Pertemuan

62 11 1
                                    

Baekhyun P.O.V

Aku berjalan menyusuri taman sambil memegang baby seat untuk Juhyun, putriku yang manis.  Sudah 2 bulan sejak aku mengurusnya, ia benar-benar manis.

Aku meraih pegangan kursi taman itu, aku duduk dan mengambil Juhyun menuju pangkuanku. Dia sedang tidur dengan nyenyak. Bagaimana bisa..

Kemudian Juhyun menangis dengan cepat. Aku kebingungan mengaa ia tiba-tiba menangis, biasanya tidak.

"Oh, dia mungkin butuh susu" Aku meraih baby bag didalam baby seatnya. Hmm.. "Susunya pun sudah habis untuk tadi siang, sekarang aku harus pulang kerumah, tapi Juhyun masih dalam keadaan menangis, aku tidak bisa membawanya pulang kerumah, lagipula mobilku agak jauh disana." Aku terus berusaha menenangkan Juhyun.

Dikejauhan ada seorang wanita yang mendekat kearah kami, aku tidak fokus karena Juhyun terus-terusan menangis, sampai akhirnya wanita itu sampai diarah kami, ia juga terlihat kebingungan karena Juhyun terus menangis.

"Hmm, boleh aku menggendongnya?" Tanya wanita itu, lagipula aku juga bingung bagaimana cara menenangkannya, ia meraih Juhyun dari tanganku dan menggendongnya, dan ajaibnya Juhyun benar-benar tenang dan diam seketika. Kemudian ia duduk disebelahku sambil tetap menenangkan Juhyun. "Kemana ibunya?" Wanita itu bertanya padaku namun tetap fokus menenangkan Juhyun.

Aku agak bingung menjawabnya, "Sebenarnya, dia bukan anak kandungku"Dia agak terkejut. "Lalu?"

BAEKHYUN FLASHBACK ON

Aku berjalan kearah taman sambil membawa laptop dan beberapa dokumen, aku agak malas kalau mengerjakannya dirumah. Lebih baik kalau aku mengerjakannya di Taman, setidaknya aku mencari angin. Dari kejauhan, aku melihat sepasang suami istri berkelahi, aku tidak yakin itu suami istri, api seorang bayi dikursi taman mengalihkan pandanganku, apa yang menyebabkan orangtuanya berkelahi? aku mendekat ke arah sana berusaha memisahkan orang tuanya,

"Hey, kenapa kalian berkelahi anak kalian bahkan menangis melihat kalian" Aku berusaha menenangkan mereka namun tidak sepenuhnya berhasil.

"Kau siapa? tiba-tiba datang dan berkata seperti itu" Bentak laki-laki itu kepadaku "Hah, kau pergi saja sana, aku akan mengurus lelaki brengsek ini sendirian".

Aku menggendong anaknya, "Bagaimana dengan anak kalian?"

Mereka berdua berhenti berbicara satu sama lain dan menatapku, "DENGAR! ANAK ITU ADALAH PEMBAWA SIAL, DIA YANG MENYEBABKAN AKU SIAL SEPERTI INI, AKU TIDAK MEMBUTUHKAN ANAK INI, BAWA SAJA DIA" Ucap wanita itu.

Hatiku serasa diruntuhkan, aku baru bertemu dengan orangtua sejahat itu bagaimana bisa mereka meninggalkan anak mereka.

BAEKHYUN FLASHBACK OFF

"Jadi, aku memutuskan untuk menjaga dan mengasuhnya,"

Wanita itu agak sedih mendengar ceritaku, "Berapa umurnya?"

"Aku sudah cek ke dokter, ia belum genap 40 hari saat itu, tapi sekarang ia sudah 2 bulan, aku membawanya kemari sembari mengingatkan kepadanya bahwa ibunya berada dilangit, padahal seharusnya ia berada dineraka" 

"Sudah beri dia nama?" Aku mengangguk, "Byun Juhyun, aku berikan dia margaku"

"Apa dia sudah tidur?" sambungku.

Ia menaruh Juhyun di baby seat, "Ya, oh ya, kenalkan namaku Taeyeon" Ia memberikan tangannya bermaksud berjabat tangan "Byun Baekhyun imnida"

"Boleh aku meminta nomormu?" Tiba-tiba kata-kata itu terlontarkan dari mulutku

Dia tersenyum dan memberikan handphonenya, aku juga mengeluarkan iphone ku dan mencatat nomornya.

"Kau bisa menelponku kalau ia sering menangis, aku akan datang kerumahmu :)" Dia mengambil handphonenya dan pergi meninggalkan kami berdua. Aku kembali kemobil dan pulang kerumah.

"Ini hari yang melelahkan, babysitter! Tolong bawa Juhyun kekamar, dan tetap awasi dia harus selalu terjaga" Ucapku sambil merebahkan tubuhku disofa.


Tbc.


Hi gais, author bawa ff baru dan semoga ini sehangat api dan sedingin air bisa membawa kalian ngefly kemana-mana.

Thanks gais, comment dan rate.



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WE NEED MOMWhere stories live. Discover now