7

4.7K 654 9
                                    

"aku ada urusan sebentar. tunggu aku di kafe depan kampus."

klik. lagi-lagi yoongi menutup telponnya secara sepihak, sedangkan aku hanya mendengus sebal.

andai saja aku bisa naik mobil, pasti aku lebih memilih untuk pulang naik mobil sendiri.

"siapa?" tanya mashiro yang berjalan di sebelahku.

"kakak laki-lakiku," jawabku.

mata mashiro kemudian tampak bersinar. "kau punya kakak laki-laki?!" tanyanya, terdengar seperti pekikan karena suaranya sangat tinggi.

"ya," jawabku malas.

"wah, enak ya punya kakak laki."

aku berdecih mendengar pernyataan fiktif mashiro. enak? jelas-jelas aku tersiksa!

"yang benar saja. aku malah berharap punya kakak perempuan," ujarku.

mashiro tampak tidak senang dengan ucapanku. "kau hanya tidak tahu. kakak perempuan kalau sedang marah adalah jelmaan kucing garong."

kami kemudian berjalan keluar dari wilayah gedung fakultas ekonomi. "oh ya, ngomong-ngomong, apa yang dikatakan kakakmu?"

"aku disuruh menunggunya di kafe depan kampus."

mashiro kembali tersenyum dengan lebar. kenapa gadis ini ceria sekali, sih?

"boleh aku ikut?" matanya berbinar seperti puss in boots di film animasi shrek. bagaimana aku bisa menolak gadis ini?

"ayo. lagi pula aku tidak punya teman untuk diajak mengobrol."

kami masuk ke dalam kafe. mashiro bersikeras dia yang akan memesan dan menyuruhku mencari tempat duduk. tempat ini lumayan ramai. isinya rata-rata anak kuliahan sepertiku yang membawa laptop, sepertinya mereka mencari koneksi internet.

baru semenit aku duduk, tiba-tiba sebuah paper bag diletakkan di meja di depanku, membuatku berjengit terkejut.

kepalaku mendongak, melihat siapa gerangan yang membuatku terkejut.

ternyata si kim taehyung dengan senyum idiot-nya.

"aku tidak tahu ukuran tubuhmu, jadi aku harap ukurannya pas."

ugh, sudah berapa kali aku mengatakan bahwa lelaki ini tidak perlu repot-repot mengganti bajuku.

"dan soal kemarin, maafkan aku," lanjutnya, kemudian menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya kikuk.

"terima kasih, tapi aku sudah bilang kalau kau tidak perlu--"

"oh hai, kim taehyung!" pekikan nada tinggi khas mashiro tiba-tiba saja memotong ucapanku. "kau kenal taehyung?" tanya gadis itu padaku.

aku hanya mengangguk malas menjawabnya.

tiba-tiba saja mata mashiro melebar. "bukankah itu gucci?! oh my god, kau habis belanja di sana?" mashiro sekarang tampak seperti gadis yang melihat idol-nya lewat di depannya.

taehyung meringis sedikit. "ehm ... ya, seperti itulah."

"lalu kenapa kau menaruhnya di meja kami?"

"uhm ... ini untuk sena."

mata mashiro membulat terkejut. gadis itu terlihat lucu sekali saat terkejut. agak berlebihan sih ekspresinya menurutku.

wajah terkejut mashiro kemudian berubah menjadi penuh selidik. ia menatap kami berdua dengan tatapan menggoda dan alisnya naik turun. "apa terjadi sesuatu di antara kalian yang tidak aku ketahui?"

"tidak!"

"ya!"

aku menatap sengit ke arah taehyung. sedangkan lelaki itu tertawa kecil karena mendapat tatapan seperti itu dariku.

"ohohoho, ternyata kalian memang sudah menjalin--" mashiro tidak melanjutkan kalimatnya, namun tangannya sudah menjelaskan semuanya. gadis itu menempelkan kedua ibu jarinya bersamaan. melihatnya membuat wajahku memerah.

"bukan seperti itu!" elakku.

"eyyy~ jangan mengelak. tidak apa kok," ujar mashiro. "ngomong-ngomong, kalau kalian ingin berduaan aku bisa meninggalkan--"

"tidak! taehyung, bukankah kau sibuk saat ini?"

"eh?" taehyung sepertinya tidak menangkap kodeku untuk mengusirnya secara halus.

aku memutar bola mataku kesal. "sudah sana pergi, urusi dulu urusanmu sana," ujarku kemudian mendorong lelaki itu menjauh perlahan.

ck, dasar lelaki sinting.

Perks Of Knowing You; kth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang