💥 •TAETEN•
DiversosTen, memiliki kemampuan lain yang sangat luar biasa. Ia dapat melihat cahaya kehidupan semua orang, kecuali dirinya. Namun hal itu malah membuat Ten menjadi benci terhadap dirinya karena dapat mengetahui kapan orang itu akan mati. Apalagi jika ia...