Chapter 2

4.8K 466 41
                                    

Warning typo bertebaran, cerita gak jelas, BL, DLDR.

.

.

Please Enjoy

.

Happy Reading

.

.


Fakultas teknik tampak sedikit lengang waktu itu. Banyak mahasiswa yang masih menjalankan kelasnya. Tapi tidak bagi Krist dan kawan-kawannya ini. Kelas mereka baru saja selesai dan ingin menikmati istirahat dengan nyaman duduk-duduk di bangku halaman samping gedung fakultas. Disana banyak terdapat mahasiswa yang sekedar mengobrol, membaca buku, maupun berdiskusi. Krist dan kawan-kawannya hendak menuju bangku yang kosong namun pergerakan mereka terhenti ketika Oaujun melihat seseorang yang familiar sedang duduk mengobrol becanda bersama teman-temannya.

"Hey, bukankah itu Fiat?" tunjuk Oaujun.

"Lalu?" tanya Oak heran.

"Kalian tidak ingat, rapat kemarin kita harus mendekati anak itu memberi pengertian" jelas Oaujun yang dibalas anggukan oleh teman-temannya. "Tunggu apalagi ayo kesana" ajak Oaujun. Mereka pun menghampiri Fiat.

"Hai nong..." sapa Krist dkk ramah.

"Oh...sawatdee khrub/kha P'." Fiat dan kedua teman perempuannya memberikan wai kepada seniornya itu yang dibalas oleh Krist dkk.

"Kalian sedang apa, Nong?" tanya Gunsmile sambil duduk disebelah Pui salah satu teman Fiat.

"Kami hanya mengobrol saja P" jawab Neen teman Fiat yang lainnya.

"N'Fiat..." panggil Krist lembut. Fiat yang merasa dipanggil menolehkan kearah Krist. Melihat ekspresi Fiat yang seolah-olah bertanya 'ada apa', Krist segera melanjutkan. "Boleh aku bertanya?" Fiat mengangguk. "Kau kenapa selalu datang terlambat ketika Sotus? Dan juga kau selalu saja melanggar peraturan Nong, kau tidak lelah dihukum dan dimarahi para hazer?" tanya Krist penuh kelembutan. Fiat menghela nafas.

"Maaf P' aku tidak bermaksud membuat mereka jengkel. Hanya saja mereka memang berlebihan bukan? Setiap kegiatan Sotus aku pikir tidak masuk akal. Seperti mencari 1000 tanda tangan senior dalam waktu satu minggu, memakai atribut lengkap, menuruti perintah mereka yang seenaknya saja. Kupikir mereka hanya mengerjai kami saja. Semakin dituruti maka mereka akan semakin senang karena berhasil mengerjai kami"

Krist menghela nafas sejenak.

"Nong, itu tidak benar" sanggah Krist.

"Kami para senior melakukan kegiatan itu karena kami ingin mengenal lebih kepada junior kami" jelas Oaujun.

"Tapi apakah harus dengan menghukum dan memerintah? Jika para senior ingin mengenal kami bukankah lebih baik mendekati kami secara personal?"

"Kau tidak mengerti. Selain agar hubungan senior junior saling mengenal dan akrab, kegiatan ini mempunyai makna lain. Ini bukan hanya sekedar sebuah senioritas tetapi solidaritas. Saling membantu ketika kesulitan, saling berpelukan ketika menemui kemudahan. Jika yang kau maksud dengan aturan dan hukuman, bukankah itu wajar? Setiap peraturan yang dilanggar akan dikenai hukuman. Peraturan yang dibuat pasti mempunyai tujuan. Begitu juga dengan kegiatan Sotus ini, para senior ingin melihat juniornya menjadi orang yang bertanggung jawab, disiplin, mandiri, dapat bekerja sama dalam tim, penuh semangat, itu semua agar kalian bisa menghadapi masa depan yang begitu menyilaukan. Kalian tidak akan tahu seperti apa masa depan, yang jelas hal ini pasti akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kalian. Percayalah!" ujar Krist panjang lebar disertai senyum lembut.

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang