Sehun menangkap siluet seorang namja dengan kepala botak dan perut buncit didekat Jendela kamar yang Sehun yakini kamar tak berpenghuni.
Perasaannya tidak enak.
Dan benar saja. Namja itu menoleh bersamaan dengan suara letupan tembakan kearahnya, mengenai bahu kanannya.
"0h sial. . .!!" Desis Sehun.
Tepat setelah Sehun mengatakan itu, ledakan besar terjadi.
Ledakan besar itu hampir menghancurkan setengah dari Manshion Kim, benar-benar begitu dahsyat.
Hoseok menarik Jimin dan Namjoon menjauh ketika mereka hampir tertimpa reruntuhan akibat guncangan besar itu. Dahinya mengeluarkan darah dan membuatnya sedikit pusing.
"Dahsyat sekali" desis Jimin memegangi bahunya.
"Bom berskala besar" jelas Namjoon, bangkit dari jatuhnya dan menatap seliling.
"astaga mereka benar-benar ingin menggilas habis orang-orang yang ada di pesta" Hoseok menepuk-nebuk celananya yang berdebu.
Sekeliling mereka begitu hancur, hanya puing-puing bangunan yang tersisa dan banyak namja asing tergeletak tertindih reruntuhan.
Astaga.
Berapa banyak orang-orang mereka yang mati mengenaskan.
Gila.
Hoseok tidak menyangka dihari istimewa dongsaengnya akan menjadi hari tragis seperti ini. Mereka, orang-orang tak bertanggung jawab ini, Hoseok yakin telah merencanakannya jauh-jauh hari.
Hoseok mengalihkan pandanannya kearah puing banggunan yang terlihat bergerak-gerak. Hoseok mengerutkan keningnya.
Sepertinya dia mengenali namja itu.
"Omo. . . !!! Chanyeol ahjusi. . . !! JIMIN. . . NAMJOON. . . BANTU AKU. . . !!!"
histeris Hoseok berusaha mengangkat puing bangunan yang menimpa Chanyeol."Kurasa tulangku patah" desis Chanyeol,
"Astaga ahjusi. ... tanganmu mana. . ? Tanganmu mana. . . ?" Panik Jimin ketika tidak mendapati Tangan Kanan Chanyeol.
Namjoon memutar bola matanya, kemudian menggeplak kepala Jimin.
"Tangannya tertutup reruntuhan itu Park Chimol" gemas Namjoon.
Jimin Hanya nyengir salah tingkah.
"Diamlah kalian dan bantu aku mengangkat ini"
Jengah Hoseok. Mulai mengangkat reruntuhan yang menimpa Chanyeol.Kondisi Chanyeol tidak bisa dikatakan baik ketika reruntuhan itu sudah berhasil mereka angkat.
Darahnya begitu banyak. Membuat mereka panik dan segera membawa Chanyeol keluar dan meminta bantuan.
##
Taehyung begitu terkejut ketika mendapati kondisi Appanya yang seperti sekarat meskipun appanya masih sadar dan berbicara dengan normal. Hoseok, Namjoon dan Jimin pun sama, mereka terlihat sama-sama kacau dan butuh pengobatan.
"Tae, . .Sehun. . " desis Chanyeol ketika dia memasuki mobil ambulance dengan Baekhyun yang terus menangis.
Taehyung mengerti, calon mertuanya masih didalam. Dia menatap Jungkook dan yeojanya itu terlihat pucat, terlalu mengkhawtirkan orangtuanya.
"Aku akan masuk, Mingyu kau ikut"
Mingyu mengangguk kemudian menyerahkan wonwo yang masih lemas itu pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mian /kth+jjk(gs)
Fanfiction"Sem0ga kalian bahagia tuan Kim" Jeon Jungkook "BODOH.. !! TEMUKAN DIA SECEPATNYA, AKU MEMBAYAR KALIAN BUKAN UNTUK MENDENGAR KEGAGALAN !!!" Kim Taehyung "Apa yang telah kau lakukan kepada adikku Brengsek !!" Hoseok "A-adik?" Taehyung "Ya . .Jeon Jun...