♡ BAB 1 ♡

684 82 9
                                    

Suga berdiri gelisah di hadapan Ji Eun. Ditambah dengan suasana rooftop sekolah yang panas semakin membuatnya tidak karuan.

"Yoongi, kau mau mengatakan apa?" ulang Ji Eun untuk yang kesekian kalinya.

Sudah lima belas menit yang lalu mereka berdua hanya berdiri dan saling berhadapan di bawah terik matahari, apalagi ini berada di rooftop sekolah.

"J-Ji Eun ...." Suga menghela napasnya pelan, semua kata-kata yang sudah ia rangkai menguap begitu saja saat berada di dekat Ji Eun.

Ji Eun menaikkan kedua alisnya, menantikan ucapan yang akan Suga lontarkan.

"Ji Eun ... kau sudah makan siang?"

Suga memejamkan matanya sekilas, pertanyaan itu lagi.

Ji Eun tertawa geli mendengar pertanyaan klise dari Suga.

"Bukannya kau sendiri yang tadi mengajakku makan siang? Aigo, apa kau lapar lagi?" tanya Ji Eun heboh.

Suga menggeleng. "T-tidak, mana mungkin aku lapar lagi, Ji Eun."

"Lalu? Kenapa setiap kau mengajakku untuk bertemu di rooftop, kau selalu mengajukan pertanyaan yang sama seperti itu. Apa kau ingin makan di sini bersamaku? Kalau begitu, lain kali kita bisa membawa bekal dan memakannya disini bersama-sama," ucap Ji Eun panjang lebar.

Suga mendengus, cerewetnya mulai lagi.

"Hmm, boleh. Lain kali kau bisa membawakan bekal untukku," sahut Suga dingin.

Ji Eun menatap Suga datar. "Yoongi, sikap memerintah dan wajah dinginmu mulai lagi," rutuknya.

Suga tertawa kecil. "Kenapa? Bukannya kau sudah biasa?"

Ji Eun mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku memang sudah terbiasa, tapi lain kali kurangi sikapmu yang seperti itu. Pantas saja tidak ada yeoja yang mendekatimu," omel Ji Eun dengan suara yang dipelankan pada akhir kalimatnya.

Mata Suga yang notabene sipit semakin menyipit saat mendengar Ji Eun melontarkan kalimat terakhirnya.

"Hey, memangnya kau sendiri didekati para namja di sekolah ini? Lain kali jika ingin mengataiku bercermin terlebih dahulu," protes Suga.

"Tentu saja ada," sangkal Ji Eun.

"Nugu?"

"Taehyung!" sahutnya cepat.

Suga memutar kedua bola matanya. "Faktanya kau yang mendekati Taehyung, bukan dia yang mendekatimu," koreksi Suga.

Ji Eun menatap datar pada Suga lalu mendengus pelan.

"Biar saja, setidaknya masih ada namja yang mau aku dekati."

Suga tersenyum miring. "Sebegitu tidak lakunya kau sampai mendekati seorang namja hingga dia bisa membalas perasaanmu?"

Ji Eun menatap Suga dengan mulut sedikit terbuka, perkataannya yang menusuk sudah seringkali ia dengar. Ji Eun pun sudah kebal dengan ucapan dan sikap dingin dari Suga.

"Aish, bukannya aku tidak laku, eoh. Tapi aku memang menyukainya," elak Ji Eun. "Mulutmu memang harus aku lakban," lanjutnya.

Suga terdiam saat mendengar bahwa Ji Eun menyukai Taehyung. Ini sudah yang ke sekian kalinya Ji Eun mengatakan itu. Suga pun sudah bosan mendengarnya.

"Ne, terserah kau saja," sahut Suga.

"Kalau begitu, aku akan menemui Taehyung. Bye Yoongi, jangan sampai kau gosong karena terlalu lama di sini, lebih baik kau mencari yeoja yang cantik di sekolah."

Ji Eun melenggang pergi meninggalkan Suga sendirian di atas rooftop.

Suga menghela napas kasar lalu menidurkan dirinya tanpa memedulikan seragam yang dipakainya akan kotor. Tangan kanannya ia gunakan sebagai bantalan, mata sipitnya memejam karena cahaya matahari yang silau menerpanya.

"Aku yang pabo atau Ji Eun yang pabo," rutuknya.

***

Min Yoongi atau yang biasa dipanggil Suga, si pendiam berwajah dingin dan ucapannya yang sepedas cabai itu sedang mendengarkan musik lewat earphone sambil memejamkan matanya.

"Yoongi!" panggil Ji Eun.

Suga tidak bergeming, musik yang ia dengarkan lebih mendominasi dibandingkan dengan suara Ji Eun.

"Aish, jinjja!"

Ji Eun kemudian membuka kedua earphone yang menyumpal telinga Suga. Suga membuka kedua matanya dan mendelik pada Ji Eun.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Suga kesal.

"Tadi aku memanggilmu tapi kau tidak mendengarnya, jadi aku cabut," jelas Ji Eun.

Suga berdecak. "Ada apa? Bukannya tadi kau ingin menemui tai-mu itu?"

"Taehyung Yoongi, Taehyung!" koreksi Ji Eun.

"Iya, tai."

Ji Eun berdecak kesal karena Suga dengan seenaknya mengganti nama panggilan orang lain.

"Kau ini, kalau dia tahu kau bisa kena semprot," tukas Ji Eun.

"Aku tidak takut," sahut Suga dingin, lalu memasang kembali earphone-nya dan mencoba terlelap dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Suga!" pekik Ji Eun mengundang beberapa pasang mata yang menoleh kesal padanya.

Suga mendongak melihat Ji Eun, karena kalau Ji Eun sudah memanggilnya dengan nama 'Suga' tandanya dia kesal atau marah.

"Aish, apa?!"

"Ck, kau ini." Ji Eun cemberut.

Suga menghela napasnya. "Ada apa Ji Eun-ku?" tanyanya dengan nada yang lembut.

Ji Eun tersenyum senang. "Antarkan aku menemui Taehyung!" serunya.

"Hah?!"

Suga mendesah pelan, ini akan jadi hal yang paling membosankan dan membuatnya 'panas'. Kalau dia menolaknya pun akan percuma, karena Ji Eun tetap akan memaksanya.

"Ayo cepat!"

Ji Eun menarik paksa tangan Suga agar mengikutinya. Suga terpaksa mengikuti langkah Ji Eun, berjalan dengan wajah dingin dan pandangan yang menusuk bagi siapapun yang menatapnya.

***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang