WARNING!
SEBELUM JADI CANDU, AKU MAU BILANG.
AKU TIDAK TANGGUNG JAWAB, KALAU TINGKAT KEHALUAN KALIAN NAIK RANK!∩__∩
.
.Seorang gadis melirik ke segala arah. Dia berkacak pinggang mencari perempuan yang bernotabe sahabat,sebelum ia kembali berlari kecil. Sesekali ia melirik arloji yang melingkar di tangan, berharap waktu dapat mengerti keadaan.
Namun, langkahnya seketika berhenti, ketika mendapati sang sahabat muncul dari gerbang sekolah.
"IRENE!" teriaknya dari jarak yang cukup jauh.Si pemilik nama tersenyum, seraya melambaikan tangan. Dia juga berlari menghampirinya.
"Kenapa kau telat?"
"Tadi aku--"
"Kita tidak ada waktu!" Jia menarik perempuan itu ke salah satu pohon rindang yang tidak jauh dari pintu masuk.
"OH MY GOD! DIA LEWAT!!" teriak Jia dengan histeris, ketika seorang lelaki bertas selempang berjalan melewati mereka. Tidak hanya itu, lelaki itu bahkan membalas mereka dengan senyuman.
Jia mencengkeram tangan sang sahabat dengan penuh antusias. "Irene! Kau melihatnya? Dia tersenyum ke arah kita!"
Si pemilik nama menggeleng pelan. "Hei, sampai kapan kau seperti ini. Berhentilah. Lagian dia bukan tipeku," ujarnya seraya bersiap-siap meninggalkan sang sahabat.
Jia mengerucutkan bibir. Ucapan itu yang selalu ia terima, ketika menjalankan rutinitas di pagi hari. Apalagi kalau bukan menyambut para lelaki tampan di depan pintu masuk. Dia tahu kalau sahabatnya ini sangat cantik, tetapi entah kenapa dia sangat sulit untuk mengerti kriteria gadis itu.
Dia pun memilih untuk mengekori Irene.
"Aww!" pekik Jia ketika kepalanya berhasil bertabrakan dengan tubuh Irene.
Namun, gadis itu hanya diam terpaku.
Jia memandang Irene dengan penuh selidik. "Ada apa, sih?"
"Sepertinya dia adalah tipeku." Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Irene. Bahkan pandangannya tidak lepas dari sosok yang berjalan mendekati mereka.
Bukannya terpaku, Jia malah memasang ekspresi bingung. Dia tahu kalau lelaki itu berjalan ke arah mereka. Namun, yang menjadi kebingungannya ketika lelaki itu berjalan melewati Irene, dan berdiri tepat di hadapannya.
"Apakah kau yang bernama, Jia?" tanya lelaki yang memakai seragam yang sama dengannya.
Jia hanya mengangguk bingung.
Lelaki itu mengulurkan tangan dan tersenyum. Namun, senyuman itu bukan mengartikan kenyamanan, melainkan sebaliknya. "Perkenalkan namaku, Sehun. Aku adalah suamimu di masa depan."
Tanpa rasa bingung, Jia malah terkejut senang. Dia bahkan sampai menutup mulut tidak percaya.
"SUAMIKU!" Dia berteriak dan berlari ke dalam pelukan si lelaki. Bahkan dia menghentakkan kaki dengan sangat riang.
Namun, betapa terkejut Jia ketika lelaki itu melepaskan pelukan dengan kasar. Bahkan ia hampir terjatuh ke belakang kalau saja dia tidak langsung menjaga keseimbangan.
"Kau harus tahu. Aku datang ke sini untuk mengubah masa depan itu."
»TO BE CONTINUE«
•JIA•
KAMU SEDANG MEMBACA
LULLABY
FanfictionAmazing cover by @minauriga 🚫 WARNING: 17+ Apa untungnya kau memutar waktu, kalau hanya untuk mengubah masa depanku, dan ... Kau. [10 Desember 2019]