2

14.5K 596 9
                                    

" Jangan pernah pergi. Inget, ini hati buat dijaga bukan buat dimainnin."- Marcellino Atmadja.

-

Pelajaran dimulai, membuat anak dikelas XI-IPS A itu yang tadinya ramai seperti pasar sekarang menjadi damai dan tentram karena ada gurunya.


Bel Istirahat berbunyi, Siswa yang ada di Kelas itupun pergi keluar. Ada yang pergi kekantin, ngelancong ke kelas lain, main hp, selfie, gosip, dan Pacaran.

Marcel, Lili, Putra, Rafa, Nova dan Queen pun pergi kekantin bersama-sama. Seperti biasa, mereka duduk satu meja. Nova dan Queen lah yang memesankan mereka makannan.

"Kalian mau dipesenin apa nih?" Tanya Nova.

"Seperti biasa aja, samain. Batagor sama es teh aja." Ucap Putra.

"Okeoke.." Queen dan Nova pun pergi dari meja tersebut.

"Kiw.." Goda Rafa kepada Adik kelas yang lewat.

"Cih, najis tebar pesona mulu kerjaan lo, mending lo ganteng." Kesal Putra.

"Yah masih mending gue lagi berusaha cari cewek supaya gak jomblo terus. Lah lo?" Balas Rafa.

"Jadilah jomblo yang elegant. Tanpa mengejar-ngejar cewek." Ucap Putra.

"Cowok itu ditakdirkan mengejar bukan dikejar. Lo mau jadi bencong put?" Ledek Rafa.

"Apa sih? Pernah disantet gak?"

"Nggak." Balas Rafa dengan Watadosnya.

"Mau gue santet gak hah?!" Kesal Putra.

"Ya Allah semoga santetnya balik lagi ke putra Ya allah. Amin." Doa Rafa ala baim.

"Anjing!  gue belum nyantet lo!!" Kesal Putra.

"Jadi kalian mau ribut sampai kapan nih? Aku sama Marcel daritadi liatin kalian berdua ribut mulu." Ucap Lili.

"Iya lo berdua, gue jodohin tau rasa lo pada." Ucap Marcel.

"Gue masih normal Cel." Kesal Putra.

Kemudian Queen dan Nova pun Datang. Membawa pesanan mereka.

"Tadaaaa, makanan sampai." Ucap Queen.

"Alhamdullilah, akhirnya dateng juga, gue udah laper nih." Ucap Rafa.

"Makan aje lo nomer satu!" Cibir Putra.

"Sekali lagi kalian ribut, gue tendang ke Arab mau lo?" Kesal Marcel kepada Putra dan Rafa yang sedari tadi ribut.

"Iyaiya."

---

Bel pulang sekolah berbunyi. Marcel dan Lili seperti biasanya pulang bareng. Mereka tidak langsung pulang, melainkan Main dulu ke Kafe. Menghabiskan waktu buat berdua.

Marcel melajukan motornya membelah jalan raya yang sedang ramai kendaraan lainnya itu. Marcel mengendarai motornya dengan sangat hati-hati supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tempramental Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang