malaikat

11 0 0
                                    

Hawa dingin membuatku ingin terus berada dalam pelukan selimut. Aku menatap keluar jendela begitu basah. Tadi malam hujan begitu dahsyat mengguyur bumi. Ku raih handuk lalu menuju kamar mandi.

Jalanan begitu ramai dengan anak anak. Aku menatap mereka yang bahagia bersama kedua orangtuanya. Hmm... andai saja dulu kami tidak rekreasi bersama..mungkin aku takkan kehilangan mama dan papa. Mungkin hidupku takkan seperti ini.

Aku menatap payung yang ku bawa. Ini punya senpai yang terlalu menganggapku seperti anak kecil.
Rasanya tak pantas aku mengusirnya kemarin. Tatapanku tertuju pada sebuah genangan air, terlihat bayangan tubuhku menggunakan seragam sma.

"Azusa... apa yang kau lakukan disini? Kau tidak sekolah?" Aku menatap kebelakang.
"Zeo, Akira?! Kalian.. tinggal didaerah ini juga?" Binggungku.
"Ya begitulah,"jawab mereka serempak.
"Wah acara sudah dimulai ya.. telat nih kayanya,"ucap seorang gadis yang berjalan dengan santai.
"Oh azusa, apakabar?,"tanyanya.
Aku mengeleng dan pergi dari tempat itu dengat cepat. Mereka hanya menatapku.

Apa maksud mereka? Aku masih memandangi jalanan begitu lesu. Saat melewati jembatan, aku berpapasan dengan seorang laki laki. Saat aku jalan dibelakangnya ia membalik, tatapan kami bertemu. 'Dia bukannya...'. Tidak sengaja fikiran kami bersamaan. Aku menggelengkan wajah dan melanjutkan jalan, seakan tak ada yang terjadi. 'Bukankah dia....'. Terngiang ngiang candaku bersama anak server game baru.
                      ************

AZUSA: ah!kalian ini aku masih 3 smp....
SENNIN: smp ya 😳
AZUSA: 😬
A: udah udah! Hey katanya game ini ada editan terbarunya testing bro
DORLOCK: editan terbaru?
A: lihat di bagian kiri bawah
BLACKZERO: yo kita coba
AVOGARDO: satu,
SENNIN: dua,
HN: tiga,

Kami bersamaan menekan bagian kanan bawah. Bzzz... aku menatap sebuah ruangan indah. Seperti ruang musik. Seseorang menepuk pundakku.

"Azusa,"ucapnya. Aku membalik terlihat banyak anak anak muda.
"Kak rai!!" Sahitku sambil memeluknya. Semua anak menatap.
"Jadi azusa beneran cewek?"tanya seorang laki laki.
"Kan sudah ku bilang sennin kau tak percaya padaku."
"Lagian ngapain foto profilnya gambar sasori akatsuki." Ejeknya. Aku melangkah maju dan menarik rambutnya.
"Terserah dong!" Semua tertawa melihat kami.
"Ngomong ngomong ini sekolah atau tempat apaan ya?"tanya seseorang.
Kami menggeleng binggung.

Kamipun berkenalan satu sama lain. Mulai dari yang sama besar, tingkatan, dan konsulat.

"Kau sama denganku,"ucap laki laki itu. Aku menunduk.
"Ya susah sekali untuk bergaul dengan teman yang lain." Tundukku.
"Dimana ibumu??"tanya sennin.
"Dia...aku tak pernah merasakan kasih sayang dihidupku."
Semua terdiam melihatku.
"Maaf kami tak bermaksud." Aku mengangguk.
"Tenang saja kita disini keluarga, satu server satu keluarga." Aku tersenyum kecil. Saat ada yang menyadari aku tersenyum, langsung ku buang muka jauh jauh. Kamipun bercanda aku menatap laki laki yang senasib denganku itu.
"Sutaraito......"
~

~
                     *************
'Sutaraito!' Aku tersentak bangun dari tidur pulasku.
Seorang laki laki berdiri dihadapanku. Wajah yg tak pernah terlupakan, slalu ada untukku dan slalu menerimaku. Tak perduli semarah apapun aku padanya.

Tadi aku dan shiroi telah baikkan. Ia akan tetap menganggapku domba kecil. Aku hanya menyengir tak mau cari perdebatan.

Pelajaran matematika membosankan. Aku memilih tidur dengan pulas. Biar malaikatku yang membangunkanku. Aku juga malas kerumah, percuma kerumah kalau sepi seperti disekolahan.

Aku masih menatap pria yang didepanku sekarang.
"Sejak kapan kau disini?"tanyaku dingin.
"Usai belajar,"balasnya juga dingin. Aku hanya ber oh.
"Ayo pulang kau tak ingin menyelesaikan game mu?"ucapnya tiba tiba. Aku terpanjat.
"Hah? Kau tau dari mana???
"Semua tentangmu kuketahui,"jawabnya singkat.
"Kau menyebalkan!" Marahku dan langsung pergi begitu saja.
"Hei!! Bukankah kau bilang didiarymu aku adalah malaikat hidupmu?!" Teriaknya. Aku terhenti dan membalik.
"Bodo amat!" Cibirku sambil berlari.
Ia hanya tersenyum sambil menggeleng.

Dirumah aku mulai memasuki sever.

Lorong yang sepi. Aku berjalan menuju kelas. Terlihat sutaraito dan rai yang berbincang bincang.

"Kau terlambat azusa 5 menit lagi kelas akan dimulai dan kau baru datang, ini hari pertama dek..." Tegur rai.
"Maaf bang, tadi aku ketiduran dikelas." Aku duduk disebelah ananko. Ia tersenyum.
"Azusa kau tau?" Aku hanya menatap binggung pada gadis yang jarang online itu.
"Besok aku akan pindah kesekolahmu, mohon bantuannya ya."
"Benarkah??!"sontakku tiba tiba bahagia. Semua mata tertuju padaku.
Aku hanya menyengir dan duduk kembali.
"Oke besok ku tunggu didepan gerbang,"senangku sambil menatap guru yang masuk.

Sekolah ini terbagi menjadi beberapa kelas dan tidak ada tingkatan. Tugas kami disekolah ini belajar bertarung, lalu menggembangkan bakat.

Pelajaran pertama. Semua melihatkan bakat bertarung pada seisi kelas.  Giliranku menanti, tanganku mulai terasa dingin.  Seseorang menatapku dari kejauhan sontak sadar aku menoleh, membalas senyumannya yang tiba tiba muncul,  kaget karna ku melihat.

Akhirnya tiba saatnya tubuh ini bergerak kedepan,  memamerkan tiap gerakan ninja. Wajahku memerah ketika tersandung bola yang sengaja dilempar sennin menyebalkan itu.

Mataku langsung saj memandang sosok yang mulai memamerkan gigigeliginya.  Dia menyemangatiku.  Orang yang tadi tersenyum tak sengaja.  Iya mengepalkan jarinya,  dia menyemangati.  Aku bersemangat.  Dia...... 

the gamers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang