you, clouds, rain (One Shoot)

1K 94 6
                                    

××

Hitunglah ada berapa banyak rintik hujan yang jatuh, maka sebanyak itu pula rinduku yang sampai padamu

××

Sinb berlari keluar rumah secepat mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinb berlari keluar rumah secepat mungkin. Tak perduli bahwa sang bunda berteriak sembari mengatakan 'Sinb, hentikan'

Isak tangis Sinb sudah tak terdengar oleh sang bunda. Karena gadis itu sudah berlari jauh, tentu saja sang bunda tahu kemana arah yang akan di tuju sang anak.

Flashback, 09 January 2015

"Oooow!!! Kyaaa Kak Jungkook kalah!" Sinb berteriak heboh seraya memegangi perutnya yang sakit akibat terlalu lama tertawa

Jungkook hanya tersenyum kemudian memandangi gadis di depannya.

Setelah puas bermain, mereka mendudukan tubuh lelah mereka diatas rerumputan di fun world itu. "Pinjem paha kamu bi" Jungkook menarik kaki Sinb agar saling rapat, dan lurus satu sama lain, lalu meletakan kepalanya yang terasa berat di atas paha gadisnya.

Baru saja Sinb hendak memprotes, tapi mulutnya sudah terlebih dahulu di sumpal oleh permen kapas dari tangan Jungkook

"Bi, kamu bisa jaga kepercayaan aku?" Perkataan Jungkook membuat kunyahan Sinb berhenti. Gadis itu mengangkat alis kemudian menatap mata Jungkook yang perlahan menyendu, "Kenapa deh kaak? Ga suka mellow mellow gini ah" celetuk Sinb yang membuat Jungkook mendengus geli


Sinb menatap manik jungkook yang sedang menatap matanya juga.

"Kak? Gausah di fikirin?? Itu cuman ramalan oke?" Ucap Sinb seraya mengelus surai hitam milik Jungkook yang membuat si empunya refleks memejamkan mata

"Aku ga fikirin kok bi, cuma aku--- cuma mau ngasih tau kamu. Aku udah sesayang itu sama kamu" ucap Jungkook seraya menarik tangannya untuk di genggam

Sinb diam diam melirik Jungkook yang mulai mengeluarkan nafas secara teratur, tanda bahwa lelaki itu tengah tidur

"Kak, you know kamu satu satunya cowok yang mampu ngeluluhin hati es aku. Kamu ingat? Waktu dulu aku masih maba dan kamu adalah  anggota BEM--"Sinb terdiam, wajahnya menatap nanar langit yang masih cerah berawan

Sinb melirik Jungkook, kemudian melanjutkan "Kamu nge foto aku diem-diem. Kamu juga gengsi banget dulu kalo kamu suka sama aku. Kamu di kerjain sama Kak mingyu yang bilang kalo aku udah punya pacar. Dan saat itu kamu ga keliatan lagi di kantin hukum"

Sinb menghela nafasnya, "Setelah satu minggu kamu galau. Akhirnya temen-temen kamu bilang kalo aslinya aku gapunya pacar. Tapi Kak mingyu bilang kalo aku susah di deketin, karena punya hati dan muka sedingin es"

"Ga kerasa ya kak-- Kakak udah mau nyusun skripsi, tahun depan aku juga" ucap Sinb pelan seraya membelai surai hitam milik Jungkook

"Jangan pernah tinggalin aku" ucap Sinb final di ikuti kelopak mata Jungkook yang membuka dan tersenyum lembut kearah gadisnya.



++

"Kak... aku disini" Sinb terisak pelan seraya mengelus batu yang ada di hadapannya

"Kak-- kita ketemu terakhir kali pas hujan kan?? Terakhir kakak nganter aku kerumah setelah pergi jalan-jalan"

"Kenapa kakak gitu? Kenapa kakak ninggalin aku? Kakak kenapa...." Sinb tak melanjutkan kata-katanya karena tak mampu membendung air mata yang kemudian menjadi tangisan yang semakin keras

Sementara itu, seorang lelaki bermata bulan sabit itu menghela nafasnya seraya tetap menatap nanar punggung gadis yang di sayanginya itu

"Aku disini bi. Tatap aku bi, menolehlah kepadaku bi"

"Kak, sebanyak apapun aku coba buka hati ke yang lain... aku gabisa kak, aku gabisa" sinb mengusap pelan batu nisan di depannya

Tiap kali Hujan turun, Hwang Sinb akan menjadi seperti ini. Menjadi, gadis gila yang berlarian keluar rumah, menuju funeral zuach untuk menyambangi batu nisan yang tiap harinya ia selalu beri setangkai mawar putih untuk sang empunya

Hujan, hujan yang membuat sejuk bumi. Tapi tidak dengan hati Sinb. Ia benci hujan. Sangat teramat benci. Karena, di saat hujan--ia kehilangan sesuatu yang menjadi bagian hidupnya

Sesuatu--seperti, sumber kebahagiaannya, sumber kenapa matanya masih tetap tersenyum, sumber kenapa ia masih hidup.











"Aku ingin, berenti membenci hujan--"

"Aku bisa membuatmu kembali merasakan bahwa hujan itu hangat.. dan tidak pantas untuk kau benci"














Ps: holaaaa masih ada kaaah penumpang kapal sinkook???? Wkwkkwkw baheula bgt yaa:( maap gais ini singkat bat:(

Ayo doong request buat kedepannya mau part kaya gimanaaaa. Apaaa bikin part yg banyak yaa? Maksudnya ber-chapter gituuuuuuu

SinKook STORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang