🍁 Bad Liar Ep. 2

1.6K 208 7
                                    

Daniel masih belum menyerah untuk mencari tahu apa yang Sana sembunyikan selama ini.

Daniel semakin terheran-heran kala melihat mobil itu berhenti di depan salah satu panti asuhan.

Buat apa Sana ke sana?

Daniel memberhentikan motornya agak jauh dari sana dan melepas helm fullface nya.

Oh jadi ini yang selama ini Sana sembunyikan. Sana selalu ke panti asuhan sepulang sekolah hanya untuk sekedar bermain dengan mereka atau membelikan mereka makanan.

Untuk beberapa alasan, Daniel terpesona sama kebaikan hati Sana. Daniel nggak tahu kalau dibalik sifat angkuh gadis itu, ternyata dia punya hati yang baik.

Dan Sana juga nggak pernah terlihat sebahagia itu dengan teman-temannya.





⤵⤵⤵





Jam istirahat tiba, seperti biasa Sana dengan kawanannya akan pergi ke kantin.

Tapi lengan Sana tiba-tiba ditarik oleh Daniel yang lagi bersender di depan pintu kelas.

"Ck! Apaan sih!" Sana menghempaskan tangannya tapi genggaman Daniel cukup kuat.

"Lepasin woi temen gua." Suruh Jisoo yang ikut-ikutan kesal sama Daniel.

"Kalem. Jadi gua mau pinjem temen kalian dulu bentar. Boleh ya? Boleh dong." Kata Daniel.

"Daniel apaan sih!" Seru Sana.

"Yaudah. Awas lama." Ancam Jennie.

"San, lo kita tinggal dulu yah." Kata Nayeon.

"Bye beb!" Seru Joy sambil dadah-dadah ke arahnya saat mereka berempat cabut dari tempat.


Sekarang yang tersisa di kelas hanya Sana dan Daniel. Dan jangan lupakan genggaman tangang Daniel di lengannya itu.

Gadis itu berdecak, "Ck, Yasudah apaan? Waktu gue mahal," Ucap Sana blak-blakan."and faraway your fuck hand . Modus banget sih." Lanjutnya.

Lalu Daniel hanya terkekeh, " Ehehehe sorry-sorry. Abis kapan lagi coba pegang tangan lo."

"Yasudah apaan langsung to the point!"

"Ng, oke." Daniel berdehem sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya. "To be honest aja San, apa yang lo sembunyiin dari temen-temen lo selama ini?"

Sana mengernyit, "Maksud lo?" Perasaannya udah nggak enak. "Lo ngikutin gue?" Tanya Sana hati-hati.

Daniel hanya tersenyum ngebuat perasaan Sana tambah nggak enak.

Pemuda itu mengeluarkan ponselnya dari saku almamaternya lalu menunjukkan sebuah gambar di sana.

"Can you explain this, Minatozaki Sana?"

"Gua awalnya kagum sama sifat baik lo. Tapi kenapa lo sembunyi-sembunyi dalam hal kebaikan? Apa lo takut dijauhi teman-teman sosialita lo, karna udah bergaul sama anak kalangan bawah?"

Lutut Sana seketika lemas. Ia sempat menahan napasnya beberapa detik hanya karna shock melihat ada foto dirinya yang lagi bermain bersama anak-anak panti.

Ketakutannya selama ini hampir terkuak hanya karena pemuda di depannya ini.

Sana mau marah tapi sudah nggak ada tenaga lagi. Seakan-akan semuanya akan berakhir di sini.

"Lo ngikutin gue. Buat apa sih?!" Sana mendorong tubuh Daniel cukup keras. Dia benar-benar marah sekarang.

"Tenang-tenang. Hidup lo nggak akan berakhir di sini kok asal lo turutin permintaan gue."

Sana paling benci disaat seperti ini. Saat dimana harga dirinya direndahkan seperti yang Daniel lakukan padanya sekarang.

Ingin rasanya dia membanting ponsel Daniel ke lantai sampai hancur.

Sana sendiri nggak yakin akan mau bertekuk lutut dengan cowok di depannya ini. Tapi daripada keadaanya lebih parah lagi,

Jadinya...

"Yaudah apa mau lo?"



___








01.01.2018

Bad Liar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang