hujan mengguyur kota seoul dengan sangat derasnya. aku menggerutu dalam hati, menyalahkan diriku sendiri karena lupa membawa payung.
yoongi tidak bisa menjemputku. lelaki itu sedang sibuk dengan tugasnya, dia bahkan kekurangan jam tidurnya. kalau yoongi kekurangan jam tidur, ia menjadi lebih sensitif dan lebih buas. memintanya untuk menjemput sama saja dengan meminta ajal untuk dijemput.
aku duduk di anakan tangga depan pintu masuk fakultas ekonomi. kalau berdiri lama-lama bisa pegal juga kakiku. lebih baik duduk saja di sini dulu sampai hujannya agak reda.
aku melihat beberapa orang yang menerobos hujan, membiarkan dirinya basah. kalau aku sih tidak mau membiarkan tubuhku basah. lagi pula aku juga sedang tidak dikejar jadwal, di rumah juga tidak ada kerjaan. melihat bagaimana air turun dari langit dan bau petrichor yang masuk ke dalam hidungku benar-benar menenangkan diriku.
setidaknya aku merasa tenang sekarang. tidak ada mashiro yang akan merusak gendang telingaku dengan nada tingginya. gadis dengan postur tubuh bak model itu sudah pulang dari tadi. ia bilang ia punya urusan keluarga entah apa itu.
"sendiri saja?"
bau petrichor yang awalnya mendominasi indera penciumanku langsung diganti dengan bau mint maskulin yang sangat familiar.
aku menoleh ke samping, mendapati taehyung yang sudah duduk di sebelahku. lelaki ini terlihat sangat tampan dengan kemeja kotak-kotak berwarna krem yang dilapisi dengan jaket denim di luarnya. sebenarnya taehyung pakai baju apapun terlihat tampan, karena pada dasarnya wajahnya memang tampan. dan jangan lupakan tahi lalat yang terdapat di dekat lubang hidungnya. itu merupakan salah satu daya tarik yang dimiliki wajah taehyung.
"apa kau sedang mengagumi prince charming-mu?" tanya taehyung kemudian tersenyum lebar, memperlihatkan senyum kotaknya.
tanganku refleks memukul lengannya. wajahku pasti memerah karena ketahuan sedang memperhatikannya.
"apa-apaan prince charming? menggelikan!" dengusku.
taehyung terkekeh kecil. "karena kau little princess-ku. princess needs their prince."
"sejak kapan kau menjadi menggelikan seperti ini? kau membuatku ingin muntah saja."
"sejak bertemu denganmu," ucap taehyung dengan wajah yang entah kapan menjadi serius.
setelah itu hening. aku memutus kontak mata dengan taehyung. sejak taehyung mengatakan hal itu suasananya menjadi canggung, dan aku tidak tahan melihat wajahnya. jadi aku hanya melihat hujan yang turun dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda.
setelah terdiam beberapa saat, aku bisa merasakan sesuatu yang hangat membungkus bahuku. aku saja tidak sadar bahwa sedari tadi bulu kudukku meremang karena hawanya yang dingin.
aku menoleh ke arah taehyung yang hanya memakai kemejanya, sedangkan jaket denimnya di pundakku. ia melihat ke arah lain, sepertinya juga mencoba untuk menghindar berkontak mata denganku. aku tersenyum dibuatnya.
"tae?"
"hm?" dia berdeham dengan suara beratnya. kepalanya juga ia tolehkan kepadaku, setelah sekian lama akhirnya kami melakukan eye contact.
tidak mau lama-lama terdiam dalam kecanggungan, aku memutuskan untuk membuka percakapan terlebih dahulu.
"bagaimana kau bisa kenal yoongi?"
"aku teman sebangku dengan jimin saat sma. ia yang mengenalkanku pada yoongi," jawab taehyung. "oh ya, kudengar kau dari daegu ya?" tanya taehyung tiba-tiba.
"ya. kenapa?"
"kampung halamanku juga daegu."
mataku langsung berbinar. setidaknya aku menemukan orang yang juga sama-sama berasal dari daegu.
"benarkah? wah!"
taehyung tertawa melihat reaksiku. entah refleks atau memang kebiasaannya, lelaki itu kembali mencubit pipiku.
tidak tahu apa kalau pipiku rasanya sudah mau bengkak karena terlalu sering dicubit.
"lain kali mau ikut aku trip ke daegu?" tawar taehyung.
"trip?"
"ya. menjelajahi bagian daegu yang mungkin kau belum pernah kunjungi."
tidak buruk juga. walaupun dari lahir aku tinggal di daegu, aku akui kalau aku tidak tahu banyak soal kota kelahiranku.
"kau serius ingin mengajakku?"
"serius."
"benarkah?"
"benar."
"janji?"
taehyung tertawa kecil. ia lalu menyodorkan jari kelingkingnya. "janji."
kelingking kami bertautan. seperti anak kecil saja membuat janji menggunakan jari kelingking.
"oh ya, sepertinya hujannya tidak akan berhenti. aku bawa mobil, mau ikut denganku?"
"kenapa tidak bilang dari tadi?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Фанфикi'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::