02

757 69 10
                                    


"Heum,,, Daniel-ah" Jisung memulai percakapan mereka sembari menatap Daniel, dan sang empunya nama juga turut menatap Jisung hingga mata mereka bertemu.

-Jealous?-

"Aku... A aku minta maaf karna kejadian waktu itu" Jisung menggigit bibirnya setelah melontarkan permintaan maafnya

"Kau tak perlu meminta maaf hyung, tak ada yang harus dimaafkan"

Jawaban dingin dari Daniel sukses membuat Jisung semakin gugup. Dia tidak terbiasa bertengkar dengan orang terdekatnya, ini begitu menyiksa.

"Lagi pula yang aku butuhkan jawaban ya atau tidak"

(Daniel POV)

"Lagi pula yang aku butuhkan jawaban ya atau tidak" Ku lihat Jisung hyung mengerutkan dahinya.

Aku menarik pergelangan tangannya hingga ia limbung dan berada tepat didepanku. Ku peluk posesif pinggang rampingnya seolah ia akan direbut orang lain.

"Hyung, percayalah aku hanya mencintaimu. Mungkin aku terlalu bodoh hingga sampai terlambat menyadari rasa cintaku padamu" Aku melirik pada bibir Jisung hyung yang tengah digigitinya

Jisung hyung mengalihkan pandangannya dariku, yah seperti itu dia jika merasa gugup.

Sebelah tanganku yang bebas menyentuh bibir kenyalnya kemudian beralih ke tengkuknya. Menariknya hingga bibir kami bertemu. Aah aku pikir bibirnya lebih candu daripada jelly kesukaanku

(Author POV)

Daniel menyesap pelan bibir Jisung kemudian melepaskannya, menyatukan dahi mereka

"Kau benar-benar canduku, hyung. Tak perduli kau ini pria atau wanita, aku sangat mencintaimu" Daniel memberikan kecupan-kecupan ringan di bibir Jisung.

Jisung menutup matanya dan menghela nafas dalam. Sedetik kemudian pria bermarga Yoon itu membuat jarak diantara ia dan Daniel.

"Baiklah, jika kau memang serius padaku" Jisung membenarkan duduknya lalu menatap Daniel lekat

"Aku ekhem.. Aku sebenarnya juga menyukaimu tapi aku benar-benar tidak siap dan terlalu takut jika kita broke up kau dan aku akan menjauh"

Daniel menggenggam tangan Jisung, mengelus punggung tangan itu dengan pelan

"Bahkan jika kita putus kau akan masih tetap menjadi bagian hidupku, hyung."

Tepat setelah mengatakan itu Daniel kembali menghapus jarak diantara mereka, melumat bibir tebal Jisung dengan lembut

Jisung yang awalnya bingung harus apa perlahan mengikuti permainan Daniel. Lumatan lembut itu perlahan menjadi liar

"Eungghhh...." Lenguh Jisung begitu lidah Daniel memasuki mulutnya, mengabsen deretan giginya dan mengajak lidahnya untuk ikut menari.

Daniel mengangkat Jisung ke pangkuannya tanpa melepas pangutan bibir mereka.

'Srakk'

Jisung kini bertelanjang dada setelah kaus yang dipakainya harus menjadi korban keganasan seorang Kang Daniel.

"May be I've never say it before but for God damn shake, you're so beautiful Yoon Jisung! The most beautiful human being"

Tangan besar Daniel menelusuri leher Jisung, turun ke puncak dadanya memainkan nipple itu dengan gemas hingga menegang.

"Sshhh Nyiel-ahh" Jisung menghempaskan kepalanya ke belakang

Ini terlalu nikmat, getaran yang bahkan belum pernah ia rasakan selama 27 tahun hidupnya

Jealous?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang