Pria Kaku dan Kopinya

28 2 0
                                    

Di sudut cafe, jauh dari keramaian. Pada sofa using dan cahaya remang-remang, saya duduk menunggu. Saya hafal betul apa yang akan kamu pesan nantinya. Segelan Green tea latte dengan extra wipecream. Tapi yang sekarang ada di meja hanyalah cangkir putih berisi cairan hitam pekat. Kopi pahit yang tidak tersentuh. Saya tidak memesan untuk kamu, karna saya tahu kamu tidak menyukainya,

"Green tea tidak enak kalau didiamkan terlalu lama."

Kamu pernah memarahi saya, waktu itu kamu tampak sangat marah. Padahal sampai sekarang saya tidak tahu apa keistimewaan Green tea lattemu itu. Di lidah saya, minuman itu seperti jus rumput lautyang amis.

Tapi satu hal yang saya sadari. Kamu tidak suka hal-hal yang kamu istimewakan disentuh orang lain. Apakah itu juga berlaku untuk saya? Akankah kamu marah saat mendapati saya bersentuhan dengan orang lain? Saya rasa, iya. Atau mungkin tidak? Saya tidak tahu betul. Kamu wanita yang sulit ditebak.

Suatu hari kamu bias menangis sesenggukan karena kisah melankolia seorang pria kesepian. Tapi di lain waktu, kamu bias memaki-maki pria yang sama karena kesendiriannya. Dan entah mengapa, itu yang membuat kamu menarik di mata saya. Menarik waktu itu, karena sekarang ketidak jelasanmu tidak lagi enak untuk saya tertawakan.

"Jangan tanya kenapa, karena saya juga tidak tahu."

Begitulah jawaban kamu. Lalu saya bias apa? Menolak keputusanmu untuk berpisah? Ini bukan permintaanmu yang pertama atau bahkan kedua. Tapi, hati saya mengatakan bahwa ini adalah yang terakhir kalinya. Kamu terlihat begitu lelah dan serius dengan apa yang kamu katakana.

Bahkan kopi milikku kini menjadi dua di meja yang sama. Kita, kamu dan saya sama-sama tidak menyesapnya, sama-sama tidak menikmati pertemuan ini.

Kamu bangkit, menyuguhkan senyum terkahir yang terasa begitu hampa menurut saya (karna saya tidak mau menyebutnya indah). Kemudian melangkahlah kamu keluar dari tempat ini, tanpa menoleh dan tanpa memesan Green tea latte.

-R-


Menelisik KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang