╰ Satu ╮

130 11 0
                                    

[Sungmin's POV]

Aku harus menahan diri saat ini. Ini bukan waktu yang tepat. Sangat memalukan jika harus pergi di saat seperti ini. Aku harus kuat. Sungmin bisa! Sungmin tegar! Sungmin—

“S-saem, saya ijin ke toilet.”

— tidak tahan lagi.

Ini semua salah makan malam kemarin! Aku benar-benar lupa makanan itu sudah lewat tanggal kadaluarsa. Betapa bodohnya Lee Sungmin -__- Dan sialnya lagi, hari ini, tepatnya detik ini, ujian sedang berlangsung. Dengan tak tahu malunya isi perutku terkocok, membuatku mual dan ingin membuangnya sekarang juga. Untungnya Han-saem mengerti ekspresi tersiksa yang terpampang jelas di wajahku, kemudian mengangguk ragu. “P-permisi!”

Aku menyumpah sepanjang jalan, yang malah membuat kondisi perutku makin memburuk. Namun bagian terbaik dari perjalanan menuju toilet ini adalah.. aku akan melewati koridor kelas Kyuhyun!

Kyuhyun adalah sahabatku sejak kecil. Dia adalah pria tampan, keren dan dingin, dan hanya akulah yang bisa menikmati surga dunia itu setiap harinya. Tidak, tentunya tidak. Ada sahabatku yang lain lagi, Ryeowook dan Siwon. Mereka sangat beruntung bisa sekelas dengan Kyuhyun, sedangkan aku terpojok sendirian di kelasku yang membosankan.

Saat melewati kelas, aku bisa melihat Kyuhyun sedang menatap jendela luar sambil mendengar musik, tidak menggubris Siwon yang menepuk-nepuk pundaknya. Kulayangkan pandanganku ke arah Ryeowook yang ternyata menyadari keberadaanku. Pria itu melambaikan tangannya sambil menunjukkan senyumnya yang termanis. Aku membalasnya dengan melempar gerakan tangan berbentuk hati yang besar disertai senyuman lebar.

Inilah kegiatanku sehari-hari. Kami adalah sahabat sejak kelas 6 SD. Entah benang merah apa yang menghubungkan kami, sehingga sampai menginjak akhir SMA saat ini kami terus bersama.

Kyuhyun adalah pria yang  tampan, keren dan dingin (tidak akan bosan-bosannya kuulangi). Ia bukan tipe pria yang tebar pesona dan gaduh seperti anak SMA sepantarannya. Ia sangat tenang menghadapi segala kebersamaan kami, namun ia sangat setia, dan aku yakin dia selalu bersenang-senang bersama kami.

Ryeowook adalah pria yang ceria. Bersamaku, kami adalah duo-heboh. Namun berbeda denganku, Ryeowook juga sangat cerewet meski tidak bersama kami. Dia benci sendirian, dan benci suasana tenang. Tapi kalau sudah marah, kami benar-benar tidak bisa berkutik sampai hatinya mencair dengan sendirinya.

Siwon adalah another pria tampan, tapi tidak sekeren dan sedingin Kyuhyun. Dia pria yang baik hati dan menyenangkan, dia juga penyabar dan kuat. Perannya seakan sebagai pelindung dalam kelompok persahabatan kami. Ialah yang paling tahan menghadapi aura dingin Kyuhyun, dan ialah yang selalu mencairkan suasana bersitegang yang tak jarang tercipta di antara kami.

Intinya, aku sangat menyukai mereka semua. Aku tidak pernah merasa kesepian, meski suatu saat nanti kami berempat akan terdampar di hutan amazon— mereka orang-orang yang sangat mempengaruhi kehidupanku. Aku memang menyukai mereka semua, tapi hanya satu orang yang spesial.

Siapa? Tentu saja Cho Kyuhyun! Aku sudah menyukainya sejak kami pertama bertemu. Berbeda dengan kepribadiannya sekarang, saat SD dia adalah orang terhangat yang pernah kutemui. Dia orang yang ramah dan senang membantu, namun hanya aku yang mengetahuinya. Anak-anak lain takut dengan wajahnya yang dingin, membuat Kyuhyun ikutan takut untuk bersosialisasi.

Saat itulah aku mengajak Ryeowook dan Siwon untuk berteman dengan Kyuhyun, dan akhirnya setidaknya ada yang tahu kebaikan Kyuhyun.

Perasaanku bertambah waktu demi waktu, tapi aku tidak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkannya.

Hingga suatu saat aku melihatnya.

Kyuhyun menyatakan perasaannya pada Ryeowook.

Saat itu musim semi, saat kami akan lulus dari Sekolah Dasar, aku melihat mereka. Aku tidak senang sama sekali, hatiku benar-benar sakit. Saat itu kupikir dunia sangat tidak adil. Padahal aku yang lebih dulu berteman dengan Kyuhyun, kenapa Kyuhyun malah menyukai Ryeowook? Tapi di sisi lain, aku menyukai mereka berdua. Ryeowook adalah sahabatku juga, dan tidak mungkin aku membencinya.

Akhirnya aku memang tetap menyukai Kyuhyun. Aku pikir mungkin Ryeowook menolak perasaannya, karena mereka tidak pacaran sama sekali (pernah kutanyakan langsung pada Ryeowook).

Aku yang jahat ini merasa sedikit lega, karena setidaknya aku masih bisa menyukai Kyuhyun, walaupun aku sangat tahu Kyuhyun masih mencintai Ryeowook. Aku bisa melihat wajah Kyuhyun yang sangat berbeda terhadap Ryeowook. Memang sakit melihatnya, tapi aku terlalu menyukai Kyuhyun.

Tanpa terasa sudah kukeluarkan seluruh isi perutku. Aku mendesah lega karena tidak memakan waktu yang lama. Tentu saja tidak boleh memakan banyak waktu, karena saat ini juga harus kulanjutkan ujian tengah semester ini. Jika nilaiku jelek, ibuku akan bangkit dari kubur dan benar-benar menerorku.

🌸🌸🌸

Want You MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang