.
.
.(AUTHOR POV)
'BRAK'
'BRAK'
"Pergi" Sebuah kata yang terdengar enggan terucap oleh seorang pria yang masih diragukan kewarasannya. Orang waras mana dengan puluhan atau bahkan ratusan botol soju tercecer mengelilingi tubuh besarnya yang seakan hidup dan dan matinya bergantung pada botol botol hijau tak berguna disampingnya.
"Kyung ada bento masih hangat, hyung ingin memakannya?"
"Aku bilang pergi"
"Hyung.. eomma dan appa merindukanmu""Hyung..."
"PERGI ATAU AKU AKAN MELIHAT DUA ORANG ITU MENANGIS DIDEPAN NISAN ANAK KESAYANGANNYA INI!!!"'DEG'
Waktu seakan berhenti bersamaan dengan kejutan luar biasa yang menyerang hatinya secara tiba-tiba, ia tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Demi Tuhan selama ia hidup tanpa cinta dari hyungnya tak pernah sekalipun ia menerima kata-kata ancaman seperti itu. "Hyung apa kau begitu membenciku?"
"Kau tidak perlu menanyakan sesuatu yang sudah sangat kau tahu jawabannya" jawabnya dengan suara beratnya yang parau nan dingin menusuk gendang telinga siapapun yang mendengarnya.
"T-tapi aku- aku kesini u-untuk.."
'Srek'
Pria tinggi itu melangkah mendekati adiknya dengan langkah gontai dan kondisi yang sangat acak-acakan. "Tidak tahu diri!!"
'Plak'
"Anak sialan!!!"
'Plak'
"Menyusahkan!!!"
'Plak'
Tubuh lemahnya tak kuasa untuk melawan atau memang sengaja tak ingin melawan, ia menegang dengan berjuta keterkejutan yang menyodok lancip di ulu hatinya yang paling dalam.
Layangan tangan yang terus menghujani pipinya tak membuatnya melawan pada sang kakak yang amat ia hormati, tak bergerak sedikitpun ketika sang kakak mendorongnya dan jatuh menghantam rak-rak buku dibelakangnya. Bibirnya tak terbuka sedikitpun untuk menangis atau mengatakan itu sangatlah sakit, matanya berusaha untuk terus terbuka untuk menatap wajah sang kakak walau dengan lelehan air mata yang sudah kesekian kalinya menggenang dipelupuk matanya.
"Mereka sudah terbaring bagaikan mayat hidup tapi kau!! Kau masih saja egois dengan khayalan tinggimu itu! Kau menyusahkan!!"
'Brak'
Tubuhnya kembali terhempas kebelakang, kepalanya terbentur kerasnya kaca lemari yang didalamnya berjejer rapi medali juara bela diri kebanggaan orang tuanya bertuliskan nama...
Yi Fan
"Aku sudah sangat muak dengan mimpi-mimpimu itu!!! Kau berkhayal seperti orang sinting! Membawa eomma dan appa berjalan-jalan naik mobil katamu? Hahaha kau lucu sekali adikku tersayang, kau sangat lucu"
"H-hyuung..."
"Membawa mereka makan direstoran mahal??? Mengajak mereka berlibur??? Astaga! kau sangat sangat bodoh! Kau bodoh Do Kyungsoo!!! Kau bodoh!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night One Million🔞 [END]
FanfictionWARNINGS : BXB, MPREG, HURT/COMFORT, ANGST, and THIS FANFICT IS NOT FOR CHILD! "Ternyata berakhir seperti ini" -Do Kyungsoo