Untitled, 9

293 58 12
                                    

Youngjae bisa akui kalau kehidupan nya sebagai mahasiswa baru memang menyenangkan. Ia yakin kalau pasti akan ada pahitnya, tapi nanti lah. Youngjae sudah melewati masa-masa ospeknya—well, mereka ber-6 juga ospeknya sudah selesai.

Dan tidak ada keluhan yang keluar dari bibir ke-6 laki-laki itu. Youngjae juga lebih memilih diam kalau bertemu dengan Doyoung dikamar. Youngjae berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan Doyoung juga mungkin menahan diri untuk tidak memancing keributan.

Intinya, asrama aman aja.

Minggu-minggu dimana kelas mereka sudah mulai dijadwal, berbeda juga waktu mereka untuk keluar dan masuk asrama. Seperti Youngjae yang sering ada kelas pagi dan pulang sore (biasanya malam, karena dia harus ke cafe dulu.)

Sedangkan Wonwoo dan Taehyung, mereka sering ada kelas siang. Doyoung hampir 24 jam, Senin-Jumat. Tapi dia tidak mempunyai kelas di hari Sabtu, maka dari itu dia bekerja sebagai DJ Radio untuk shift malam.

("Lo kerja di radio?" Youngjae mendengar percakapan antara Taehyung dan Doyoung dari kamarnya.

Doyoung mengangguk, "Pacar kakak sepupu gue yang nawarin. Setiap Sabtu doang sih."

Setelah percakapan itu, Youngjae langsung mencak-mencak sama Jinyoung. Yang dimencak-mencakin? Cuman mengeluarkan kata-kata mutiara tentang hidup yang harus terus dijalani.

Youngjae ingin sekali memarahi kakaknya yang satu itu.)

Siang ini, Youngjae sudah menyelesaikan kelasnya. Kedua kakinya langsung berjalan menuju halte, menunggu bis yang akan membawanya menuju gedung asrama SNU. Ia ingin beristirahat terlebih dahulu, sebelum nanti sore kembali bekerja.

Setelah sampai di kamarnya, Youngjae langsung melempar tas selempangnya asal dan menjatuhkan badan nya di sofa yang empuk itu. Tangan nya meraih remote tv yang tidak jauh dari dimana ia berada dan menyalakan benda elektronik tersebut.

"Udah selesai?" Youngjae menoleh dan mendapatkan Wonwoo dengan kaos putih polos dan celana jeans. Ia mengangguk, "Lo ada kelas?"

Wonwoo mengangguk dan menutup pintu yang berada dibelakangnya. "Terus, gue nanti sama siapa?" Tanya Youngjae lagi. Sebelum Wonwoo menjawab, Doyoung datang dari dapur dengan sebuah piring yang dipenuhi oleh buah-buahan.

Youngjae menutup mulutnya dan mengalihkan pemandangan kearah tv. Wonwoo hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Do, Jae, gue ke kampus ya."

"Ya, hati-hati!" Seru Doyoung. Youngjae hanya diam, kedua mata fokus kepada tv yang menyala didepan nya.

Saking fokusnya, dia enggak nyadar Doyoung duduk di sebelahnya. "Gimana kelasnya hari ini?"

"Gausah sok baik," sungut Youngjae. "Makan aja sono. Gausah gangguin orang."

Doyoung hanya memakan buah apel yang sudah ia buang kulitnya. Ia malah tambah menyenderkan badan nya ke sofa, menghiraukan Youngjae yang mengerang. "Gimana kabar kakak lo?"

Youngjae menjawab, "Kakak sepupu lo kan pacar kakak gue, jadi gausah nanya."

"Bukan Jinyoung hyung," Youngjae menoleh kearah Doyoung, "kakak lo yang itu loh—" sebelum Youngjae mengelak, Doyoung sudah memotongnya. "—oh! Jaebum!"

Sial. "Dia masih koma?"

Beh nanya nya enggak ada sopan santun, batin Youngjae. Doyoung kembali berucap, "Gue denger dia—"

"Diem lo, anjir!" Doyoung terdiam setelah mendengar seruan Youngjae. Youngjae pun mengambil tasnya dan pergi menuju kamarnya. Selang beberapa menit, ia sudah berganti baju dan pergi keluar kamar.

chronicles. ㅡ cyj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang