Something About You 2

5.6K 317 32
                                    

Terimakasih atas respon readers semua untuk SAY Chap 1 kemarin. Saya cukup gembira ada yang mau vote untuk cerita abal-abal dari author yang juga abal-abal ini.

Kalau berkenan saya minta vomentnya untuk chap selanjutnya. Beritahu saya apa saja yang perlu diperbaiki dalam ff SAY ini. Biar diperbaiki untuk chapters yang akan datang.

...

Hinata POV
Udara panas membuatku terbangun, tidak ada pendingin ruangan di apartement ini.
Huft.. jangankan pendingin ruangan, sebuah kipas angin kecil saja tak mampu ku beli.

Kami benar-benar terpuruk saat ini. Uang asuransi yang kami dapatkan setelah kematian ayah telah habis untuk biaya pengobatan Hanabi dan kebutuhan sehari-hari.

'Entah bagaimana nasib kami kedepannya?'

Aku kembali menatap Hanabi. Terlihat gurat kelelahan pada wajah tirusnya. Kasihan sekali adikku harus menderita penyakit kanker di usia sangat muda.
Tak ada lagi Hanabi yang ceria, enerjik dan atraktif. Hanabi terlihat selalu murung sekarang ini.

Ketiadaan biaya membuat kami tak bisa berkutik. Hanabi hanya dapat menelan sebutir pain killer ketika penyakitnya kumat.

Tak terasa bulir-bulir air mata mulai menggenangi mataku.

Teringat kembali moment-moment kebersamaan keluarga kami. Aku, ayah dan Hanabi. Membuatkan sarapan untuk mereka. Sarapan bersama yang selalu di ikuti dengan ocehan Hanabi ataupun pertengkaran kecil kami. Dimana ayah akan selalu menanggapinya dengan senyuman khasnya.

Bukanya kehidupan yang penuh duka seperti ini. Semua permasalahan yang dihadapinya membuat Hinata hampir gila sampai dititik dimana Hinata sempat berfikir untuk menenggelamkan dirinya di kedalaman laut atau menggores nafinya untuk menghentikan kepahitan hidupnya.

Tapi Hinata tak dapat melakukannya. Hanabi membutuhkannya. Dia harus selalu mementingkan dan menjaga harta satu-satunya, adik kesayangan Hinata.

Perduli setan dengan sekolahnya yang hampir berhenti. Dengan masa muda yang terenggut. Dengan semua pekerjaan yang dilakoninya untuk mendapatkan uang.

Hinata akan selalu memperjuangkan Kehidupan adiknya. Meski harus menjadi seorang tukang bersih-bersih.


...

Kembali menelusuri jalan yang sama menuju tempat kerja barunya. Hanya perjalanan selama Tigapuluh menit menggunakan Bus.

Hinata bersyukur keadaan Hanabi membaik pagi ini. Dia bisa meninggalkan adiknya itu dengan tenang. Hinata tak boleh telat lagi hari ini, jangan sampai pekerjaannya mendapat teguran apalagi sampai dipecat. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Hinata cukup beruntung ketika salah seorang penghuni apartemen sewaannya meminta Hinata untuk menggantikan tempatnya bekerja di sebuah restoran mewah yang menjadi satu gedung dengan sebuah hotel yang tak kalah megahnya.
Namikaze Hotel, sebuah hotel bintang lima yang merupakan salahsatu dari sekian banyak percetakan uang milik kerajaan bisnis Namikaze.

Yah, Hinata pernah mendengar sekilas tentang gosip yang menjadi perbincangan beberapa pelayan di tempatnya bekerja beberapa waktu lalu tentang kekayaan keluarga pebisnis itu.

Oh, juga tentang betapa tampannya putra mahkota Namikaze. Sang CEO, yang katanya sering menginap di hotel miliknya itu.

Entahlah, Hinata memang belum pernah bertemu. Pun tertarik ikut membahas tentang pemilik perusahaan tempatnya mengais rezeki sekarang ini.
Baginya dapat mengobati penyakit adiknya serta meneruskan hidup bersama adalah prioritas utama.
Mana berani dia bermimpi untuk ikut bersaing mencari perhatian sang tuan muda. Kalau itu dia lakukan ff ini mungkin akan berjudul ‘Mission Impossible’

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang