"aku pesan pizza, mau makan bersama?"
pizza?!
siapa yang akan menolak pizza? kalau kalian menolak pizza, berarti iman kalian kuat.
tapi masalahnya teman-teman yoongi ada di bawah. mereka sangat ribut, teriak-teriak tidak jelas. bagaimana kalau mereka menggodaku lagi?
"turun sajalah. mereka tidak gigit kok. aku tahu kau lapar," ujarnya lalu langsung menarik pergelangan tanganku, menyeretku turun dari lantai atas.
selama di tangga, aku bisa melihat teman-teman yoongi yang menunggu kami sebelum makan. yoongi memesan banyak sekali pizza. lihatlah tumpukan kotak pizza di meja pendek depan tv.
"akhirnya tuan putri datang!" teriak salah satu dari mereka. wajahku langsung memerah. mereka kembali ribut tidak jelas.
yoongi melihat mereka dengan tatapan datarnya. "kalian ini kampungan banget. kaya ga pernah lihat cewek cakep aja," ujar yoongi kalem lalu mendudukkanku di sofa, di sebelahnya.
"eh, ngomong-ngomong kita belum kenalan. kenalin namaku jung hoseok. panggil hoseok aja. kalau mau panggil sayang juga boleh," ujar seorang lelaki yang memiliki rambut cokelat muda. lelaki bernama hoseok itu lalu menyodorkan tangannya untuk bersalaman.
baru saja aku ingin membalasnya, tangan hoseok sudah ditepis oleh lelaki rambut blonde dengan pipi tembam di sebelahnya. "kudengar kita seangkatan ya? namaku jimin. sayangnya aku anak teknik," ujarnya sambil menyodorkan tangan kanannya. tangan kirinya digunakan lelaki itu untuk menyisir rambutnya ke belakang.
kenapa aku baru sadar? mereka semua sangat tampan!
baru saja ingin membalas sodoran tangan jimin, lagi-lagi tangannya ditepis. kali ini ditepis yoongi.
"udah, ga usah pegang-pegang. nanti kau ketularan gila," ujar yoongi kepadaku.
"yang itu namanya hoseok, jimin, jungkook, namjoon, seokjin, dan yang terakhir taehyung," jelas yoongi sembari menunjuk teman-temannya. "guys, ini adikku. min sena. udah kelar, kan? ayo makan!"
yoongi langsung membuka kotak pizzanya satu persatu. teman-teman yoongi langsung bereaksi dengan sangat berlebihan melihat makanan di depan mereka. kalau boleh jujur, mereka terlihat sangat lucu saat ini.
kami pun mulai makan. mereka sekali-kali mengeluarkan candaan sehingga mau tidak mau membuatku tertawa. apalagi saat mereka menggoda jimin, menggodanya dengan tinggi badannya yang paling pendek. padahal kakakku tidak jauh beda tingginya, hanya beda 1 cm doang, sih. tapi yoongi sangat bangga akan hal itu.
tapi ada yang aneh. aku melirik ke arah taehyung yang duduk tidak jauh dariku. lelaki itu memakan pizzanya dalam diam sambil menatapku tajam menggunakan mata almond beriris gelapnya. kukira taehyung termasuk anak yang suka ribut, mengingat bagaimana mashiro selalu menjelaskan bahwa taehyung adalah anak yang seru dan juga jahil. tapi melihat bagaimana ia hanya diam di sini membuatku berpikir apakah dia baik-baik saja.
"main truth or dare yuk!" pekik hoseok. namun langsung disoraki oleh yang lain.
"banci main truth or dare. dare or dare gimana?" kali ini jungkook menyahut.
mereka semua setuju. awalnya aku tidak mau ikut karena aku yakin mereka semua pasti akan menyuruh hal-hal yang gila. tapi sayang beribu sayang, mereka langsung menahanku agar tidak pergi. jadi mau tidak mau aku harus ikut main.
sebuah botol diletakkan di tengah meja. jimin yang memutar botol pertama kalinya.
dan ... botol itu terhenti di namjoon. yang menjadi korban dare kali ini mengerang frustasi.
aku dapat melihat jimin menyeringai puas. sedangkan namjoon tidak sabaran dengan perintah lelaki berpipi tembam itu.
"cium lelaki mana yang menurutmu paling cantik," ujar jimin lalu tertawa jahat. tidak sadar apa, kalau dia masuk kandidat lelaki cantik.
tapi mereka tampaknya sudah mengetahui pilihan namjoon karena lelaki itu melirik ke arah lelaki di sebelahnya, seokjin.
seokjin langsung memasang wajah jijiknya. wajah lelaki itu memerah, bahkan leher dan telinganya ikut merah.
"maafkan aku, hyung," ujar namjoon kepada seokjin.
seokjin sekuat tenaga ingin menghindar. lelaki itu hendak bangun untuk kabur, tapi jungkook menahannya dengan tawa jahatnya.
tanpa basa basi lagi, namjoon langsung mengecup seokjin sekilas, dan semua orang teriak, memberikan reaksi jijik. aku saja sampai merinding .
botol kembari diputar. kali ini berhenti ke arah lelaki yang paling kalem saat ini, taehyung.
"yang gampang saja deh. twerk 30 detik penuh," ujar seokjin. yang lain langsung mengerang tidak setuju. menurut mereka dare ini terlalu lemah.
tapi taehyung tetap melakukannya. semua orang langsung siap dengan kamera smartphone mereka untuk merekam taehyung. walaupun mereka mengeluh karena dare ini lemah, mereka tetap saja tertawa bagaimana taehyung melakukan twerk menggunakan bokongnya.
botol kembali diputar. sial! kenapa harus aku?
aku menatap mereka satu persatu dengan takut. aku harap aku tidak mendapat dare yang aneh-aneh.
"karena aku sangat menghormati wanita, yang gampang aja deh. cium lelaki di sini yang menurutmu paling tampan, kecuali yoongi tentunya." kali ini hoseok yang memberikan dare.
semua orang langsung heboh tidak jelas. pipiku memerah. otakku mendadak buntu. bagaimana ini? mana lagi mereka semua menatapku seperti singa yang kelaparan.
aku melirik ke arah taehyung. lagi-lagi lelaki itu menatapku tajam, tapi sekarang kelihatan lebih geram. aku menggigit bibirku bingung, entah kenapa irisku bergetar takut.
aku sempat melirik sebentar ke arah yoongi yag juga tidak percaya dengan dare yang diberikan hoseok. aku terdiam dalam waktu yang cukup lama. sejujurnya mereka semua di sini sangat tampan.
tiba-tiba saja yoongi berdeham, memecah keheningan. "kau kalau ingin memberi dare yang wajaran dikit napa sih?" dengus yoongi ke arah hoseok, memberikan lelaki itu tatapan tajam. "ya sudah, mending kau keluar ke mini market depan membeli bir untuk kami. ga seru makan pizza ga minum bir."
semuanya langsung mengerang. protes karena tidak jadi dapat kesempatan untuk dicium olehku. sebenarnya aku tidak mau mencium mereka juga. untuk kali ini saja setidaknya aku merasa beruntung punya kakak seperti yoongi.
aku langsung bangun dari tempat dudukku dan bersiap keluar setelah diberikan beberapa lembar uang oleh yoongi. baru saja aku ingin melangkah ke arah pintu keluar, tiba saja suara suara bariton yang khas menghentikan langkahku.
"tunggu. hari sudah gelap, aku akan mengantarmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfici'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::