Chapter 12

982 86 7
                                    

Setelah menyelesaikan pertempuran, aku pun berjalan menuju ke sebuah pohon besar lalu bersandar untuk mengumpulkan tenagaku kembali setelah bertempur.

Aku memejamkan mataku, lalu tanpa aku sadari, aku tertidur.

"Natalie, jangan lari lari nak.... Nanti kamu jatuh..."

Tunggu.... Dimana aku? Dan siapa wanita paruh baya itu? Dia memanggil namaku?

"Hiks.... Hiks... Ibu, sakit bu...."
Anak perempuan itu terjatuh dan menangis, lalu wanita itu membantunya berdiri.

"Tuh kan... Ibu sudah berkata bahwa kau harus berhati hati, tapi kamu yang tidak mau mendengarkan ibu. Nah, ini kan akibatnya..." wanita itu menasihatinya.
Yang aku bingung adalah...... Benarkah anak itu adalah diriku di masa kecil?

"Hiks... Maafkan aku, bu.... Hiks.... Aku memang tidak paham saat ibu sedang bicara tadi." gadis itu mengaku.
Dan bisa kulihat ada seorang namja yang kemungkinan hampir seumuran denganku tengah berkomentar tentang gadis itu sehingga ibu mereka melerai mereka.

Apa maksud semua ini?

"Nak....." tiba-tiba ada suara seorang wanita, tapi kali ini bukan Sohyun.

"Nuguya?" tanyaku.
"Aku ini ibumu, nak...." (dalam bahasa inggris)

Mengapa dia berkata dengan bahasa inggris?
Apa aku berasal dari negara Eropa?
Apa aku bukan dari Korea?

"Natalie...." wanita itu menghampiriku lalu memelukku erat.
"E-eh? Excuse me, who are you, ma'am?" tanyaku dalam bahasa Inggris

"You not remember me? I'm your mother, Nat." jawabnya dengan mata berkaca kaca.

"I'm sorry, but can you speak Korean?" tanyaku halus. Dia hanya mengangguk.
"mm... Mianhae, saya tidak ingat... Akh....." tiba-tiba kepalaku sakit, dan rasanya seakan akan habis terbentur.

Saat kulihat, wanita itu sudah menghilang dari pandanganku.
"Tunggu... Kau dimana? Eomma...." lirihku.

Aku pun membuka mataku. Sungguh mungkin tadi adalah mimpi, tapi apa maksud dari mimpi itu?
"Hei nak..."

"Mwo?? A-ah... Mianhae, apa aku-"

"Kau sang immortal itu kan? Natalie Scarfille?" tanya namja itu.

''Nde, apa yang bisa saya bantu?" tanyaku sambil berdiri.

"Namaku Minho, aku seorang penjaga pohon ini. Aku bisa melihat mimpimu itu, mimpi yang menggambarkan masa lalu mu, nak." jelasnya.

"Masa laluku? Jinjja? itukah masa lalu ku, tuan Minho?" tanyaku sopan.

"Ne, dan pohon yang kau sandari ini adalah Tree Of Life."

"Lalu? Apa hubungannya dengan mimpiku?" tanyaku. Sungguh aku bingung.

"Pohon ini bisa menggambarkan semua kehidupan tentang semua manusia di dunia ini. Pohon ini menyimpan semua riwayat tentang kehidupan manusia, termasuk riwayat hidupmu, immortal." jelas Minho.

"Hh mengapa semua orang menyebutku im-"

"Karena yang para makhluk mengerti adalah sebutanmu, bukan namamu." sela Minho dengan memutar bola mata malas.

"Arraesoyo, jadi, bagaimana bisa di bumi ini ada pohon seperti ini?" tanyaku.

"Asal kau tahu saja, pohon ini memiliki sejarah yang panjang."
"Bisa kau jelaskan?" tanyaku lagi.
"Bisa, tapi tidak disini. Di dalam pohon ini." jawabnya.

[1] MY QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang