3~ -Blue Eyes-

944 168 5
                                    

Aku memutuskan akan tetap menetap disini.

Aku berpura-pura mengantuk, agar saat aku terbangun, matahari telah terbit dengan sempurna.

"Chanyeol~ aku mengantuk, apa kau memiliki tempat tinggal?"

Dia mengangguk lalu mengantarku hingga ke sebuah tempat, jauh lebih dalam, jauh lebih indah pemandangannya. Hingga berhenti tepat di satu rumah, mini, namun lucu dan indah.

"Ini tempat tinggalmu?"

Dia kembali mengangguk. Apakah dia sulit untuk mengucapkan kata "iya" ?

Aku mulai mendekati pintu, dan seketika aku dapat melewati pintu itu dengan menembusnya.

"Apa kita ini hantu, Chanyeol?"

"Bukan, tapi aku tak tahu, aku selalu menembus pintu ini, saat ingin masuk kedalam"

Aku membulatkan bibirku. Dan kulihat seisi rumahnya.

"Tak ada barang?!"

Aku sontak terkejut, dan menatap kearahnya.

"Apa itu barang?"

Dia menjawab dengan polos dan ringan. Selupa itukah dia dengan kata barang?

"Barang itu seperti, lemari, kasur, televisi"

Seketika dia mengerutkan dahinya.

"Apa itu? Kasur? Lemari? Televisi?"

Aku menutup wajahku dengan telapak tanganku.

"Kasur itu tempat tidur, Lemari itu tempat menyimpan pakaian, dan Televisi itu tempat suatu acara ditayangkan"

"O~"

Dia membawaku ke suatu bilik, dan kudapati hanya sebuah daun.

"Kau tidur disini?"

Dia mengangguk.

"Apa badanmu tidak sakit?"

"Badanku ini keras"

Dia mengetuk tubuhnya sendiri, dan ku coba saja ku ketuk tubuhnya.

"Tidak keras"

"Baiklah, kau mengantuk'kan? Tidurlah"

Aku pun tertidur, dan membiarkannya terus terdiam didepan pintu.

💎💎💎

Aku terbangun, aku lantas mengucak mataku, sebelum akhirnya kudapati sinar yang berhasil menyorot kedalam mataku, dan membuat mata ini menyipit.

Aku mencari ponselku, tapi dimana benda itu?

"Dimana ponselku?"

Aku terus mencari, hingga keluar dari rumah tersebut, dan dengan mudah aku menembus 4 pintu.

Aku terus mencari hingga tepat di halaman luas yang dipenuhi Mannequine semalam.

Lalu kemana semua Mannequine? Dimana Chanyeol?

"Chanyeol~"

Aku mencarinya hingga tepat berada pada sebuah cahaya biru yang berhasil membawaku kemari.

Aku harus kesana ya! Namun, tanganku berhasil menjadi Mannequine, meski hanya tangan.

"Bagaimana ini? Tanganku?"

Aku takut, aku mundur dari cahaya itu, dan tatapanku terus tertuju pada tanganku, tangan patungku.

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang