[ Adegan 18+ ]
"Selamat datang di Chocola!"
Sapaan selamat datang yang selalu kamu ucapkan dengan riang itu mampu melukis lengkungan senyum di bibir tipis pelanggan. Tak terkecuali lelaki yang kali ini mengunjungi Chocola's café.
Kamu masih sibuk dengan beberapa lembar uang saat lelaki itu berdiri di depan meja kasir untuk memesan.
"Silahkan memesan," ujarmu lembut namun netramu kini terfokus pada mesin kasir.
"Bisa minta tolong?" tanya si lelaki tak kalah lembut.
Kamu mengenali suara ini. Begitu kamu mendongak guna melihat sang empunya suara, lengkungan senyum tercetak dengan jelas di bibirmu.
"Tolong apa?"
"Tolong bilang sama penjaga kasir kafe ini, saya kangen."
Kamu tertawa pelan mendengar ucapan manis lelaki ini, namun tak urung kamu mengangguk dan kembali tersenyum.
"Kasir kami bilang, dia kangen Mas juga. Mas nya sibuk terus ya? Sampe lupa sama pacarnya."
Lelaki di hadapanmu tertawa hingga matanya menyipit, dengan cepat dia menutup mulutnya dengan punggung tangan guna meredam suara tawanya.
"Maaf sayang, kerjaanku numpuk. Udah mau selesai kan kerjaanmu?"
Kamu mendengus pelan, "seminggu yang lalu kamu juga bilang gitu, Jongdae. Iya, kenapa?"
Jongdae menggeleng, mengulurkan tangannya untuk mengusap pipimu lembut.
"Aku tunggu di meja pojok ya?"
"Oke," kamu tersenyum. "Mau minum sesuatu?"
"Citrus tea, badanku lagi gak enak banget. Yang hangat tapi," ujarnya pelan.
Kamu mengangguk dan mengacungkan ibu jarimu, "sip bos. Udah sana duduk."
-Jongdae-
Kekasihmu tertidur hingga kafe tutup, kamu tidak tega membangunkannya. Bahkan teh yang sudah kamu buat tadi belum sama sekali disentuh Jongdae.
"Lah? Jongdae nungguin?" tanya Minseok, atasanmu.
"Iya," kamu mengangguk dan menghela napas pelan. "Sampe ketiduran gitu."
Minseok tertawa lalu menepuk bahumu pelan, "udah langsung samperin sana. Kasian dia nunggu lo dari tadi."
"Tapi kerjaan gue—"
"Gampang elah, besok lagi aja. Kuncinya lo yang bawa, gue balik duluan."
Kamu mengangguk cepat dan mengambil tas serta jaketmu. Setelah Minseok pulang, kamu menghampiri Jongdae yang masih terlelap.
Wajahnya terlihat sangat amat kelelahan. Apa mungkin jam tidurnya berkurang?
"Sayang?" kamu duduk di sampingnya dan mengusap kepala Jongdae lembut. Menyisir rambutnya perlahan dengan jarimu.
Gerakan lembutmu membuat Jongdae terusik dan mulai membuka matanya. Tatapannya sayu begitu matanya bertemu tatap denganmu.
"Udah selesai?" tanya Jongdae dengan suara serak.
Kamu mengangguk, kembali mengusap kepalanya lembut. "Capek banget ya?"
"Iya, capek. Kangen kamu pula."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Imagine Series] - EXO Version
FanfictionWhat if EXO Members be your boyfriend, bestfriend, or maybe-brother? Imagine Series #1 📍 Start : September 2017 📍 Revisi 📍 Imagine Area. Harsh comment not allowed.