***********************************************************************************************
Vivo Cafe, pukul 9 malam.
Suasana kafe yang sepi, hanya ada mereka berdua dan seorang penjaga toko.
"Ittadakimasu!" Ichigo memakan red velvet cake-nya. Setelah menelannya, ia bertanya, "Apa yang papaku bicarakan denganmu tadi?"
Naoto kaget dan tersedak. Ia buru-buru meminum limunnya.
"Naoto-kun?"
"Eh, itu ... Beliau meminta agar waktu kita belajar tidak tersisih karena hubungan kita dan agar aku menjagamu," kata Naoto sambil meringis dalam hati, sedangkan Ichigo percaya saja. Naoto menghela napas lega. Bisa-bisa kalau ia jujur sepenuhnya, hubungan 'papa' Ichigo dan Ichigo makin memburuk!
Tanpa sengaja, Naoto melihat ke arah penjaga toko di pojok ruangan. Penjaga toko itu seperti mengawasi mereka dengan tatapan tajam. Segera Naoto mengalihkan pandangan.
Baru beberapa saat, ia meringis. "Ichigo, aku ke kamar mandi dulu, ya? Aku tidak tahan." Setengah tertawa, Ichigo mengiyakan.
Sekeluarnya Naoto dari kamar mandi, ia kebingungan. Hanya ia seorang di kafe itu! Ke mana Ichigo dan penjaga toko aneh itu?
Naoto mendekati meja itu. Tas Ichigo yang masih ada di tempat duduk Ichigo, diceknya. Uang Ichigo yang tergolong lumayan banyak masih ada, begitupun HP dan tabletnya. Aneh, pikir Naoto heran. Tapi matanya kemudian tertuju pada kertas yang tertempel di meja.
"あたしは君をとても憎む! 君の彼女を検索するだけ ! 君と彼女の父親は処女の状態で彼女を見つけることができません!"
Naoto kaget membaca kalimat terakhir. Ia tahu ini tulisan siapa karena pernah melihatnya saat mengoreksi kertas ujian sekolah. Segera, ia menelepon polisi.
***********************************************************************************************
Setengah sadar, Ichigo membuka matanya. Ia berada di ruangan yang temaram. Tangan dan kakinya diikat. Di sekelilingnya ada seorang lelaki dan dua orang perempuan. Laki-laki itu tidak ia kenal, tapi perempuan-perempuan itu ... Seira dan Kii!
"Rencanaku berhasil, Ichigo. Aku menculikmu di Vivo Cafe dan membawamu ke tempat ini! Pengalaman ini akan mengubah jalan hidupmu! Sudahlah, aku tinggal dulu ke luar. Yuk, Kii!" Seira mengajak Kii keluar, "Ichigo, aku pastikan kamu akan keluar dari tempat ini tanpa keperawananmu," ia melempar senyum iblisnya. "Dan kamu," ditunjuknya lelaki itu, "kamu tahu apa yang harus kamu perbuat."
Lelaki itu mengangguk dan mendekati Ichigo.
1 meter ... Ichigo menelan ludah. Ia ingin berteriak namun lidahnya kaku.
50 cm ... Airmatanya mengalir.
30 cm ... Laki-laki itu nyaris melakukan perbuatan bejat yang diperintahkan Seira, tepat saat Seira akan membuka pintu dan rombongan polisi datang bersama Naoto, 'papa', dan 'mama'nya!
"Angkat tangan!" Polisi mengacungkan pistol ke arah Seira, Kii, dan laki-laki itu.
Naoto yang menerobos duluan, nyaris mendapat pukulan dari lelaki kaki tangan Seira. Naoto menghindar, kemudian membalas dengan pukulan menggunakan kaki depan. Kaki tangan Seira tak dapat menangkisnya.
Polisi pun segera meringkus Seira, Kii, dan komplotannya. 'Mama' dan 'papa' Ichigo berlari, memeluk Ichigo.
"Suzukawa," panggil 'papa' Ichigo.
"Ya?" Naoto menyahut.
"Arigatou gozaimasu, tindakanmu sangat cepat untuk menyelamatkan putri kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Love
FanficAoi dan Ran heran sekali. Kenapa offtime musim panas yang biasanya diwarnai keceriaan Ichigo, berubah menjadi biasa saja? Kemudian apa yang disembunyikan teman mereka? Apa yang disembunyikannya? Pertanyaan itu perlahan terkuak seiring berjalannya wa...