Puk
Namjoon melirik pada Lisa yang kini sudah menjatuhkan kepalanya pada bahunya. Ia tersenyum begitu melihat wajah tertidur Lisa yang kini bersandar pada bahunya.
Tatapannya kini beralih pada jalanan di luar sana melalui jendela bus yang sedang ia dan Lisa naiki sekarang. Namjoon mulai menyenderkan kepalanya di atas kepala Lisa dan menciumnya disana.
Hingga bus yang mereka tumpangi sampai di sebuah halte. Namjoon melirik pada Lisa yang masih tertidur dan menepuk pelan bahunya.
"Lisa..."
Lisa sedikit terusik dalam tidurnya dan perlahan mulai mengerjapkan matanya dan pemandangan pertama saat ia membuka matanya adalah wajah Namjoon.
"Kita sudah sampai."
Lisa melihat ke arah luar melalui jendela bus yang ada di sampingnya.
"Kita dimana?"
"Kau akan tahu nanti."
Namjoon beranjak berdiri lebih dulu lalu menarik Lisa agar mengikuti langkahnya. Mereka berdua turun dari dalam bus dan Lisa hanya bisa mengikuti Namjoon.
Lisa masih melirik ke arah sekitarnya dimana jalanan memang tidak terlalu dipenuhi dengan banyak kendaraan. Udaranya juga cukup segar dibandingkan dengan Seoul. Lisa juga bisa melihat sebuah pantai yang ada di samping kanannya dan tanpa bisa ia sadari, gadis itu tersenyum mendapati bagaimana tenangnya pantai yang ada disana.
"Kau mau kesana terlebih dahulu?"
"Huh? Apa tidak apa-apa?"
Namjoon kembali hanya tersenyum dan memilih menarik Lisa bersamanya menuju ke arah pantai yang ada disana.
Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Lisa melepaskan genggamannya pada Namjoon lalu melepaskan sepatu yang ia pakai dan menentengnya. Dan suara teriakan kesenangan dari Lisa adalah hal yang selanjutnya Namjoon dengar ketika gadisnya itu menyentuh air pantai.
Namjoon lebih memilih untuk tetap diam di posisinya saat ini dan memandangi Lisa yang masih asik bermain dengan air pantai.
Senyuman itu.
Siapa yang tidak akan luluh dengan senyuman dari wajah cantik Lisa? Dan beruntungnya dirinya karena hanya dirinya yang akan terus melihat senyum lebarnya setiap hari. Bukan itu saja. Kesetiaan gadis itu padanya semakin membuat pria itu semakin mencintainya gadisnya itu.
Namun perlahan senyuman di wajahnya memudar seiring ia memikirkan apa saja yang telah ia perbuat pada gadis itu.
Seandainya ia bukanlah orang yang mempunyai sifat buruk ini, mungkin saja Lisa tidak akan ikut dalam masalah yang bisa dibilang tidak mudah ini. Tapi apa yang bisa Namjoon lakukan sekarang? Semua itu hanyalah seandainya saja dan tidak akan pernah kembali lagi.
"Oppa!!"
Namjoon terkesiap dari lamunannya mendengar Lisa meneriakkan namanya. Ia bisa melihat jika Lisa menyuruh agar pria itu mendekat ke arahnya. Namjoon hanya menggeleng menjawab Lisa dan ia bisa melihat raut wajah ceria yang ditunjukkan Lisa seketika berubah muram.
"Kemarilah, Oppa."
"Tidak. Kau saja yang bermain."
Lisa masih merengut kesal dan dengan cepat ia berlari ke arah pria itu dan menariknya bersamanya tanpa memperdulikan penolakan dari pria itu.
"Lisa--"
"Tidak ada penolakan. Hari ini, aku akan bersenang-senang dengan Oppa sampai Oppa bisa melupakan hal-hal berat yang Oppa pikirkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
two sides ❌ namlice
Fanfiction[18+] ✔ Kim Namjoon, Siapa yang tidak kenal dengan pria ini. Senyum dimplenya yang bisa membuat para wanita luluh karenanya. Belum lagi julukan sexy brain melekat dalam dirinya. Sifatnya yang ramah pada semua orang juga menjadi nilai plus bagi wanit...