*3

4.3K 485 75
                                    

My Little Brother

Disclaimer : Furudate Haruichi

Warning : OC, OOC, Sho-ai, Incest, Typo disana sini, dsb (dan saya bingung) 😂


Happy Reading~

Pagi menjelang, Kini Tsukishima tengah duduk di kursi meja makan bersama dengan Tou-chan tanpa adanya Hinata.

"Shoyo sarapan dulu nak." teriak sang Kaa-san dari dapur.

"Ne.. Anata apa benar aku selama ini keras sekali padanya?" tanya Kuroo yang sudah duduk manis di kursi meja makan.

"Ya.. kurasa begitu."

"Tapi-"

Drap

Drap

Drap

Suara langkah kaki menuruni tangga dengan agak tergesa dan jangan lupakan suara seretan koper. Membuat atensi mereka teralihkan, dan mulai keluar dari dapur untuk mengetahui asal Keributan yang terjadi di pagi hari nan damai tadi.

"Shoyo." panggil Kuroo.

Hinata mengambil kunci mobilnya yang tergantung di dekat dapur dan langsung menuju pintu keluar.

"Shoyo.. sarapan dulu ne~" ucap Kaa-sannya sembari mendekati Hinata di dekat pintu keluar.

"Halo.. Yamaguchi.. tolong cetak berkas yang ku kirim lewat email tadi malam, Oh iya jangan lupa siapkan makanan untuk rapat nanti satu jam  lagi aku sampai kesana." ucap Hinata seraya memegang ponselnya di sebelah telinganya.

Tou-channya yang merasa anaknya mengabaikan Istrinya pun geram.

"SHOYO! KAA-SANMU SEDANG BICARA DENGANMU, KAU HA-"

"OKE! Maaf karena menghiraukan Kaa-san tapi bagaimapun aku sibuk ! Dan sekarang aku sudah kesiangan!" sahut Hinata kesal.

"Shoyo !"

"Apa lagi, Tou-chan?! Mau membandingkan aku dengan Nii-san lagi? Aku berbeda dengannya. Jangan mengurusiku, urus saja Nii-san. Diakan anak Tou-chan yang paling tersayang!" Hinata menunjuk sang kakak yang berdiri didekat Tou-sannya.

"Shoyo.. tenanglah." Kini Tsukishima bersuara.

"Halo. . Shoyo? Kau masih disana dan kenapa aku mendengar ada-"

"Maaf Yamaguchi, Nanti aku hubungi lagi." ucap Hinata lalu mematikan ponselnya. Entah kenapa ketika melihat Hinata yang seperti ini hati Tsukishima merasa bersalah.

"Shoyo kalau kau begitu lelah dalam mengurus perusahaan harusnya kau bilang padaku." ucap Tsukishima datar.

'Aduh, kenapa aku pakai nada datar, Baka Kei, setidaknya harus perhatikan suasananya?!' rutuk Tsukishima pada dirinya sendiri.

Hinata tak menjawab, ia membuka pintu depan dan membawa kopernya keluar. Tsukishima mengernyit bingung.

'Untuk apa dia membawa koper?' pikir Tsukishima.

My Little Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang