Jam menunjukan pukul 9 malam, kurebahkan tubuhku ke atas kasurku yang empuk. Ah nyenyak sekali pikirku, aku selalu merindukan kamar ini yang menurutku biasa saja, yang membuatnya istimewa adalah banyak sekali kenanganku bersama almarhumah ibuku yang tak akan bisa kulupakan, aku sangat menyayanginya, tuhanku pun menyayangi ibuku oleh karena itu tuhan memanggil ibuku lebih dulu. Jika aku rindu dengan ibuku, aku selalu menatap kalung berlian biru cantik pemberian ibuku. Kali ini aku menggenggam kalung itu sampai diriku terlelap. Ketika aku bangun, tiba-tiba aku berada di dalam sebuah tempat yang gelap, dan lembab. Aku menyusuri dinding-dinding yang lembab itu dengan meraba-raba menggunakan tangan kananku, tempat apa ini? Pikirku, aku heran karena tadi aku berada di kamarku, dan kenapa sekarang aku bisa berada di tempat menakutkan seperti ini, ku teruskan menyusuri dinding-dinding lembab itu sampai tanganku merasakan suatu benda yang kenyal dan basah, cepat-cepat kutarik tanganku dan berharap itu bukanlah sesuatu yang mengerikan. Benda yang kusentuh tadi mengeluarkan suara seperti geraman hewan-hewan yang buas, badanku panas dingin karena ketakutan setengah mati, hewan apa ini? Pikirku, lalu kakiku memaksa aku untuk menjauh dari tempat itu dan berlari sekencang-kencangnya tanpa tahu mau pergi kemana, aku terus berlari dalam gelap, sampai aku menemukan setitik cahaya tepat di sebrang ku, tanpa pikir panjang aku berlari ke sumber cahaya itu, tiba-tiba muncul sesosok bayangan hitam dengan menggunakan jubah hitam kebesaran, aku semakin ketakutan karena melihat sosok itu memegang sabit di tangan kanannya yang tertutup oleh jubah. aku tidak tahu harus berbuat apa, sosok itu perlahan-lahan semakin mendekat ke arahku, kakiku terasa kaku sampai aku tidak bisa berdiri lagi, kini aku duduk ketakutan menatap sosok itu mengarahkan sabitnya kearah lengan kananku, sosok itu berhasil melukai lenganku. Aku bisa melihat darah mengalir di tanganku, aku meringis kesakitan sambil ketakutan, aku pasrah sambil memejamkan mataku aku menggenggam erat kalung berlian pemberian ibukuberharap kembali berada di kamarku, seberkas sinar biru tiba-tiba memancar dari kalung biruku, yang membuat sosok itu seperti terbakar api biru lalu lenyap, dan aku pun tak sadarkan diri.
Aku terbangun kulihat di sekilingku kulirik jam menunjukan pukul 3:15, aku berada di ruangan yang tidak asing bagiku, dan ruangan itu adalah kamarku. Ah ternyata hanya mimpi saja pikirku lega. Aku pergi menuju kamar mandi untuk membasuh mukaku, ku pandang wajahku di depan cermin, berantakan sekali, ketika aku ingin mencuci tanganku kulihat ada noda darah, kuperhatikan dari mana munculnya noda ini, ternyata lenganku terluka. Aku baru sadar dengan mimpi aneh yang aku alami tadi, tapi bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Aku hanya tidur dikamarku dan bagaimana bisa tiba-tiba aku berada di ruangan gelap nan mengerikan itu? Rasanya tidak mungkin, ini tidak masuk akal. Jika aku menceritakannya kepada jack pasti jack akan menganggap aku ini gila. Apa mungkin aku bisa berpindah ke dimensi lain? Dan apa ada hubungnya dengan kalung ini? Kalung ini mengeluarkan cahaya dan kalung ini yang membakar sosok mengerikan itu tadi, ah ntahlah pikiranku saat ini sedang kacau. Aku berfikir siapakah orang yang tepat yang bisa ku ceritakan tentang hal ini, ini sangat aneh dan aku pun tidak bisa memendam kebingungan ini sendiri. Jam menunjukan pukul 3:46 lalu aku memutuskan untuk kembali tidur sambil memendam kebingungan ini hingga pagi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Victoria
FantasiVictoria dalam bahaya Ratu Woodley ingin membuat Victoria dalam kegelapan selamanya dengan kekuatan sihirnya, raja Erik tidak mampu melawan ratu Woodley sendirian. Ia lalu mengirim Sean utusan untuk pergi menjemput Mia cucunya, raja Erik berniat mel...